Liputan6.com, Jakarta - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau harga emas Antam kembali melonjak pada perdagangan Senin (16/6/2025). Harga emas Antam terus melanjutkan penguatan hingga awal pekan ini.
Dikutip dari laman resmi Antam logammulia.com, harga emas Antam hari ini, Senin, 16 Juni 2025 meroket Rp 8.000 menjadi Rp 1.968.000 per gram. Sedangkan perdagangan sebelumnya dibanderol Rp 1.960.000 per gram. Dengan demikian, dalam dua hari, harga emas Antam naik Rp 17.000.
Demikian juga harga buyback atau pembelian kembali oleh Antam juga naik Rp 8.000. Harga emas buyback dipatok Rp 1.812.000 per gram. Harga emas buyback ini berlaku jika konsumen ingin menjual kembali emas yang dimilikinya ke Antam.
Adapun harga tertinggi emas Antam tercatat pada 22 April 2025 sebesar Rp 2.016.000 per gram, dan harga buyback tertinggi di Rp 1.865.000 per gram.
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini
- Harga emas 0,5 gram: Rp 1.034.000.
- Harga emas 1 gram: Rp 1.968.000.
- Harga emas 2 gram: Rp 3.880.000.
- Harga emas 3 gram: Rp 5.800.000.
- Harga emas 5 gram: Rp 9.644.000.
- Harga emas 10 gram: Rp 19.210.000.
- Harga emas 25 gram: Rp 47.862.500.
- Harga emas 50 gram: Rp 95.605.000.
- Harga emas 100 gram: Rp 191.090.000.
- Harga emas 250 gram: Rp 477.337.500.
- Harga emas 500 gram: Rp 954.375.000.
- Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.908.600.000.
Harga Emas Hari Ini 16 Juni 2025, Bakal Cetak Rekor Temahal Lagi?
Sebelumnya, kekacauan yang terjadi di Timur Tengah mendorong permintaan emas sebagai aset aman (safe haven) kembali meningkat, membuat harga emas melambung di atas USD3.400 per ons dan mencatat penutupan mingguan tertinggi dalam sejarah harga emas.
Meskipun harga emas telah menembus level resistensi jangka pendek, para analis masih berhati-hati untuk menyatakan bahwa logam mulia ini akan mencetak rekor tertinggi baru pekan depan.
Perang Iran Israel memang mendukung permintaan aset aman, namun reli harga yang dipicu oleh peristiwa geopolitik secara historis cenderung bersifat sementara.
“Konflik Israel/Iran mungkin akan mempertahankan harga di atas USD3.400, tetapi tidak akan mendorongnya lebih tinggi tanpa eskalasi lebih lanjut,” kata Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank Ole Hansen, dikutip dari Kitco.com, Senin (16/6/2025).
Tren Harga Emas
Hansen mengatakan, selama tiga tahun terakhir, banyak peristiwa geopolitik yang sempat mengangkat harga emas, namun semuanya kesulitan untuk mempertahankan tren naik secara berkelanjutan.
Harga emas spot diperkirakan akan mengakhiri pekan di angka USD3.434,12 per ons, naik 3,75% dari Jumat lalu. Saat ini, emas mengungguli dolar AS, yang tengah kesulitan menarik arus investasi safe haven. Indeks dolar AS terakhir diperdagangkan di 98,13, turun 1% dibandingkan seminggu sebelumnya.
Kepala Strategi Pasar di MarketGauge, Michele Schneider, mengatakan investor sebaiknya bersiap menghadapi volatilitas pekan depan seiring para trader harian merealisasikan keuntungan dari reli baru-baru ini. Namun ia menambahkan bahwa, meskipun ada potensi gangguan jangka pendek, baik emas maupun perak tetap berada dalam tren naik jangka panjang.
Fokus Pasar Bergeser ke Federal Reserve
Sementara emas akan terus merespons perkembangan geopolitik, perhatian pasar juga akan beralih ke Federal Reserve, karena Ketua The Fed, Jerome Powell, dijadwalkan berbicara usai pertemuan kebijakan moneter pekan depan.
Para ekonom secara luas memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga tetap. Namun, spekulasi mulai meningkat bahwa Powell mungkin akan mulai memberikan sinyal pemangkasan suku bunga pada akhir tahun ini.
Data inflasi terbaru, ditambah tanda-tanda perlambatan ekonomi AS, memberi ruang bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneternya. Namun, meningkatnya ketidakpastian geopolitik bisa membuat sebagian pelaku pasar menahan ekspektasinya.
“Jika The Fed terdengar lebih dovish dari yang diantisipasi menyusul rilis data inflasi terakhir, hal ini bisa memberi kepercayaan baru bagi para investor emas,” kata Lukman Otunuga, Senior Market Analyst di FXTM.
Prediksi Harga Emas
Perkembangan seperti ini bisa mendorong harga menembus rekor tertinggi USD3.500, terutama dengan dukungan geopolitik yang terus berlangsung.
Namun jika nada pertemuan tetap hawkish dan Powell menyuarakan kehati-hatian terhadap pemangkasan suku bunga, harga emas bisa kehilangan sebagian daya tariknya karena investor mulai meragukan pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Otunuga mengatakan, secara teknikal, tren harga masih bullish pada grafik harian. Penutupan mingguan yang solid di atas USD3.430 bisa menjadi sinyal pergerakan menuju rekor tertinggi di USD3.500 atau lebih. Namun jika harga turun di bawah USD3.430, emas bisa kembali ke kisaran USD3.400 hingga USD3.360.