Liputan6.com, Jakarta - Sebuah masalah keuangan tengah mengguncang anak perusahaan Woori Bank di Indonesia, yaitu Bank Woori Saudara. Kasus ini melibatkan dugaan penipuan dengan nilai fantastis.
Melansir laporan dari Business Korea, Kamis (12/6/2025), Woori Bank mengumumkan kejadian ini melalui situs resminya pada 2 Juni 2025, dalam laporan insiden keuangan yang dirilis secara terbuka.
Melibatkan Perusahaan Ekspor Lokal
Perusahaan yang menjadi pusat perhatian dalam kasus ini merupakan eksportir lokal berskala menengah. Dugaan penipuan mencuat ketika pihak Woori Bank mendeteksi transaksi mencurigakan selama proses verifikasi internal, yang dilakukan sesuai dengan standar pengendalian internal perusahaan.
Menurut laporan, perusahaan tersebut mengajukan surat kredit (letter of credit) dengan skema jaminan pembayaran ekspor. Namun, dokumen yang diajukan diduga memuat informasi palsu atau menyesatkan.
Total nilai dari surat kredit yang mencurigakan ini mencapai USD 78,5 juta atau sekitar Rp 1,27 triliun (asumsi kurs Rp 16.247 per dolar AS). Meski begitu, jumlah kerugian riil yang dialami bank masih dalam proses penilaian lebih lanjut.
Langkah Cepat Woori Bank Minimalkan Dampak Kerugian
Menyikapi kasus ini, Woori Bank langsung mengirimkan tim dari divisi globalnya ke Indonesia untuk menyelidiki lebih lanjut serta mengambil langkah mitigasi. Salah satu tindakan utama yang dilakukan adalah mengamankan piutang atau utang dari perusahaan eksportir tersebut untuk menekan potensi kerugian.
Laporan juga menyebutkan perusahaan yang terlibat telah menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan masalah ini secara bertanggung jawab. Mereka disebut telah menyerahkan sumber dana dan jadwal pembayaran yang jelas kepada pihak bank.
Woori Bank juga menegaskan akan bekerja sama secara erat dengan pihak berwenang di Indonesia guna menangani kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku. Seorang juru bicara bank menyampaikan [pihaknya akan bekerja sama erat dengan otoritas setempat untuk menanggapi dengan cara yang sesuai hukum.