Indonesia Ekspor Listrik Energi Baru Terbarukan ke Singapura

20 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama pemerintah Singapura. Salah satunya berkaitan ekspor listrik ke Singapura.

Ekspor listrik energi baru terbarukan (EBT) menjadi salah satu dari tiga MoU yang ditandatangani Bahlil. Hal tersebut jadi bagian kerja sama antara kedua negara.

"Saya yakin hari ini adalah hari yang sangat bersejarah dalam proses panjang untuk menunjukkan komitmen antara pemerintah Singapura dan Indonesia dalam melakukan kerja sama pada energi hijau," ungkap Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/6/2025).

"Khususnya ada tiga poin yaitu adalah perdagangan listrik, energi yang bersih kemudian, CCS (carbon capture and storage) dan yang ketiga adalah kita membangun kawasan industri hijau bersama di Kepri (Kepulauan Riau)," ia menambahkan.

Dia menegaskan, kerja sama Indonesia-Singapura ini harus saling menguntungkan keduanya. Ketika Indonesia mengirim listriknya, maka Singapura juga perlu ikut terlibat dalam pembangunan industri di dalam negeri.

"Kita kirim listrik ke saudara kita di Singapura, sekarang dalam negosiasi, nanti pemerintah Singapura bersama-sama dengan Indonesia untuk membangun kawasan industri bersama. Kita membangun hilirisasi di sini dan teman-teman kita di sana, saudara-saudara kita di Singapura kita kirim energi baru terbarukan," tuturnya.

Daftar MoU Diteken Bahlil

Ada tiga MoU yang diteken oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri Energi dan Sains & Teknologi di Kementerian Perdagabgan dan Industri Singapura, Tan See Leng. Adapun nilai dari tiga MoU ini disebut tidak kurang dari USD 10 miliar.

Pertama, ada MoU tentang Zona Industri Berkelanjutan. Nota kesepahaman ini bertajuk Memorandum of Understanding (MoU) between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Singapore on the Sustainable Industrial Zone.

Kedua, MoU Interkoneksi dan Perdagangan Listrik Lintas Batas, Teknologi Energi Terbarukan dan Rendah Karbon, serta Efisiensi dan Konservasi Energi. Ini bertajuk Memorandum of Understanding (MoU) between the Government of The Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Singapore on Cross-Border Electricity Interconnection and Trading, Renewable and Low-Carbon Energy Technologies, Energy Efficiency and Conservation.

Ketiga, MoU Kerja Sama dalam Penangkapan dan Penyimpanan Karbon Lintas Batas. Bagian ink bertajuk Memorandum of Understanding (MoU) between the Ministry of Energy and Mineral Resources of Republic of Indonesia and the Ministry of Trade and Industry of The Republic of Singapore on Coopertion in Cross Border Carbon Capture and Storage.

Tagih Investasi Singapura

Diberitakan sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tidak masalah terkait rencana ekspor listrik energi baru terbarukan (EBT) ke Singapura. Namun, dia meminta ada timbal balik berupa investasi dari negara tersebut.

Sebelumnya, ada rencana untuk menyalurkan listrik yang bersumber dari pembangkit EBT dari Indonesia ke Singapura. Bahlil sendiri pernah menyinggung hal tersebut beberapa waktu lalu.

"Saya sudah ngomong bahwa untuk ekspor listrik ke Singapura, kita enggak ada masalah. Tapi saya tanya, Singapura kasih Indonesia apa?," ungkap Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

Harus Setara

Dia mengatakan, perlu adanya perlakuan yang sama rata, apalagi diantara negara-negara di Asia Tenggara. Dia menegaskan tetap bisa mengirim listrik EBT ke Singapura.

"Jadi begini, kita itu kan harus equal treatment. Kita ini kan di kawasan ASEAN, kita ingin untuk sharing. Kita ingin berbagi dengan Singapura, tapi Singapura bagi kita apa?," tuturnya.

Pada konteks ini, Bahlil menagih investasi dari Singapura ke Indonesia. Misalnya, menanamkan modal untuk proyek hilirisasi yang sedang jadi perhatian pemerintah.

"Dia harus melakukan investasi bareng, kan kita lagi dorong hilirisasi, kita lagi mendorong hilirisasi. Ya dia juga melakukan investasi bareng dong. Jangan energi baru terbarukan kita kirim, dia minta CCS, kemudian Indonesia, opo?," bebernya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |