Harga Emas Antam Merosot, Dipatok Segini Hari Ini Senin 25 Agustus 2025

1 week ago 13

Liputan6.com, Jakarta Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun pada hari ini Senin 25 Agustus 2025.

Berdasarkan data dari laman resmi Logam Mulia, Senin (25/8/2025), harga emas Antam hari ini lebih mahal Rp 4.000 menjadi Rp 1.929.000 per gram dari sebelumnya Rp 1.933.000 ger gram.

Pada perdagangan Jumat, harga emas Antam naik Rp 2.000. Sementara harga emas untuk jual kembali (buyback) juga turun Rp 4.000 menjadi Rp 1.775.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas maka Antam akan membelinya di harga Rp 1.775.000 per gram.

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017, transaksi buyback akan dikenakan potongan pajak.

Untuk penjualan kembali emas batangan dengan nominal di atas Rp 10 juta, berlaku Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar:

1,5% bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)3% bagi non-NPWPPPh 22 atas transaksi buyback akan dipotong langsung dari total nilai penjualan.

Cek daftar harga emas Antam hari ini Senin (25/8/2025):

  • ‎‎- Harga emas 0,5 gram: Rp1.014.500.
  • ‎- ⁠Harga emas 1 gram: Rp1.929.000.
  • ‎- ⁠Harga emas 2 gram: Rp3.798.000.
  • ‎- ⁠Harga emas 3 gram: Rp5.672.000.
  • ‎- ⁠Harga emas 5 gram: Rp9.420.000.
  • ‎- ⁠Harga emas 10 gram: Rp18.785.000.
  • ‎- Harga emas 25 gram: Rp46.837.000.
  • ‎- ⁠Harga emas 50 gram: Rp93.595.000.
  • ‎- ⁠Harga emas 100 gram: Rp187.112.000.
  • ‎- ⁠Harga emas 250 gram: Rp467.515.000.
  • ‎- ⁠Harga emas 500 gram: Rp934.820.000.
  • ‎- ⁠Harga emas 1.000 gram: Rp1.869.600.000.

Harga Emas Berpeluang Tembus USD 4.600, Ini Faktornya

Ketua the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) Jerome Powell membuka peluang pemangkasan suku bunga bulan depan, tetapi posisi itu bisa menjadi rumit jika tekanan inflasi terus meningkat.

Harga emas meski tetap mendapat dukungan kuat, para analis mencatat setiap komplikasi dalam kebijakan moneter The Fed dapat membatasi potensi kenaikan logam mulia tersebut. Harga emasmenutup pekan di pertengahan kisaran jangka pendeknya; harga spot emas ditutup Jumat di level USD 3.371,23 per ons, naik 1% dibandingkan pekan lalu.

Dikutip dari Kitco.com, Senin (25/8/2025) sebagian besar kenaikan emas terjadi pada Jumat, setelah pidato Powell yang sangat ditunggu dalam simposium tahunan bank sentral Federal Reserve. 

Powell menyoroti meningkatnya risiko ekonomi dari inflasi yang naik dan perlambatan aktivitas, tetapi tetap mencatat masih ada ruang untuk memangkas suku bunga.

"Dengan kebijakan yang berada di wilayah restriktif, prospek dasar dan pergeseran keseimbangan risiko dapat membenarkan penyesuaian sikap kebijakan kami," kata dia.

Ekonom menilai komentar Powell jelas mendukung pelonggaran pada September, tetapi hal itu tidak berarti The Fed akan siap memangkas suku bunga secara agresif hingga akhir tahun, meski pasar mengharapkan demikian. 

Pengaruh Suku Bunga ke Harga Emas

Menurut CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan ada potensi dua kali lagi pemangkasan suku bunga sebelum akhir tahun. Meski ada risiko ganda terhadap mandat mereka potensi inflasi lebih tinggi dan pengangguran lebih tinggi Powell mengindikasikan bahwa sudah saatnya lebih fokus pada lapangan kerja daripada inflasi. 

"Ia juga menegaskan bahwa satu kali pemangkasan suku bunga tidak berarti The Fed akan melanjutkan serangkaian pemangkasan tambahan secara terjadwal, namun ia mengakui bahwa tingkat suku bunga saat ini agak terlalu tinggi,” kata Chief Investment Officer Northlight Asset Management, Chris Zaccarelli.

Sementara itu, Kepala Ekonom LPL Financial, Jeffrey Roach tidak yakin The Fed akan bisa melonggarkan suku bunga lebih jauh setelah September.

"Isyarat pemangkasan suku bunga yang akan datang akan menekan imbal hasil obligasi dan mendukung pasar dalam jangka pendek. Namun ke depan, pergeseran struktural dalam ekonomi menciptakan ketidakpastian tentang tingkat suku bunga jangka panjang,” ujar dia..

Proyeksi Harga Emas

Chief Market Analyst FxPro, Alex Kuptsikevich, menilai pasar emas masih berada dalam keseimbangan rapuh karena diperdagangkan di pertengahan kisaran lebih luas.

Harapan emas terhadap pemangkasan agresif suku bunga The Fed, penurunan imbal hasil obligasi Treasury, dan pelemahan dolar AS belum terwujud. The Fed kemungkinan akan melonggarkan kebijakan moneter pada September. Namun, bisa jadi mereka akan berhenti lagi setelah itu. Kelambanan ini mengembalikan minat investor ke dolar AS.

Grafik emas jelas menunjukkan konsolidasi sejak April, dengan harga berada di tengah kisaran 12% dari puncak hingga titik koreksi. Pergerakan menyamping yang membosankan selama lima bulan ini kemungkinan berakhir dalam beberapa minggu mendatang, karena Agustus sering menandai awal tren besar di emas. 

"Durasi konsolidasi seringkali sebanding dengan kekuatan pergerakan berikutnya. Dari perspektif analisis teknikal, dengan kondisi overbought yang menumpuk, potensi penurunan cukup besar hingga USD 3.000 bahkan USD 2.200 per ounce. Namun potensi kenaikan tak kalah impresif USD4.600 dalam skenario bullish ekstrem, termasuk jika The Fed beralih ke kebijakan sangat longgar,” pungkas Alex.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |