EBT Tersebar di Wilayah Indonesia, PLN Butuh Bangun Supergrid Buat Aliri Listrik

1 week ago 15

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mengamini potensi energi baru terbarukan (EBT) yang tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia. Untuk pemanfaatan secara nasional, perlu adanya satu supergrid.

Manajer Transisi Energi PLN, Arionmaro Asi Simareme menjelaskan, pengembangan supergrid menjadi mutlak diperlukan untuk menangkap potensi listrik EBT tadi. 

"Kita mengembangkan yang namanya super grid. Kenapa kita butuh super grid? Karena lokasi potensi energi terbarukan yang kita miliki saat ini, berbeda dengan lokasi titik beban," ucap Arion dalam Indonesia Connect by Liputan6, ditulis Sabtu (23/8/2025).

Dalam catatannya, beban puncak penggunaan listrik masih ada di Pulau Jawa, sedangkan potensi sumber EBT di wilayah tersebut cenderung semakin berkurang.

"Kita punya titik beban itu hingga 10-20 tahun ke depan, kita masih melihat Jawa menjadi center. Namun potensi energi terbarukan itu di Jawa sudah exhausted," kata Arion.

"Kita masih punya potensi besar di Sumatra, kita masih punya potensi besar di Kalimantan. Sehingga kita perlu membangun sebuah super grid untuk mengevakuasi energi terbarukan, daya energi terbarukan itu dari Sumatra, dari Kalimantan, dari Nusa Tenggara, itu ke Jawa dan juga titik-titik beban lainnya," tambahnya.

Smart Grid

Selain supergrid yang mampu membawa listrik lintas pulau, PLN juga akan mengembangkan smart grid. Kali ini, untuk menangkap potensi EBT intermiten.

"Kita tadi lihat kalau kita bicara variable energy itu fluktuatif, intermittent. Jadi kadang-kadang kita enggak tahu kapan dia pergi, kapan dia datang. Kalau ada berawan tiba-tiba maka output-nya akan turun," katanya.

Dengan demikian, perlu adanya peningkatkan kemampuan grid untuk bisa menerima intermitensi tersebut. "Kita perlu meningkatkan kemampuan grid dan juga sistem operator untuk bisa memprediksi output dari PLTS akan seperti apa, output dari PLTB akan seperti apa," terangnya.

"Dan kita juga perlu memperkuat dari sisi pembangkit, flexible generation, agar dia bisa mengikuti ketika dia kita prediksi akan naik. Nah pembangkit kita harus bisa lebih fleksibel untuk bisa mengikuti naik turunnya," Arion menambahkan.

Prabowo Target Capai EBT 100% di 2035, Bahlil Kasih Penjelasan

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, buka suara soal target Presiden Prabowo Subianto dalam mencapai bauran energi baru terbarukan (EBT) hingga 100 persen pada 2035 mendatang.

Bahlil mengatakan, Kementerian ESDM telah memiliki Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 untuk kebutuhan 10 tahun ke depan, termasuk yang berasal dari EBT.

"Oh gini, sampai dengan 2040 kemarin, di dalam pertemuan dengan Presiden Brasil, itu rencana pemerintah ke depan, 2040 kita menambah kurang lebih sekitar 100 gigawatt. Tapi sekarang kan sudah sekitar 70 gigawatt, di 2025 sampai dengan 2034," jelasnya di Kompleks DPR RI, Jakarta, Senin (14/7/2025).

Untuk eksekusi, pemerintah menyiapkan sumber Prabowo Target Capai EBT 100% di 2035, Bahlil Kasih Penjelasandaya EBT yang berasal dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Itu nantinya akan disalurkan hingga ke pelosok desa yang belum tersambung listrik.

"Ini salah satu dari antaranya adalah kita penetrasi untuk masuk solar cell, di daerah-daerah desa-desa yang belum ada listriknya. Kita akan memastikan arahan dari Presiden, untuk desa-desa itu segera kita harus pasang listriknya, sambung listriknya ke rumah," ungkap Bahlil.

Komitmen Prabowo

Pernyataan itu diberikan Bahlil usai Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk mencapai 100 persen EBT dalam 10 tahun ke depan.

Itu disampaikan Prabowo dalam pernyataan pers bersama usai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Planalto, Brasilia, Rabu, 9 Juli 2025.

"Targetnya tentu saja 2040, tetapi para ahli saya mengatakan bahwa kita dapat mencapainya jauh lebih cepat. Sekali lagi, kami melihat keberhasilan Brasil dalam mengembangkan biofuel. Dan saya pikir kami bertekad untuk mengejar kemajuan yang telah Brasil capai," ujar Bahlil.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |