Indonesia Perluas Pasar Ekspor Energi dari Limbah ke Asia hingga Eropa

8 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) merambah pasar ekspor biomassa ke pasar global, khususnya Asia dan Eropa. Hal ini merupakan pengembangan di luar bisnis kelistrikan atau Beyond kWh.

Direktur Biomassa PLN EPI, Hokkop Situngkir mengatakan dalam memperluas bisnis biomassa di pasar global, PLN EPI menggandeng PT Biomassa Energi Group (BEG) dan G7 Group SP.Z.O.O asal Polandia. Perluasan kerja sama bisnis biomassa ini, mulai dari perdagangan cangkang sawit hingga pengembangan pabrik EFB pellet skala ekspor.

“Indonesia memiliki potensi biomassa sekitar 130 juta ton per tahun, namun baru sebagian kecil yang dimanfaatkan," kaya Hokkop, Selasa (14/10/2025).

Menurut Hokkop, kerja sama ini menandai babak baru transformasi PLN EPI dalam mendukung transisi energi nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar energi terbarukan dunia.

"Melalui kolaborasi ini, Kami ingin mengubah potensi besar itu menjadi peluang nyata baik untuk dekarbonisasi sistem kelistrikan nasional maupun untuk memenuhi permintaan energi hijau global,” ujar Hokkop.

Hokkop mengungkapkan, PLN EPI kini tidak hanya berperan sebagai penyedia energi primer dalam negeri, tetapi juga mulai memperluas bisnis Beyond kWh, seperti perdagangan biomassa dan ekspor bahan bakar berkelanjutan.

“Kami akan terus memastikan pasokan biomassa dalam negeri aman untuk mendukung program cofiring PLN, sekaligus berkontribusi pada ekonomi rendah karbon global,” jelasnya.

Potensi Besar Indonesia

Sementara itu, Penasihat Hukum Perusahaan G7 Group SP.Z.O.O, Rogowski Wojciech Marek, menyampaikan optimismenya terhadap masa depan kerja sama ini. Ia menilai Indonesia memiliki potensi besar menjadi pemain utama di pasar biomassa global.

“Permintaan biomassa dunia terus meningkat, dan Indonesia memiliki semua faktor untuk menjadi pemimpin pasar. Bahkan sebelum MoU ini ditandatangani, Kami sudah menyiapkan langkah strategis untuk mengamankan pangsa pasar,” ungkap Rogowski.

Ia menambahkan bahwa pabrik Empty Fruit Bunch(EFB) pellet atau pellet tandan buah kosong pertama yang dikembangkan bersama akan mulai beroperasi pada Februari 2026, dengan target produksi awal sebesar 120.000 ton per tahun, dan akan diikuti oleh lima pabrik tambahan dengan kapasitas serupa atau lebih besar.

“Saya yakin kapasitas ekspor biomassa secara keseluruhan mencakup EFB pellet, Palm Kernel Shell(PKS) atau Cangkang Inti Sawit, wood pellet, dan jenis biomassa lainnya sangat mungkin mencapai 3 juta ton per tahun dalam beberapa tahun ke depan. Kolaborasi dengan perusahaan milik negara seperti PLN EPI memberikan kepercayaan dan kredibilitas besar di pasar internasional,” tutup Rogowski.

Perbankan Ikut Tekan Konsumsi Batu Bara PLTU Lewat Pembiayaan Biomassa

Sebelumnya, penyediaan biomassa untuk mengurangi konsumsi batu bara pada PLTU semakin masif. Hal ini ditandai dengan adanya dukungan pembiayaan dari perbankan bagi produsen energi tersebut.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN EPI, Efin Febriantoro mengatakan, PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) melakukan transformasi pengadaan biomassa secara terintegrasi. Di antaranya dengan menggandeng PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) untuk menghadirkan skema pembiayaan end-to-end biomassa bagi mitra pemasok biomassa PLN EPI.

“Dengan model ini, kami bisa meningkatkan fleksibilitas pasokan energi primer melalui skema kontrak multi-destinasi, memperkuat transparansi, serta memperbaiki standarisasi. Konsolidasi pengadaan di PLN EPI juga menciptakan efisiensi dan value creation yang lebih besar, memberikan solusi terintegrasi dari hulu hingga hilir bagi mitra dan pelanggan,” kata Efin, Minggu (21/9/2025).

Ia menambahkan, saat ini terdapat dua skema bisnis yang dijalankan PLN EPI. Pertama, product provider, dimana PLN EPI sebagai pembeli melakukan administrasi kontrak dengan mitra pemasok, termasuk negosiasi harga untuk pembelian biomassa.

Kedua, service provider, dimana PLN EPI bertindak sebagai kuasa PLN Grup, baik Indonesia Power (IP) maupun Nusantara Power (NP), untuk melakukan administrasi kontrak dan negosiasi harga dengan pemasok.

Harga Biomassa

Adapun harga biomassa mengacu pada harga batu bara Free on Board (FOB) dengan indeks 1,2 FOB sesuai Peraturan Menteri ESDM No.12 Tahun 2023 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Biomassa sebagai Campuran Bahan Bakar pada PLTU ditambah harga transportasi.

Sejalan dengan transformasi tersebut, BNI turut memberikan dukungan lewat solusi pembiayaan bagi mitra pemasok biomassa PLN.

General Manager Wholesale Transactions Product and Partnership BNI, I Gede Widya Anantayoga, mengatakan pembiayaan diberikan langsung melalui sistem yang sudah terkoneksi antara Bank, PLN, dan supplier.

“Jenis kreditnya adalah modal kerja. Skemanya bisa pre- financing saat kontrak diterima dari PLN EPI, sehingga mitra bisa memperoleh modal kerja lebih cepat. Kami juga bisa membiayai di depan dan mendiskontokan pembayaran di belakang, sehingga tercipta solusi pembiayaan yang end-to-end,” ujar Gede.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |