Grab Indonesia Gandeng Kementerian UMKM Inisiasi 'Kota Masa Depan', Apa Itu?

3 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Grab Indonesia dan Kementerian UMKM gandengan dalam menginisiasi sebuah program yang disebut Kota Masa Depan. Hal ini memfokuskan pada penguatan peran digitalisasi di berbagai kota, khususnya bagi UMKM.

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman menyadari perlunya adaptasi para pengusaha UMKM yang tak hanya bergerak di pasar tradisional, tapi juga pasar digital. Caranya adalah dengan meningkatkan akses digital kepada usaha-usaha konvensionalnya, termasuk ke dalam ekosistem Grab Indonesia.

"Yang ingin saya sampaikan bahwa pasar digital ini sudah bukan lagi.., ini adalah keniscayaan. Ini adalah sebuah tantangan yang tidak bisa lagi kita hindari justru beradaptasi dengan perkembangan pasar digital," ungkap Maman dalam Konferensi Pers Rekrutmen Mitra Digital: Menjadi Pengusaha UMKM Bersama Grab OVO, di Smesco Indonesia, Jakarta, Selasa (17/6/2025).

"Sekarang kita punya salah satu ruang, Grab di mana ada food, bike, beberapa merchant UMKM yang terlibat, jumlahnya kurang lebih UMKM yang masuk on boarding sudah 3 juta UMKM yang masuk di Grab, ini bagian sebuah keniscayaan," sambung dia.

Pada kesempatan yang sama, Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi menafsirkan langkah digitalisasi ini sebagai proyek Kota Masa Depan. Sasarannya adalah kota-kota kelas dua atau kelas tiga yang berbeda dari DKI Jakarta.

"Kami juga bersama Kementerian UMKM itu menginisiasi Kota Masa Depan, di mana Kota Masa Depan itu adalah kota-kota tier dua, tier tiga, bukan tier satu seperti Jakarta," ungkapnya.

Buka Akses Digital ke UMKM

Dia menjelaskan, UMKM di kota-kota yang jadi sasaran tadi akan ditargetkan untuk masuk ke dalam sistem digital. Hal ini untuk memberikan akses yang lebih luas untuk menjangkau konsumennya.

Neneng bilang, hingga saat ini program itu sudah menjangkau sekitar 200 ribu mitra UMKM dalam ekosistem Grab Indonesia.

"Nah itu diperlukan, Kota Masa Depan adalah bagaimana kita meng-onboard merchant-merchant, dan meng-educate merchant-merchant, dan sejauh ini sudah lebih dari 200 ribu merchant," jelas Neneng.

Kontribusi ke Ekonomi Nasional

Diberitakan sebelumnya, Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengungkapkan kontribusi mitra UMKM terhadap ekonomi nasional. Termasuk pembukaan lapangan kerja yang mencapai 4,6 juta orang sejak 2018.

Neneng menuturkan, hasil riset yang menunjukkan kontribusi Grab terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional. Dia turut menghitung kontribusi Grab ke industri transportasi online.

"Jadi kalau saya bicaranya dari riset saja ya, dari riset ITB bahwa industri transportasi online itu berkontribusi 2 persen dalam PDB dan berdasarkan riset Oxford (tahun) 2024, Grab berkontribusi 50 persen terhadap industri," ungkap Neneng dalam Konferensi Pers Rekrutmen Mitra Digital: Menjadi Pengusaha UMKM Bersama Grab OVO, di Smesco Indonesia, Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Buka Peluang

Pada kesempatan ini pula, Grab Indonesia bersama Kementerian UMKM membuka wadah bagi masyarakat untuk ikut mendaftar. Baik untuk menjadi mitra pengemudi maupun mitra UMKM. Hal tersebut juga diproses secara langsung oleh petugas di Smesco Indonesia.

"Jadi tujuan hari ini adalah karena Grab ingin sekali membuka kesempatan luas-luasnya untuk masyarakat, dan mereka bisa langsung jadi pembuka dalam hitungan jam. Jadi mereka datang, (masuk proses tes) KYC (know your customer), terus mereka bisa langsung jadi mitra," ucap Neneng.

Dia memastikan rekrutmen yang dihadirkan ini bersifat inklusif. Caranya dengan tidak adanya batasa mengenai gender hingga membuka kesempatan bagi kelompok disabilitas.

"Jadi bebas, pendidikannya juga bebas, kesempatan ini dibuka seluas-luasnya kepada siapapun sehingga siapapun mempunyai opportunity untuk mendapatkan income. Itu yang paling penting," ungkapnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |