Ekosistem E-commerce, Bagaimana Klik ‘Checkout’ Membuka Peluang Ekonomi Baru

Liputan6.com, Jakarta E-commerce memiliki peran yang semakin penting dalam mendorong konsumsi rumah tangga dan memacu pertumbuhan ekonomi digital. E-commerce telah merevolusi cara konsumen berbelanja, memberikan akses mudah ke berbagai produk dan layanan dari seluruh dunia.

Bersamaan dengan meningkatnya tren belanja online, lahir pula strategi marketing melalui skema affiliate. Model ini memanfaatkan individu atau organisasi untuk mempromosikan produk atau layanan dengan imbalan komisi dari setiap transaksi yang berhasil dilakukan.

Dengan demikian, keduanya saling melengkapi, menciptakan ekosistem yang mendorong pertumbuhan ekonomi digital, membuka peluang bagi pelaku bisnis dan konsumen untuk berinteraksi secara lebih efisien.

Aktor Ekonomi Baru dalam Ekosistem Belanja Online

Selain pelapak dan kurir, ekosistem belanja online telah melahirkan sejumlah aktor ekonomi baru, termasuk content creator dan affiliate marketer. Content creator, yang terdiri dari influencer dan pembuat konten lainnya, memainkan peran besar dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Mereka tidak hanya memproduksi konten yang menarik, tetapi juga berkolaborasi dengan brand untuk mempromosikan produk melalui media sosial dan platform digital lainnya. Affiliate marketers juga turut berkembang, berperan sebagai perantara yang menghubungkan produk dengan konsumen melalui promosi online.

Keduanya berperan sebagai pendorong utama bagi meningkatnya penjualan online, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan baru yang berpotensi menjadi sumber pendapatan berkelanjutan.

"Affiliator berperan dalam mengiklankan barang dengan jangkauan yang lebih luas. Kombinasi affiliator dan harga yang murah menjadikan konsumsi lewat platform digital menjadi pilihan masyarakat. Affiliator membuat proses mendapatkan informasi dan pembelian barang jauh lebih mudah," jelas Pengamat Ekonomi Celios Nailul Huda kepada Liputan6.com, Jumat (2/5/2025).

Dari sisi produsen, sistem affiliate marketing juga memberikan keuntungan yang signifikan. Produsen tak perlu rutin membuat konten atau melakukan live streaming, yang biasanya menuntut biaya tinggi.

"Selain dari sisi affiliator yang mendapatkan keuntungan, produsen barang juga mendapatkan keuntungan melalui program affiliator. Produsen tidak perlu live setiap bulan atau rutin bikin konten yang bisa jadi biaya bikin konten lebih mahal," kata Huda.

Menurut Huda, pekerjaan sebagai affiliator juga semakin diminati, terutama oleh anak muda dengan berbagai kreativitasnya. Dengan membuat konten yang menarik, para affiliator bisa memperoleh pendapatan dari komisi penjualan.

"Bahkan, pekerjaan sebagai affiliator menjanjikan keuntungan dan komisi yang relatif tinggi. Banyak anak muda menekuni pekerjaan sebagai affiliator. Dengan memproduksi konten yang menarik, mereka mendapatkan pendapatan dari konten tersebut," ujarnya.

Affiliate marketing menawarkan potensi besar sebagai sumber pendapatan berkelanjutan, terutama bagi generasi muda yang menginginkan fleksibilitas dalam bekerja. Dengan akses internet yang semakin mudah, generasi muda dapat memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan produk-produk tertentu dan menghasilkan komisi dari setiap transaksi yang terjadi.

Model bisnis berbasis komisi ini sangat cocok bagi mereka yang ingin memulai bisnis dengan modal yang relatif kecil, sambil mengembangkan keterampilan digital mereka. Potensi untuk menghasilkan pendapatan pasif menjadikannya pilihan menarik bagi banyak orang yang mencari alternatif sumber penghasilan selain pekerjaan tradisional.

Namun demikian, Huda juga menyoroti ketidakpastian dari model pendapatan ini. "Walaupun saya juga masih ragu apakah secara pendapatan akan sustain mengingat dalam jangka panjang banyak faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan affiliator, seperti pergeseran pola konsumsi masyarakat, atau bahkan inovasi dagang secara online yang berubah dengan cepat," tambahnya.

Proses transaksi digital, mulai dari klik link hingga checkout, menciptakan efek berantai yang berpengaruh besar dalam perekonomian. Setiap kali konsumen mengklik link untuk membeli produk, mereka tidak hanya berkontribusi pada penjualan produk itu sendiri, tetapi juga mendorong aktivitas ekonomi lainnya, seperti pemasaran, logistik, dan pengiriman barang.

Proses promosi melalui iklan online dan affiliate marketing mengundang lebih banyak orang untuk berbelanja, yang pada gilirannya meningkatkan permintaan barang dan layanan. Kemudian, proses pengiriman barang menciptakan aktivitas di sektor logistik, dari jasa pengiriman hingga pengelolaan gudang. Secara keseluruhan, setiap transaksi menciptakan lapangan pekerjaan dan mendukung berbagai sektor ekonomi.

Untuk mewujudkan sistem ekonomi digital yang inklusif, penting untuk memberikan pelatihan dan akses yang setara bagi pelaku ekonomi kecil. Pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan digital yang diperlukan untuk mengakses pasar online dan memanfaatkan platform e-commerce serta affiliate marketing.

Selain itu, penting juga untuk mendukung mereka dengan sistem pembayaran yang mudah dan biaya transaksi yang terjangkau. Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk menciptakan kebijakan yang memfasilitasi inklusivitas dalam ekonomi digital, termasuk mendorong akses terhadap teknologi, serta memberi kesempatan bagi mereka yang belum sepenuhnya terhubung dengan dunia digital untuk berpartisipasi dalam ekosistem ekonomi baru ini.

Dalam mesin ekonomi Indonesia, Huda menilai konsumsi rumah tangga masih sangat dipengaruhi oleh harga. Terlebih di situasi seperti sekarang dimana daya beli melambat dan pendapatan disposibel sangat terbatas. Sehingga ketika ada platform online yang menyediakan harga lebih murah dan pengiriman yang terjangkau, pasti akan menjadi pilihan utama dalam berbelanja.

"Affiliator juga berperan dalam mengiklankan barang dengan jangkauan yang lebih luas. Kombinasi affiliator dan harga yang murah menjadikan konsumsi lewat platform digital menjadi pilihan masyarakat. Affiliator membuat proses mendapatkan informasi dan pembelian barang jauh lebih mudah," pungkas Huda.