Hari Kakao Indonesia 2025, Kemenko Pangan Tegaskan Penguatan Sektor Hulu

4 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Hari Kakao Indonesia 2025 menjadi momentum penting bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk memperkuat fondasi industri kakao nasional.

Melalui tema “Penguatan Sektor Hulu untuk Memperkokoh Hilirisasi Kakao Indonesia”, Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia menegaskan komitmennya dalam memperkuat rantai nilai kakao dari tingkat petani hingga industri pengolahan guna memperkokoh hilirisasi industri kakao nasional.

Dalam sambutannya, Direktur Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian Kemenko Pangan RI Widiastuti menyampaikan pesan dari Menko Pangan RI mengenai pentingnya menjaga komitmen lintas sektor dalam mendorong kemajuan industri kakao nasional 

"Kami atas nama dari Pak Menko menyampaikan selamat Hari Kakao Indonesia. Semoga komoditas kakao ini ke depan menjadi komoditas yang mampu memberikan pendapatan dan kesejahteraan kepada petani kakao,” ujar Widiastuti, Kamis (23/10/2025).

Hari Kakao Indonesia sendiri ditetapkan melalui keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 3470/Kpts/PD.320/10/2012.

Kemenko Pangan RI menjadikan momentum peringatan tahun ini sebagai upaya dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor sekaligus membahas berbagai tantangan di industri kakao nasional, mulai dari peningkatan produktivitas hingga penguatan daya saing di pasar global.

Promosi 1

Wadah Diskusi Petani Kakao

Rangkaian acara dimulai dengan sambutan resmi dari Widiastuti, dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada 9 biji kakao berkualitas terbaik yang mewakili Indonesia dalam ajang Cocoa of Excellence 2025, sebuah ajang kompetisi dan penghargaan bergengsi terhadap biji kakao berkualitas tinggi di dunia.

Setelah itu, dilangsungkan sesi talkshow dan diskusi kelompok terarah (FGD) yang membahas tantangan serta peluang industri kakao nasional. Suasana peringatan ini berlangsung hangat, peserta juga tampak antusias, terlebih saat menyampaikan berbagai aspirasi dan kendala di lapangan, mulai dari pengolahan hingga distribusi hasil kakao.

"Jadi dalam memperingati Hari Kakao ini, kita bisa FGD bersama-sama, kita kupas habis hal-hal yang menjadi kendala untuk kita selesaikan tantangan ini demi kejayaan Kakao Indonesia," Widiastuti menambahkan.

Rangkaian acara ditutup dengan sepatah dua patah kata dari Dewan Kakao Indonesia, yang mengapresiasi semangat kolaboratif dan menegaskan pentingnya sinergi antara sektor. 

Pemerintah Bidik Tarif Ekspor Kakao hingga Sawit RI ke AS Turun hingga 0%

Sebelumnya, Pemerintah tengah menyiapkan langkah negosiasi lanjutan dengan Amerika Serikat untuk menurunkan tarif sejumlah komoditas ekspor Indonesia, termasuk kakao, kopi, sawit, dan produk mineral.

Langkah ini diharapkan dapat menghindarkan komoditas potensial dari beban tarif resiprokal sebesar 19%.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengatakan komoditas yang menjadi prioritas negosiasi adalah yang tidak diproduksi di Amerika Serikat, memiliki potensi ekspor tinggi dari Indonesia, serta terkait rantai pasok mineral kritis. Pemerintah telah mengajukan daftar komoditas tersebut ke United States Trade Representative (USTR) dan menargetkan penurunan tarif hingga 0%.

"Kita tinggal nunggu nanti kita targetkan itu tarifnya nggak kena yang resiprokal 19% tapi bisa kita usahakan untuk negosiasi sampai 0%. Itu lebih penting karena itu kan konkret ada potensi ekspornya," kata Susiwijono usai menghadiri acara Pembukaan Indonesia Shopping Festival 2025, Kamis (14/8/2025).

Komoditas Kakao Termasuk Komoditas Karakteristik Khusus

Susiwijono menambahkan, pembahasan pungutan ekspor kakao dan komoditas lain akan dibicarakan bersama tim tarif di Kementerian Keuangan. Menurut dia, kakao termasuk komoditas dengan karakteristik khusus karena memiliki volume impor dan ekspor yang sama-sama tinggi.

"Yang paling penting mungkin sedikit info ke teman-teman mengenai rencana kita negosiasi lanjutan untuk beberapa komoditi termasuk kakao tadi. Kita sudah menggulirkan ke USTR, kita sudah komunikasi, kita akan melakukan negosiasi lanjutan untuk beberapa komoditas," ungkap dia.

Susiwijono menambahkan, pembahasan dengan USTR tidak harus dilakukan melalui kunjungan langsung. Beberapa pertemuan akan dilakukan secara daring sebelum pertemuan tatap muka dijadwalkan jika negosiasi telah matang.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |