Drone Kargo Listrik Perdana Mengudara di Bandara Kertajati

3 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta PT Mimpi Terbang Indonesia (Dreamfly Indonesia) resmi melakukan uji terbang penuh (test flight) perdana untuk drone kargo listrik DF-L100 di Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.

Drone ini merupakan kolaborasi antara Dreamfly Indonesia dan perusahaan drone asal Tiongkok, Tsingfly, yang merupakan spin-off dari Tsinghua University, salah satu universitas teknik terbaik di dunia.

Kolaborasi ini telah berjalan selama 1 tahun melalui joint venture yang berfokus pada pengembangan teknologi penerbangan tanpa awak untuk kebutuhan logistik dan operasi SAR di wilayah kepulauan Indonesia.

CEO Dreamfly Indonesia Daniel Tan mengatakan, DF-L100 dirancang khusus untuk menjawab tantangan geografis Indonesia yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau.

Daniel menilai, drone ini diharapkan dapat menjadi solusi transportasi udara jarak menengah yang efisien, aman, dan ramah lingkungan.

"Indonesia memiliki kekayaan luar biasa dalam bentuk ribuan pulau, namun di sisi lain ini juga menjadi tantangan besar dalam hal logistik dan konektivitas. Tujuan kami sederhana yaitu, menurunkan biaya logistik dan mempercepat distribusi antar pulau," kata Daniel.

Daniel menjelaskan, Dreamfly Indonesia memilih fokus pada drone kargo listrik dibanding drone penumpang karena ingin menghadirkan teknologi yang langsung bermanfaat bagi masyarakat dan Pemerintah.

"Kami ingin menghadirkan solusi nyata untuk pengiriman barang, bantuan kemanusiaan, dan misi penyelamatan jiwa. DF-L100 adalah langkah awal menuju sistem transportasi udara tanpa awak yang efisien dan relevan bagi kebutuhan Indonesia," ujarnya.

Persiapan Teknis dan Kalibrasi Sistem Penerbangan

Menurut Daniel, selama sepekan terakhir tim gabungan Dreamfly Indonesia dan Tsingfly, bersama para insinyur muda dari Tsinghua University, telah melakukan persiapan teknis dan kalibrasi sistem penerbangan di Bandara Internasional Kertajati.

"Hari ini kami telah melaksanakan uji terbang penuh DF-L100, dan semua sistem berjalan dengan sempurna stabil, aman, dan sesuai dengan rencana," ungkapnya.

Daniel juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang mendukung pengembangan dan pengujian DF-L100.

Diantaranya Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Basarnas, TNI Angkatan Udara, AirNav Indonesia, Angkasa Pura, serta Bandara Kertajati yang menjadi tuan rumah sekaligus mitra penting dalam uji coba.

"Terima kasih yang setinggi-tingginya atas bimbingan, kepercayaan, dan dukungan regulasi sejak awal. Tanpa arahan dan kerja sama dari Pemerintah, upaya kami untuk menghadirkan sistem penerbangan tanpa awak yang aman dan terintegrasi tentu tidak akan terwujud," jelasnya.

Ia menegaskan, Dreamfly Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan Pemerintah dalam membangun ekosistem drone nasional yang kuat dan berkelanjutan.

"Kami ingin Dreamfly menjadi bagian dari solusi nasional membantu menurunkan biaya logistik, mendukung Basarnas dalam penyelamatan, dan membuka jalan menuju Indonesia yang lebih cepat, efisien, dan tangguh," tegasnya.

Misi Penyelamatan dan Kemanusiaan

Direktur Sarana dan Prasarana Basarnas Alkaf Widija mendukung penuh operasional drone DF-L100.

"Basarnas akan segera mempelajari drone tersebut terutama untuk misi penyelamatan dan kemanusiaan," katanya.

Hadir juga dalam kesempatan tersebut Prof. Lei, yang merupakan profesor tetap di Tsinghua University sekaligus pendiri Tsingfly.

Prof. Lei dikenal sebagai Changjiang Scholar, merupakan satu dari 100 profesor terbaik di Tiongkok dan tokoh penting dalam pengembangan teknologi penerbangan tanpa awak atau unmanned aerial systems.

Untuk diketahui, drone TF-L100 menjadi inovasi terbaru dalam teknologi pesawat tanpa awak untuk misi logistik dan penyelamatan.

Drone ini memiliki berat lepas landas maksimum 650 kilogram dengan kapasitas muatan hingga 150 kilogram, sehingga mampu membawa berbagai peralatan misi maupun material penyelamatan.

Dengan jangkauan terbang maksimum 140 kilometer dan daya tahan hingga 90 menit, TF-L100 dirancang untuk beroperasi di berbagai kondisi lapangan, termasuk wilayah terpencil dan kepulauan.

Kecepatan terbangnya mencapai 140 kilometer per jam, memungkinkan drone ini menjangkau area target dengan cepat dan efisien.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |