Harga Emas Menguat Setelah The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan

5 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas menguat pada perdagangan Rabu, (29/10/2025). Kenaikan harga emas dunia terjadi setelah pelaku pasar mencerna komentar dari ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengenai arah kebijakan ke depan. Hal ini meskipun bank sentral AS menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) yang telah diprediksi sebelumnya.

Mengutip laman CNBC, Kamis (30/10/2025), harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi USD 3.964,39 per ounce setelah naik 2% pada awal sesi perdagangan.

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,4% ke posisi USD 4.000,7 per ounce.

The Fed menurunkan suku bunga acuan semalam ke kisaran target 3,75%–4,00%, yang merupakan kedua kalinya bank sentral AS melonggarkan kebijakannya tahun ini.

Berbicara dalam konferensi pers, Powell memberikan peringatan tentang apa yang akan terjadi. "Dalam diskusi komite pada pertemuan ini, terdapat perbedaan pandangan yang kuat tentang bagaimana melanjutkan pada bulan Desember," kata Powell.

Ia menambahkan, penurunan lebih lanjut dalam suku bunga kebijakan pada pertemuan Desember bukanlah kesimpulan yang sudah pasti. Jauh dari itu, kebijakan tidak berada pada jalur yang telah ditentukan sebelumnya.

"Emas bereaksi secara logis terhadap upaya Powell untuk mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga di bulan Desember. Kita sudah melihat dana berjangka Fed memangkas ekspektasi, yang akan berdampak positif bagi dolar AS dan negatif bagi emas," tutur Wakil Presiden  Zaner Metals, ujar Peter Grant.

Indeks dolar AS melanjutkan penguatan, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Promosi 1

Harga Emas Melambung 51% Sepanjang 2025

Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama masa ketidakpastian ekonomi.

"Fakta bahwa penurunan suku bunga di bulan Desember sekarang dipertanyakan akan melemahkan pemulihan logam mulia," kata Tai Wong, seorang pedagang logam independen.

Di sisi perdagangan, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan perdagangan dengan Korea Selatan dan menyatakan optimisme tentang gencatan senjata serupa dengan Xi Jinping dari Tiongkok, menjelang perundingan yang dijadwalkan pada hari Kamis.

Emas telah menguat 51% sepanjang tahun ini, dan mencapai rekor tertinggi USD 4.381,21 pada 20 Oktober, tetapi telah turun lebih dari 3% sejauh ini minggu ini, sebagian karena meredanya ketegangan perdagangan.

Di tempat lain, harga perak spot naik 1,7% menjadi USD 47,82 per ounce, platinum naik 0,6% menjadi USD 1.595,81, dan paladium naik 1,9% menjadi USD 1.420,05.

Harga Emas Dunia Merosot

Sebelumnya, harga emas merosot ke level terendah dalam 3 pekan pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) karena harapan akan kemajuan dalam perundingan perdagangan AS–Tiongkok meredupkan daya tariknya sebagai aset safe haven tersebut. Sementara fokus investor beralih ke keputusan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) minggu ini.

Dikutip dari CNBC, Rabu (29/10/2025), harga emas di pasar spot turun 0,70% ke level USD 3.952,87 per ons, setelah mencapai level terendah sejak 6 Oktober 2025.

Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,9% dan ditutup ke level USD 3.983,1 per ons.

Harga emas telah naik lebih dari 51% tahun ini, didukung oleh ketegangan geopolitik dan perdagangan yang sedang berlangsung, serta perkiraan pemotongan suku bunga AS.

Sentimen Perang Dagang

“Ketegangan perdagangan AS-Tiongkok telah benar-benar mereda, dengan kemungkinan tercapainya kesepakatan perdagangan akhir pekan ini setelah pertemuan puncak antara Presiden Xi dan Trump. Hal ini berdampak negatif bagi logam mulia,” ujar Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff. 

Pejabat ekonomi tinggi Tiongkok dan AS akhir pekan ini menyelesaikan kerangka kerja kesepakatan potensial bagi Presiden Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk ditinjau pada pertemuan mereka pada hari Kamis.

Harapan meredanya ketegangan perdagangan telah memicu optimisme di pasar global, dengan indeks utama Wall Street dibuka pada rekor tertinggi pada hari Selasa.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |