Liputan6.com, Jakarta - Harga emas batangan yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam) anjlok tajam pada perdagangan hari ini setelah naik signifikan pada perdagangan kemarin.
Pada Rabu (22/10/2025), harga emas Antam merosot Rp 177.000 menjadi Rp 2.310.000 per gram dari perdagangan Selasa kemarin yang ditetapkan Rp 2.310.000 per gram.
Sementara itu, harga buyback emas Antam juga ikut anjlok. Harga buyback emas Antam susut Rp 172.000 menjadi Rp 2.164.000. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 2.164.000 per gram. Harga buyback ini juga merupakan harga termahal.
Untuk diketahui, rekor tertinggi harga emas sebelumnya dicetak pada Jumat 17 Oktober 2025, harga jual emas Antam dan harga pembelian kembali emas Antam dipatok Rp 2.485.000 per gram dan harga beli kembali di angka Rp 2.334.000 per gram.
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017, transaksi buyback akan dikenakan potongan pajak. Untuk penjualan kembali emas batangan dengan nominal di atas Rp 10 juta, berlaku Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22.
Daftar Harga Emas Antam
Berikut daftar harga emas Antam hari ini, Rabu (22/10/2025):
- Harga emas 0,5 gram: Rp 1.205.000.
- Harga emas 1 gram: Rp 2.310.000.
- Harga emas 2 gram: Rp 4.570.000.
- Harga emas 3 gram: Rp 6.837.000.
- Harga emas 5 gram: Rp 11.365.000.
- Harga emas 10 gram: Rp 22.650.000.
- Harga emas 25 gram: Rp 56.460.000.
- Harga emas 50 gram: Rp 112.755.000.
- Harga emas 100 gram: Rp 225.360.000.
- Harga emas 250 gram: Rp 563.090.000.
- Harga emas 500 gram: Rp 1.125.900.000.
- Harga emas 1.000 gram: Rp 2.250.600.000.
Harga Emas Dunia
Harga emas dunia merosot ke level terendah dalam satu minggu pada Selasa, 21 Oktober 2025. Bahkan, harga emas berada di jalur penurunan harian tertajam dalam lima tahun.
Koreksi harga emas yang terjadi seiring investor merealisasikan keuntungan setelah harapan penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) dan permintaan safe haven yang berkelanjutan mendorong logam mulia ke rekor tertinggi pada sesi sebelumnya.
Mengutip CNBC, Rabu (22/10/2025), harga emas di pasar spot turun 5,5% ke posisi USD 4.115,26 per ounce. Penurunan harga emas itu termasuk tertajam sejak Agustus 2020.
Di sisi lain, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup melemah 5,7% ke posisi USD 4.109,10 per ounce.
Harga emas mencapai puncak tertinggi sepanjang masa di posisi USD 4.381,21 pada Senin, 20 Oktober 2025. Sepanjang 2025, harga emas telah naik 60%. Lonjakan harga emas itu didorong ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, spekulasi penurunan suku bunga dan pembelian berkelanjutan oleh bank sentral.
“Penurunan harga emas masih terjadi hingga kemarin, tetapi lonjakan volatilitas yang tajam di level tertinggi selama seminggu terakhir menunjukkan kehati-hatian dan mungkin mendorong setidaknya aksi ambil untung jangka pendek,” ujar Independent Metals Trader, Tai Wong.
Indeks Dolar AS Menguat
Indeks dolar AS juga menguat 0,4%. Hal ini membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
“Risiko yang lebih baik di pasar umum awal pekan ini berdampak bearish bagi logam safe haven,” ujar Analis Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Analis Citi prediksi berakhirnya penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung, serta pengumuman kesepakatan perdagangan AS-China dapat berkontribusi pada konsolidasi harga emas selama 2-3 minggu ke depan.
Di sisi lain, harga perak di pasar spot turun 7,6% menjadi USD 48,49 per ounce.
"Perak sedang terpuruk hari ini dan telah menyeret seluruhnya lebih rendha,” kata Wong.
Harga Perak
Ia mengatakan, harga perak di posisi puncak dalam jangka pendek di USD 54, dan meskipun sentimen berfluktuasi di bawah USD 50. “Perak kemungkinan akan diperdagangkan sideways dengan volatilitas yang substansial selama emas tetap relatif stabil,” kata dia.
Selain itu, harga platinum turun 5,9% menjadi USD 1.541,85 dan paladium merosot 5,3% menjadi USD 1.417,25.
Adapun pelaku pasar menantikan rilis laporan indeks harga konsumen AS untuk September pada Jumat, yang tertunda akibat penutupan pemerintah AS. Laporan tersebut diperkirakan akan menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 3,1%. Pasar memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan minggu depan.
Emas, aset yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung diuntungkan dalam kondisi suku bunga rendah.