Jangan Sembarangan Pakai Paylater, Cuma untuk Kebutuhan Mendesak

3 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, mengingatkan generasi muda menghindari paylater jika tidak mendesak. Menurutnya, prinsip utama dalam mengatur keuangan adalah menghindari utang yang tidak perlu.

“Prinsipnya adalah kalau saya sih mencegah pinjaman online dan pemborosan kalau gak punya duit gak usah beli, pinjaman online ilegal maupun paylater juga,” kata Purbaya dalam acara LIKE IT! yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Pramuka Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (14/8/2025).

Ia menegaskan, paylater sering kali membuat orang terdorong untuk membeli sesuatu secara impulsif. Padahal, kemudahan bertransaksi tanpa uang tunai dapat memicu perilaku konsumtif yang berujung pada kesulitan keuangan.

Bagi Purbaya, paylater hanya boleh digunakan untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak dan produktif.

“Kalau gak butuh gak usah pakai paylater, kalau butuh aja,” ujar Purbaya.

Pentingnya Literasi Finansial Sejak Usia Muda 

Lebih lanjut, Purbaya menyampaikan kebiasaan mengelola uang harus mulai dibentuk bahkan sebelum seseorang memiliki penghasilan tetap.

“Mengapa kita perlu mengetahui finansial literasi sejak muda. Ini andakan sekolah, setelah sekolah kan kerja, kita mesti bisakan menyisihkan uang sedikit-sedikit dimulai dari kecil. Takutnya kalau sudah kerja begitu dapat gaji dihabisin uangnya, akhirnya setelah kerja berapa tahun pun uangnya gak ada,” jelasnya.

Purbaya menekankan, tanpa kebiasaan menabung yang baik, banyak orang cenderung menghabiskan seluruh gaji setiap bulan. Akibatnya, meski sudah bekerja bertahun-tahun, tidak ada tabungan atau aset yang terkumpul.

Menabung dan Investasi Berdampak besar bagi Masa Depan

Ia menilai, langkah kecil seperti menyisihkan sebagian penghasilan sejak dini dapat berdampak besar di masa depan.

Selain menabung, ia mendorong anak muda untuk mulai berinvestasi. Awalnya, pilihlah investasi yang aman untuk membangun pemahaman dan rasa percaya diri. Setelah itu, baru bisa mencoba instrumen dengan risiko lebih tinggi namun menawarkan keuntungan yang lebih besar.

“Jadi, anda mulai menyisihkan sedikit-sedikit uangnya dari muda dan mulai kerja mulailah kembangkan uang anda gak ditabungan aja tapi mulai investasi, yang pertama mulai investasi yang aman, setelah itu investasi yang resikonya agak tinggi tapi keuntungannya lebih banyak,” pungkasnya. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |