Harga Daging Ayam Anjlok di Pasar, Peternak Rugi

20 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Penurunan harga daging ayam di pasaran turut membuat pihak peternak menderita kerugian. Lantaran, harga ayam hidup sudah jatuh sejak dari kandang. 

Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Sugeng Wahyudi menceritakan, harga ayam hidup di tingkat peternak saat ini perlahan mulai sedikit naik. Namun, angkanya belum bisa menutupi ongkos produksi yang dikeluarkan. 

"Tren sedang naik dibanding hari-hari sebelumnya. Harga saat ini terendah Rp 14 ribu per kg, sementara modal Rp 17 ribu per kg," kata Sugeng kepada Liputan6.com, Jumat (25/4/2025).

Menurut dia, penurunan harga ini terjadi akibat stok ayam hidup yang saat ini berlebihan (oversupply). Di sisi lain, dari sisi permintaan justru mengalami penurunan. Sugeng menyebut ini merupakan fenomena yang kerap berulang setiap tahunnya. 

"Ada kelebihan sekitar 13-15 persen, diikuti dengan demand yang cenderung turun," terang dia. 

Meskipun kondisi saat ini jadi fenomena berulang, ia menilai ada beberapa hal substansial yang perlu dievaluasi oleh pemerintah dalam bentuk kebijakan. Sebagai contoh, dalam tataran tata niaga, pedagang ayam berskala besar tidak boleh berjualan di pasar becek.

"Sampai dengan saat ini semua pelaku memasarkan dalam bentuk ayam hidup. Nah, yang besar harus dipasarkan dalam bentuk olahan. Sehingga pasar becek disediakan untuk peternak rakyat dan mandiri kecil," ungkapnya. 

Ke depan, Sugeng berharap harga ayam hidup di tingkat peternak mulai ada perbaikan pada awal Mei 2025 mendatang. Terlebih setelah adanya serapan ayam hidup di kandang-kandang peternak oleh pelaku besar. 

"Mulai tanggal 24 April 2025 kemarin ada upaya penyerapan yang dilakukan oleh pabrik atau pelaku besar, yang diinisiasi Dirjen PKH (Peternak dan Kesehatan Hewan) Kementerian Pertanian. Itu diharapkan mampu ngurangi suplai ayam hidup," bebernya. 

Sehingga, menurut perkiraannya harga ayam hidup di kandang peternak bakal mulai naik pada 28 April 2025 mendatang. Alhasil, harga daging ayam di pasaran pun nantinya bakal ikut kembali naik. 

"Senin depan 28 April setidaknya harga (ayam hidup) sudah Rp 17-18 ribu per kg," pungkas Sugeng. 

Peternak Jamin Makan Bergizi Gratis Tak Bikin Stok Daging Ayam Seret

Sebelumnya, kelompok pengusaha peternak yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas Indonesia (GPPU) menjamin program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak akan membuat stok daging ayam di pasaran berkurang.

Ketua Umun GPPU Achmad Dawami mewajari jika kebutuhan daging ayam untuk program Makan Bergizi Gratis saat ini belum banyak. Lantaran, ia menilai program tersebut baru akan masif terdistribusi antara 1-2 tahun ke depan.

"Sehingga jumlah yang dibutuhkan MBG itu tidak akan mempengaruhi stok daripada ayam," ujar Dawami usai mengadakan rapat bersama pemerintah di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

Ke depan, ia juga meyakini MBG tak akan membuat stok daging ayam di pasaran langka. Sebab, tidak semua menu Makan Bergizi Gratis di setiap daerah bakal menyajikan potongan ayam ataupun produk turunannya.

"MBG itu juga tidak akan mungkin ayam semuanya dong, ya kan? Tergantung dari daerahnya, tergantung dari hobinya orang. Kalau telur memang ada potensi, karena telur itu paling mudah dimasak dan paling mudah diolah," ungkapnya.

Distribusikan Sesuai Standar

Di sisi lain, Dawami pun memastikan kelompok peternak bakal mendistribusikan ayam potong berkualitas sesuai standar. Selaras dengan tujuan program MBG untuk meningkatkan konsumsi protein bagi para siswa.

"Tinggal bagaimana MBG ini disalurkan melalui rumah-rumah potong yang berkualitas, dengan higienitas yang bagus. Kalau di prosesnya, dalam proses pemasakannya atau pemotongannya itu dengan higienik, sampai di sasaran itu proteinnya masih bagus," paparnya.

Dawami juga menyatakan, hampir seluruh peternak bakal terlibat untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis milik pemerintah.

"Peternak yang dilibatkan berapa banyak pak? Banyak kali. Jadi, sekarang hampir semua peternak itu akan terlibat. Karena banyak sekali perusahaan-perusahaan yang sudah bermitra dengan peternak," tutur dia.

Butuh Tambahan Rp 100 Triliun

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menghitung, butuh tambahan anggaran senilai Rp 75 triliun sampai Rp 100 triliun untuk makan bergizi gratis (MBG). Guna melayani 82,9 juta penerima manfaat MBG yang ditargetkan terwujud pada akhir 2025.

Dadan menyebut tambahan anggaran makan bergizi gratis itu di antaranya untuk membiayai operasional, belanja bahan baku, pelatihan, dan memperluas jaringan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang bertugas mengoperasikan dapur-dapur umum makan bergizi gratis.

"Nanti (pencairannya) kami proses kalau infrastruktur sudah siap," kata Kepala BGN dilansir dari Antara.

Ada mekanisme anggaran yang harus dilewati Badan Gizi Nasional (BGN) sebelum menerima tambahan anggaran, di antaranya mencakup persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Dadan mengklaim sejauh ini Presiden Prabowo Subianto telah memberikan persetujuan dengan tambahan anggaran sebesar Rp 100 triliun itu. "Ya itu kan memang sudah dianggarkan," kata Dadan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |