Ekonomi Jakarta Berpotensi Tumbuh 5,6% pada 2025

5 hours ago 11

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta optimistis pertumbuhan ekonomi ibu kota dapat menembus 5,6% pada akhir 2025. Adapun optimisme ini didorong oleh berlanjutnya proyek pembangunan infrastruktur dan meningkatnya kontribusi sektor ekonomi kreatif yang menjadi motor pertumbuhan baru Jakarta.

Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati menyebut hingga saat ini laju pertumbuhan ekonomi Jakarta berada di angka 5,18 persen. Dengan tren positif tersebut, Pemprov DKI meyakini target pertumbuhan hingga 5,6% bisa tercapai pada tahun depan.

“Target optimisnya Jakarta 5,4–5,6 persen. Kalau saat ini pada angka 5,18 persen, kami optimistis. Selama masih ada kegiatan-kegiatan infrastruktur, itu program padat karya,” kata Suharini dalam konferensi pers Jakarta Economic Forum (JEF) 2025 di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/10/2025).

Suharini menyampaikan, geliat pembangunan infrastruktur di Jakarta tidak hanya menopang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membuka banyak lapangan kerja baru. Selain itu, sektor ekonomi kreatif dan pariwisata diproyeksikan menjadi pendorong tambahan pertumbuhan ekonomi Jakarta pada 2025.

“Jakarta kini tak hanya bertumpu pada sektor formal, tapi juga sektor kreatif yang berkembang pesat. Konser, festival, dan berbagai event besar menjadi penggerak ekonomi baru yang memperkuat daya saing kota,” jelas dia.

Kegiatan JEF 2025 bakal mengusung tema ‘Bersama #JagaJakarta dengan Kolaborasi Tanpa Batas.’ Forum ini menjadi wadah bagi berbagai pihak untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam mendukung inovasi dan pembangunan berkelanjutan di Jakarta.

Jakarta Tetap jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Iwan Setiawan menuturkan kolaborasi menjadi kunci menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong Jakarta tetap menjadi pusat pertumbuhan nasional. Jakarta, kata dia memiliki potensi besar untuk memperkuat eksistensinya sebagai kota global berdaya saing. 

"Dengan kontribusi 16,61 persen terhadap PDB nasional dan pertumbuhan positif 5,18 persen, Jakarta terus menjadi lokomotif pembangunan ekonomi nasional,” kata Iwan. Ia berujar, semangat #JagaJakarta merupakan bentuk nyata kolaborasi lintas sektor yang diinisiasi antara Pemprov DKI Jakarta, Bank Indonesia, OJK, Polda Metro Jaya, perbankan, serta dunia usaha dan akademisi. 

"JEF bukan hanya forum pemikiran, tapi ajang aktualisasi nyata kolaborasi yang manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” ujarnya. Rangkaian kegiatan JEF 2025 meliputi JEF Dialogue, Policy Discussion, Gelar Karya UMKM, Showcase Komunitas, Booth Edukasi, dan Band Competition. Beragam agenda ini diharapkan mampu memperkuat peran Jakarta sebagai pusat inovasi dan kreativitas nasional.

UMKM Masih Jadi Tulang Punggung Ekonomi Jakarta

Sebelumnya, Kementerian UMKM menggelar Festival Kemudahan & Perlindungan UMKM 2025 di Kawasan Kota Tua, Jakarta. Kegiatan tersebut turut didukung Bank Jakarta sebagai upaya untuk mendukung penuh upaya pemberdayaan UMKM 

Kegiatan tersebut juga menjadi ajang kolaborasi strategis lintas kementerian, lembaga, BUMN/BUMD, serta berbagai pemangku kepentingan untuk memperkuat ekosistem usaha mikro di Indonesia. Sebagaimana diketahui, UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Jakarta sekaligus instrumen penting dalam menekan kesenjangan sosial dan menciptakan lapangan kerja.

Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo, menyampaikan Bank Jakarta menempatkan dukungan kepada UMKM bukan hanya sebagai program, tetapi sebagai bagian dari jati diri dan tanggung jawab institusi.

“Bank Jakarta berkomitmen menghadirkan solusi perbankan yang mudah, aman, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha mikro. Kami percaya keberhasilan UMKM lahir dari ekosistem kolaborasi antara pemerintah, regulator, lembaga keuangan, dan masyarakat. Karena itu, Bank Jakarta akan terus memperkuat peran sebagai mitra strategis dalam mendorong UMKM naik kelas, berdaya saing, dan terlindungi,” ujar Agus H Widodo.

Pentingnya Digitalisasi UMKM

Dalam festival ini, Bank Jakarta juga menekankan pentingnya digitalisasi UMKM. Melalui layanan sistem keagenan JakOne Abank, para pelaku UMKM tidak hanya dapat melakukan transaksi dengan lebih mudah dan efisien, tetapi juga berkesempatan menjadi mitra layanan keuangan yang membuka peluang penghasilan tambahan.

Selain itu, Bank Jakarta aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak dalam pemanfaatan produk dan layanan perbankan yang mendukung keberlanjutan usaha mikro, mulai dari layanan cash management, tabungan, giro, deposito, hingga fasilitas pembiayaan.

Festival ini juga menghadirkan booth UMKM pilihan yang menampilkan produk-produk unggulan lokal, serta layanan terpadu mulai dari pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi halal, SP-PIRT, hingga HaKI/merek. Pelaku UMKM pun mendapat pendampingan mengenai akses permodalan, perlindungan usaha, hingga pemasaran digital.

Dengan keterlibatan aktif di ajang ini, Bank Jakarta menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra andalan pelaku usaha mikro, sekaligus pendorong terciptanya ekosistem UMKM yang modern, inklusif, dan berkelanjutan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |