Investor Minat Masuk Sentra Industri Garam di Rote Ndao

1 day ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah investor mulai berminat untuk membangun pabrik di Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Disebutkan ada investor lokal maupun mancanegara berencana masuk.

Direktur Utama PT Garam Abraham Mose menyampaikan, pelaku industri perlu mendirikan pabrik pengolahan di K-SIGN Rote Ndao untuk mengurangi biaya produksi dan logistik. Hal itu dibandingkan jika industri hanya mengambil produksi garam sebelum diolah kembali. Abraham bilang sudah ada yang berminat masuk ke lokasi tersebut.

"Membangun pabrik pengolahan garam dia untuk kebutuhan dia, dan ini sudah banyak yang masuk, banyak. Termasuk garam farmasi di Rote," kata Abraham ditemui di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Dia mengatakan baru ada sekitar 3-4 perusahaan yang menyatakan minatnya dalam membangun industri garam di Rote Ndao tersebut.

"Paling enggak sudah ada beberapa yang nelpon untuk berminat ikut membangun di kawasan industri garam. Itu kan sentra industri. Sementara masih, baru minggu lalu kan, baru 3-4 lah," tuturnya.

Abraham mengungkapkan, ada pula perusahaan asing yang berminat masuk. Minat ini meningkat usai adanya rencana penyetopan impor garam dari pemerintah RI. "Luar negeri juga ada. Karena dengan ditutup impor, sudah banyak juga yang ingin ke kita untuk ikut," tegasnya.

KKP Bangun 10 Ribu Ha Sentra Produksi Garam

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membangun sentra produksi garam dengan skala besar di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT). Seluas 10 ribu hektare (ha) lahan ditargetkan bisa rampung pada 2025 ini.

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara menyampaikanada 10 zona yang akan dibangun di Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) tersebut. Pada tahap awal, zona 1 dengan luas 10 ribu ha akan dibangun KKP.

"Untuk di Rote ini ada penetapan kurang lebih 10 ribu hektare yang akan dilakukan nanti oleh KKP, di mana tahap satu, zona satu-nya itu akan kita upayakan selesai di tahun 2025 ini. Sementara di sana dibangun ada 10 zona ya, jadi secara bertahap," ungkap Koswara dalam Konferensi Pers di Kantor KKP, Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Kejar Swasembada Garam

Dia mengungkapkan, pembangunan K-SIGN di Rote Ndao ini jadi salah satu upaya untuk mengejar ambisi swasembada garam. Targetnya, hal itu bisa dicapai pada 2027 mendatang.

Koswara menuturkan, metode esktensifikasi akan diterapkan dalam pembangunan sentra produksi garam di lokasi tersebut. Pada saat yang sama dilakukan intensifikasi terhadap petambak garam rakyat.

"Selain strategi ekstensifikasi dengan membangun kawasan sentra industri garam nasional ini, juga kami akan melakukan beberapa proses intensifikasi terhadap kondisi existing yang sekarang ada di industri garam, yaitu para petampak garam tradisional," bebernya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |