Liputan6.com, Tabanan - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Mohamad Hekal menegaskan, proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak akan dihentikan, meski tidak lagi menjadi agenda prioritas dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menyampaikan pemerintah lebih memusatkan perhatian pada delapan program prioritas yang sudah diumumkan Prabowo dalam pidato kenegaraannya.
“Berjalan, (pembangunan IKN) tetap berjalan. Cuman mungkin enggak dengan kecepatan yang mungkin dulu di gembar-gemborkan,” ujar Hekal saat ditemui usai menghadiri acara CFX Crypto Conference 2025, Kamis (21/8/2025), di Tabanan, Bali.
Delapan program prioritas tersebut mencakup ketahanan pangan, ketahanan energi, program Makan Bergizi Gratis (MBG), peningkatan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan yang lebih baik, pemberdayaan ekonomi rakyat melalui Koperasi Desa Merah Putih (KMDP), pertahanan semesta, serta akselerasi investasi dan perdagangan internasional.
Hekal menambahkan, pembangunan IKN tetap berjalan dengan dukungan anggaran, meskipun fokus utamanya diarahkan pada program lain.
"Yang lain-lain bukan dimatikan, tapi tetap didanai. Cuman kita lagi prioritaskan kepada yang delapan itu dulu,” ujar dia.
Anggaran IKN di Nota Keuangan
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp 6,3 triliun untuk IKN. Hal ini diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Nota Keuangan 2026.
Sementara itu, Buku II Nota Keuangan RAPBN 2026 mencatat secara rinci bahwa alokasi dana IKN senilai Rp6,26 triliun, terdiri dari Rp 5,71 triliun untuk Program Pengembangan Kawasan Strategis dan Rp 553 miliar untuk Program Dukungan Manajemen.
Investor Asal Anhui China Jajaki Potensi Investasi di IKN
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menerima kunjungan resmi dari Pemerintah Provinsi Anhui, China. Sebagai langkah awal bagi Pemerintah Anhui untuk menjajaki peluang investasi, khususnya di sektor infrastruktur dan perumahan di IKN.
Penjajakan Investasi
Anhui merupakan salah satu provinsi di China yang memiliki keunggulan di industri manufaktur dan semen. Anhui juga berperan dalam pembangunan transportasi modern, termasuk keterlibatannya pada produksi sarana Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Jakarta-Bandung (Whoosh).
Deputy Director-General, Department of Housing and Urban-Rural Development of Anhui Province, Liu Xiaohua, mengungkapkan kesiapan provinsinya untuk membuka jalur kerja sama yang lebih luas.
"Saat ini di Provinsi Anhui terdapat banyak pengusaha besar yang bergerak di bidang manufaktur dan sektor lainnya. Harapannya, melalui penjajakan investasi hari ini, kami dapat mempelajari lebih dalam potensi yang ada di IKN serta menghadirkan investor yang tepat dari Anhui untuk berkontribusi dalam pembangunan IKN," ujar Liu dalam siaran pers resmi Otorita IKN, Kamis (21/8/2025).
IKN Buka Peluang Investasi Seluasnya
Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Sudiro Roi Santoso menegaskan, IKN membuka peluang investasi seluas-luasnya.
"Saat ini sudah ada sejumlah investor dari Tiongkok yang menanamkan modal di sektor perhotelan. Kami menyambut baik minat dari Provinsi Anhui, terutama pada investasi perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah hingga tinggi," kata Sudiro Roi.
Investasi Asing Pertama di IKN
Pada September 2024, investasi asing untuk pertama kalinya masuk dalam proses awal pembangunan di IKN.
Investasi swasta luar negeri masuk pertama kali melalui sektor mix use, yakni Delonix Bravo Investment dari China yang akan membangun hotel, apartemen, kantor, dan pusat perbelanjaan.
Pada waktu yang sama, dua perusahaan yang bermitra dengan pihak internasional. Antara lain, Australia Independent School yang akan membangun Sekolah Internasional dari jenjang PAUD hingga SMA, dan PT Magnum Investment Nusantara yang akan membangun kawasan hunian & komersial.