Liputan6.com, Jakarta - Harga emas Antam menunjukkan volatilitas signifikan sepanjang pekan dari 11 hingga 16 Agustus 2025. Pergerakan harga logam mulia ini menjadi sorotan utama bagi para investor dan masyarakat yang memantau nilai aset safe haven.
Data terbaru dari Logam Mulia mencatat adanya penurunan bersih yang cukup substansial dalam periode tersebut.
Pada awal pekan, tepatnya Senin, 11 Agustus 2025, harga emas Antam dibuka pada level Rp 1.945.000 per gram. Namun, memasuki akhir pekan pada Sabtu, 16 Agustus 2025, harga tersebut melorot hingga Rp 1.896.000 per gram. Kondisi ini menandakan adanya tren pelemahan harga emas Antam sepekan terakhir yang patut dicermati.
Penurunan bersih sebesar Rp 49.000 per gram ini memberikan gambaran dinamika pasar emas yang fluktuatif. Investor perlu memahami pola pergerakan harga harian dan faktor-faktor yang mempengaruhinya untuk mengambil keputusan investasi yang tepat di tengah kondisi pasar yang tidak menentu.
Dikutip dari laman Logam Mulia, simak rincian harga emas pada 11-16 Agustus 2025:
- 11 Agustus 2025: Rp 1.945.000 per gram
- 12 Agustus 2025: Rp 1.924.000 per gram
- 13 Agustus 2025: Rp 1.917.000 per gram
- 14 Agustus 2025: Rp 1.933.000 per gram
- 15 Agustus 2025: Rp 1.909.000 per gram
- 16 Agustus 2025: Rp 1.896.000 per gram.
Tren Penurunan Harga Emas Antam Awal Pekan
Pada Senin, 11 Agustus 2025, harga emas Antam tercatat Rp 1.945.000 per gram, turun Rp 6.000 dari perdagangan sebelumnya. Penurunan ini menandai awal pekan yang kurang menguntungkan bagi logam mulia. Harga jual kembali atau buyback emas Antam pada hari tersebut di angka Rp 1.791.000 per gram.
Kondisi semakin memburuk pada Selasa, 12 Agustus 2025, ketika harga emas Antam anjlok parah sebesar Rp 21.000. Harga per gramnya menjadi Rp 1.924.000. Penurunan drastis ini juga diikuti oleh harga buyback yang terpangkas Rp 21.000 menjadi Rp 1.770.000 per gram, menunjukkan tekanan jual yang kuat di pasar.
Tren negatif berlanjut pada Rabu, 13 Agustus 2025, dengan harga emas Antam kembali turun Rp 7.000 menjadi Rp 1.917.000 per gram. Penurunan tiga hari berturut-turut ini membuat investor semakin waspada terhadap prospek harga emas. Harga jual kembali juga ikut terkoreksi menjadi Rp 1.763.000 per gram.
Kenaikan Singkat dan Penurunan Kembali Harga Emas Antam
Setelah tiga hari berturut-turut mengalami penurunan, harga emas Antam menunjukkan rebound signifikan pada Kamis, 14 Agustus 2025. Harga meroket Rp 16.000, mencapai Rp 1.933.000 per gram. Kenaikan ini memberikan sedikit angin segar bagi pasar emas setelah tekanan yang terjadi di awal pekan. Harga buyback juga naik menjadi Rp 1.779.000 per gram.
Namun, momentum positif ini tidak bertahan lama. Pada Jumat, 15 Agustus 2025, harga emas Antam kembali melemah tajam sebesar Rp 24.000, menjadi Rp 1.909.000 per gram. Penurunan ini merupakan yang terbesar dalam sepekan, menghapus sebagian besar kenaikan yang terjadi sehari sebelumnya. Harga jual kembali juga ditetapkan lebih rendah pada Rp 1.755.000 per gram.
Akhir pekan, Sabtu, 16 Agustus 2025, harga emas Antam kembali turun Rp 13.000, mencapai Rp 1.896.000 per gram. Dengan demikian, harga emas Antam lengser dari level Rp 1.900.000. Harga jual kembali juga anjlok Rp 13.000 menjadi Rp 1.742.000 per gram, menutup pekan dengan tren penurunan yang dominan.
Analisis Pergerakan Harga Emas Antam Sepekan
Secara keseluruhan, harga emas Antam mengalami penurunan bersih sebesar Rp 49.000 per gram selama periode 11 hingga 16 Agustus 2025. Dari harga pembukaan Rp 1.945.000 pada Senin, harga penutupan di Sabtu berada di Rp 1.896.000. Volatilitas tinggi dengan fluktuasi yang signifikan mewarnai pergerakan harga emas Antam.
Pergerakan harian menunjukkan pola penurunan pada awal pekan, diikuti oleh kenaikan singkat, dan kembali melemah di akhir pekan. Penurunan terbesar terjadi pada Jumat, 15 Agustus 2025, yang mencapai Rp 24.000. Sementara itu, kenaikan tertinggi tercatat pada Kamis, 14 Agustus 2025, sebesar Rp 16.000.
Dinamika harga emas Antam ini mencerminkan respons pasar terhadap berbagai sentimen ekonomi dan global. Meskipun harga emas dunia sempat mengalami tekanan, pergerakan harga Antam juga dipengaruhi oleh faktor domestik dan permintaan pasar. Investor disarankan untuk terus memantau informasi terkini sebelum mengambil keputusan investasi.