Desa BRILiaN Jatihurip: Wujud Kemandirian dan Inovasi Energi Terbarukan Berkat Dukungan BRI

4 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Di tengah derasnya arus modernisasi yang sering kali membuat ruang hijau kian menyempit, Desa Jatihurip di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, justru tampil sebagai contoh harmoni antara kemajuan dan kelestarian alam. Dikelilingi hamparan sawah dan aliran sungai yang jernih, desa ini tidak hanya menjaga keasrian lingkungannya, tetapi juga berhasil memanfaatkannya untuk membangun kemandirian ekonomi warganya.

Kepala Desa Jatihurip, Ilyas Ghazali Parikesit, menjelaskan bahwa wilayah desa seluas 105 hektare dengan jumlah penduduk sekitar 3.600 jiwa ini terbagi menjadi tiga dusun, yaitu Sindang Raja, Pageningan, dan Sindang Hurip. “Desa kami memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri, seperti mempunyai sungai-sungai yang mendukung perikanan dan pertanian,” ungkapnya.

Melalui kekayaan alam tersebut, masyarakat Jatihurip membuktikan bahwa sumber daya alam dapat menjadi modal berkelanjutan jika dikelola dengan bijak. Namun, keunggulan mereka tidak berhenti di situ.

Promosi 1

Kolaborasi BRI dan Desa Jatihurip Menuju Desa Mandiri Energi

Sejak tahun 2020, Jatihurip menjadi bagian dari Program Desa BRILian dari Bank BRI, yang mendorong warga untuk lebih inovatif dalam mengoptimalkan potensi desa. Kolaborasi berasama BRI terus berlanjut dimana BRI melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan BRI Peduli menyalurkan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berbasis aliran Sungai Cidadap. Ini menjadi sebuah langkah besar menuju masa depan desa yang mandiri energi dan ramah lingkungan.

Dengan kapasitas 2,3 kilowatt, pembangkit listrik ramah lingkungan tersebut mampu menerangi hingga 200 rumah warga, sekaligus menurunkan beban biaya listrik hingga 40 persen.

Bagi masyarakat, keberadaan PLTMH bukan hanya soal penerangan, tetapi juga simbol kemandirian dan inovasi. “Memang tantangannya adalah masalah air. Jika musim kemarau datang, voltasenya rendah jadi sekitar 2.500 watt. Kalau musim hujan lebih tinggi, bisa 3.500 lebih,” ungkap Abdul Majid, petugas PLTMH Jatihurip.

Dampak PLTMH terasa hingga ke berbagai lini kehidupan. Energi bersih yang dihasilkan bukan hanya menyalakan lampu di rumah, tetapi juga menggerakkan sektor ekonomi produktif seperti budidaya ikan sistem bioflok, teknologi modern yang memungkinkan hasil panen ikan lebih melimpah dengan efisiensi tinggi.

Salah satu warga yang merasakan langsung manfaat PLTMH adalah Dadang Mursyid, pengusaha dan pembudidaya ikan bioflok yang telah menggeluti usaha ini sejak tahun 2010.

“Dengan adanya bantuan dari BRI dengan program PLTMH ini benar-benar sangat berdampak, apalagi kami sekarang fokus pada budidaya sistem bioflok. Nah sistem bioflok ini memerlukan energi listrik, sehingga keberadaan PLTMH ini sangat membantu,” tutur Dadang.

Ia menambahkan, “Jadi airnya tidak hanya untuk sumber kebutuhan sehari-hari saja, tapi juga membantu budidaya ikan yang menjadi mata pencaharian kami.”

Dadang juga menekankan bahwa manfaat PLTMH tak berhenti di sektor perikanan. “Bermanfaat untuk Penernagan Jalan Umum (PJU) juga, karena tidak semua area di desa ini mendapatkan fasilitas PJU dari pemerintah. Jadi, kehadiran PLTMH ini juga sangat membantu,” lanjutnya.

Berkat dukungan dari BRI, Desa Jatihurip kini tidak hanya mandiri energi, tetapi juga lebih berdaya secara ekonomi. Peningkatan produktivitas warga dan efisiensi biaya menjadi bukti nyata bahwa teknologi ramah lingkungan mampu memperkuat fondasi ekonomi desa.

“Terima kasih kepada BRI yang telah hadir di tengah-tengah kami, memberikan support dan ruang agar kami bisa terus berkembang. Semoga kerja sama ini bisa terus berlanjut dan semoga pemerintah juga membantu pemberdayaan desa atau bantuan lainnya agar desa kami semakin maju,” tutup Dadang.

Corporate Secretary BRI, Dhanny menambahkan, penyaluran bantuan PLTMH di Desa Jatihurip merupakan wujud kepedulian BRI dalam mendukung keberlanjutan lingkungan khususnya dalam dalam pengembangan energi terbarukan di wilayah pedesaan sebagai solusi listrik ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Penyediaan listrik berkelanjutan juga membantu memenuhi kebutuhan masyarakat desa, terutama untuk fasilitas umum dan ekonomi lokal. Bantuan ini harapannya menjadi percontohan bagi masyarakat dalam memahami teknologi energi bersih” ujarnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |