Jakarta Siap jadi ASEAN Hub dan Etalase Kemitraan Kota

9 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Jakarta menegaskan komitmennya untuk menjadi ASEAN Hub sekaligus etalase terbuka bagi kota-kota di Asia Tenggara dalam membangun kemitraan city-to-city dan konektivitas antar masyarakat (people-to-people connection).

Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Kerja Sama Provinsi DKI Jakarta Marulina Dewi dalam sesi Panel Key Lessons: Lessons from ASUF, MGMAC, and AGMF – High Level Forum di Kuala Lumpur.

Marulina menekankan bahwa Jakarta bukan hanya pusat pemerintahan dan ekonomi Indonesia, tetapi juga berperan strategis sebagai titik temu ide, inovasi, dan kerja sama regional.

“Melalui platform seperti AGMF dan MGMAC, Jakarta siap menjadi ASEAN Hub yang memfasilitasi pertukaran pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kami membuka Jakarta sebagai etalase untuk menampilkan solusi perkotaan berkelanjutan yang dapat diadopsi kota-kota ASEAN lainnya, sekaligus memperkuat koneksi antar masyarakat,” ujar Marulina dikutip Minggu (17/8/2025).

Forum ini juga menampilkan diskusi panel bersama Datuk Seri TPr. Maimunah Mohd Sharif, Wali Kota Kuala Lumpur, yang menekankan pentingnya peran pemerintah daerah sebagai garda terdepan dalam mewujudkan ASEAN Community Vision 2045.

“Local governments are the frontline implementers of ASEAN Vision 2045. Kebijakan hanya akan berhasil jika diterjemahkan secara nyata di tingkat kota dan komunitas. Karena itu, kolaborasi lintas kota sangat penting untuk memastikan visi ini berjalan,” tegas Maimunah.

Perkuat Peran Pemerintah Daerah

Sesi diskusi yang dipandu oleh Prof. Bambang Susantono juga menghadirkan YB Datuk Amar Prof. Dr. Sim Kui Hian (Wakil Perdana Menteri Sarawak) dan Dato’ Mohamad Haris Kader Sultan (NCIA).

Para peserta forum sepakat memperkuat peran pemerintah daerah dalam proses pengambilan kebijakan ASEAN melalui Way Forward Framework, yang memformalkan tata kelola multi-level antara ASEAN, pemerintah nasional, dan kota-kota.

Kegiatan ini menjadi penutup rangkaian ASUF, AGMF, dan MGMAC di Kuala Lumpur. Pada 12–13 Agustus, Gubernur Provinsi DKI Jakarta berperan sebagai pembicara utama, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU), serta berkontribusi dalam penyusunan Communique MGMAC, menegaskan posisi Jakarta sebagai penggerak diplomasi perkotaan dan kolaborasi regional.

Dengan visi ini, Jakarta tidak hanya tampil sebagai kota global Indonesia, tetapi juga sebagai pusat kolaborasi dan inovasi kawasan, membangun ASEAN yang terhubung, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Pramono Anung Hadiri Forum Tingkat Tinggi PBB: Jakarta Harus Naik Kelas ke Kota Global

Sebelumnya, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, bersama Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Arrmanatha Nasir, menghadiri sesi pembukaan High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF) di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, pada Senin 14 Juli 2025.

Kehadiran Pramono dalam forum internasional ini menjadi momen bersejarah, karena untuk pertama kalinya Gubernur Jakarta diundang secara resmi oleh Kantor Pusat PBB untuk terlibat langsung dalam perumusan agenda pembangunan berkelanjutan tingkat global.

Forum HLPF merupakan panggung strategis bagi para pemimpin dunia, diplomat, serta kepala pemerintahan daerah untuk membahas pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan tantangan global yang dihadapi dunia saat ini.

Partisipasi Jakarta mencerminkan pengakuan internasional atas transformasi kota menuju kota global yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.

Dalam forum tersebut, Pramono menekankan pentingnya kolaborasi antarkota dan negara dalam menjawab persoalan urbanisasi, krisis iklim, dan kesenjangan sosial.

"Jakarta bukan lagi hanya ibu kota administratif, tapi harus naik kelas sebagai kota global, sehingga penting bagi kami untuk aktif dalam diplomasi global. Saat ini, Jakarta sedang menjalankan sejumlah inisiatif penting, termasuk transisi energi bersih, digitalisasi layanan publik, dan penguatan ekonomi hijau berbasis komunitas," jelas dia dalam keterangannya, Selasa (15/7/2025).

Selaras Sebagai ASEAN Hub

Pramono juga menambahkan bahwa keikutsertaan Jakarta di forum PBB ini selaras dengan inisiatif Jakarta sebagai ASEAN Hub, yang mendorong posisi Jakarta sebagai pusat kerja sama dan inovasi di kawasan Asia Tenggara.

"Upaya ini menegaskan peran diplomasi Jakarta menuju kota global yang tangguh dan adaptif," kata Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP) ini.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyambut baik partisipasi kepala daerah dalam forum-forum global seperti HLPF, sebagai bentuk nyata bahwa diplomasi Indonesia tidak hanya dijalankan oleh pemerintah pusat, tetapi juga oleh entitas subnasional seperti pemerintah daerah.

Ia menyebut, partisipasi Gubernur Jakarta ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang serius dalam mengarusutamakan pembangunan berkelanjutan, sekaligus membuka ruang bagi kota-kota lain di Indonesia untuk lebih aktif dalam jaringan kota dunia, seperti C40, UCLG, dan ICLEI.

Sebagai informasi, HLPF 2025 berlangsung pada 14–23 Juli dengan tema “Advancing Sustainable, Inclusive and Evidence-Based Solutions for the 2030 Agenda with No One Left Behind”.

Sebanyak 37 negara dijadwalkan menyampaikan Tinjauan Nasional Sukarela (Voluntary National Reviews/VNRs), termasuk Indonesia, yang akan memaparkan capaian, tantangan, serta praktik baik dalam implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) di berbagai sektor dan tingkatan pemerintahan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |