Liputan6.com, Jakarta Berawal dari keprihatinan atas kondisi Sungai Brantas yang kerap tercemar sampah plastik sekali pakai, UMKM asal Surabaya bernama Bumbi menghadirkan inovasi popok ramah lingkungan yang bisa digunakan kembali. Selain berfokus pada solusi lingkungan, usaha ini juga membuka lapangan kerja inklusif dengan melibatkan perempuan serta penyandang disabilitas dalam proses produksinya.
Pendiri Bumbi, Celia Siura, menyebut bahwa popok sekali pakai merupakan salah satu penyumbang terbesar sampah plastik rumah tangga. “Di lapangan, praktik pembuangan yang kurang tepat masih sering terjadi. Banyak orang tua khawatir membakar popok dapat berdampak buruk bagi bayi, sehingga popok sekali pakai akhirnya dibuang secara sembarangan dan menumpuk di lingkungan sekitar kita,” jelas Celia.
Jawab Keresahan dengan Inovasi Produk
Untuk menjawab masalah tersebut, Celia merancang popok kain yang dapat dicuci menggunakan deterjen ramah lingkungan, sehingga tidak bergantung pada Tempat Pembuangan Sampah (TPS) maupun kebiasaan membakar sampah. “Dengan desain berbahan katun yang lembut dan nyaman, popok Bumbi dilengkapi adjustable button sehingga bisa digunakan dalam rentang usia yang lebih panjang. Produk ini juga telah terverifikasi standar SNI, menjamin mutu dan keamanan,” ujarnya.
Guna mempermudah masyarakat beralih ke produk ramah lingkungan, Bumbi menyediakan paket adopsi praktis, mulai dari starter kit, opsi pembiayaan, hingga portable washing. Prinsip keberlanjutan juga diusung melalui proses produksi berbasis sirkular dan lokal, seluruhnya dilakukan di Indonesia dengan rantai pasok inklusif. Tidak hanya melibatkan perempuan dan penyandang disabilitas, Bumbi juga menggandeng kader kesehatan dan komunitas ibu-ibu sebagai edukator sekaligus penjual di lingkup komunitas.
“Dengan cara ini, pendapatan rumah tangga dapat bertambah, sekaligus bisa memperkuat literasi kesehatan dan lingkungan di tingkat keluarga mengenai dampak lingkungan, manfaat kesehatan, hingga potensi penghematan keluarga,” jelas Celia.
Raih Penghargaan Nasional
Kiprah Bumbi pun mendapat pengakuan nasional. Pada 2024, Bumbi meraih penghargaan Pengusaha Muda BRILiaN untuk kategori Best of The Best Fashion & Wastra, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya menghadirkan produk ramah lingkungan yang sekaligus memberdayakan masyarakat.
Celia mengungkapkan bahwa capaian ini menjadi motivasi untuk terus memperluas jangkauan usaha. Saat ini, operasional, edukasi, dan pemasaran Bumbi telah hadir di Mojokerto, Kediri, Jember, Jakarta, hingga Bali. Bahkan, Bumbi kini bermitra secara eksklusif dengan Pemerintah Kota Surabaya.
Dukungan terhadap UMKM seperti Bumbi juga datang dari BRI. Corporate Secretary BRI, Dhanny, menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen konsisten mendampingi UMKM yang menghadirkan solusi berkelanjutan. “Melalui berbagai program pemberdayaan, kami ingin melahirkan lebih banyak pengusaha UMKM yang tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” tutur Dhanny.
Menurut Dhanny, kisah Bumbi menjadi bukti nyata bahwa dengan pendampingan yang tepat, UMKM mampu berkembang menjadi gerakan yang memberi manfaat berlapis, mulai dari peningkatan kesejahteraan keluarga, literasi kesehatan, hingga kesadaran lingkungan.