Harga Emas Perhiasan Hari Ini 3 November 2025: Termahal Sentuh Level Segini

10 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas bertahan stabil pada perdagangan Senin, (3/11/2025). Harga emas dunia yang stabil tertahan oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) karena investor mengurangi harapan penurunan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) lebih lanjut.

Hal ini menyusul pernyataan hawkish ketua the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) Jerome Powell pekan lalu. Sementara itu, meredanya ketegangan perdagangan AS dan China juga menekan permintaan emas batangan.

Mengutip CNBC, Senin pekan ini, harga emas spot turun 0,1% menjadi USD 3.997,94 per ounce pada pukul 02.50 GMT. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember bertambah 0,3% menjadi USD 4.008,60 per ounce.

Harga emas telah turun sekitar 10% dari rekor tertinggi USD 4.381,21 yang dicapai pada 20 Oktober, seiring dolar  ASmenguat mendekati level tertinggi tiga bulan.

“Momentum kenaikan (emas) masih kurang karena beberapa faktor teknis, sementara dolar masih cukup tangguh sehingga berdampak negatif pada emas,” ujar analis pasar senior OANDA, Kelvin Wong seperti dikutip dari CNBC.

The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada 29 Oktober untuk kedua kalinya tahun ini. Para pedagang kini melihat peluang sebesar 71%, The Fed akan kembali memangkas suku bunga pada bulan Desember, turun dari lebih dari 90% sebelum pernyataan Powell, menurut FedWatch Tool CME.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil (non-yield) tumbuh subur di lingkungan suku bunga rendah dan selama ketidakpastian ekonomi.

Investor juga mencermati berita lain, termasuk data ketenagakerjaan ADP dan PMI ISM minggu ini, untuk indikator ekonomi yang dapat mengubah sikap hawkish The Fed.

"Permainan aset safe haven telah berkurang saat ini, karena meredanya ketegangan perdagangan AS-China," tambah Wong.

"Ini juga bisa menjadi rotasi menuju permainan yang jauh lebih berisiko, di ekuitas."

Presiden AS Donald Trump mengatakan pekan lalu ia telah sepakat dengan Presiden China Xi Jinping untuk memangkas tarif terhadap China dengan imbalan konsesi dari Beijing terkait perdagangan fentanil ilegal, pembelian kedelai AS, dan ekspor logam tanah jarang.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |