Demi Wiski, PM Skotlandia Bertemu Empat Mata dengan Trump

4 days ago 16

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Skotlandia, John Swinney, menyatakan ada “peluang nyata” tercapainya kesepakatan dagang khusus untuk produk scotch whisky dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal ini terjadi usai PM Skotlandia tersebut bertemu dengan Trump di Gedung Putih.

Swinney menegaskan bahwa pemerintah Inggris selama ini belum cukup serius menempatkan wiski sebagai prioritas dalam perundingan perdagangan. Namun, ia mengklaim berhasil mengangkat situasi tersebut ke meja Trump sejak musim panas lalu.

Pemerintah Skotlandia tengah mengupayakan pengurangan atau penghapusan tarif impor 10 persen untuk wiski yang masuk ke pasar AS. Menurut industri, beban pajak itu merugikan bisnis hingga Poundsterling 4 juta per minggu.

Meski demikian, BBC melaporkan bahwa pemerintah Inggris sendiri juga sedang membicarakan soal penurunan tarif wiski sebagai bagian dari negosiasi dagang yang lebih luas dengan AS.

“Minat terhadap wiski Skotlandia di AS dan seluruh dunia sangat besar. Strategi perdagangan kami akan membantu perusahaan Skotlandia menjual lebih banyak produk ke pasar baru sebagai bagian dalam ‘Plan for Change’,” ujar juru bicara pemerintah Inggris dikutip dari BBC, Kamis (11/9/2025).

“Kami terus bekerja sama dengan AS agar kesepakatan penting ini bisa segera terlaksana," kata dia. 

Bertemu 50 Menit 

Selama kunjungannya ke Washington DC, Swinney bertemu Trump selama 50 menit di Ruang Oval. Topik pembicaraan tidak hanya seputar wiski, tetapi juga mencakup konflik di Gaza dan serangan udara Israel ke Qatar.

Setelah kembali ke Edinburgh, Swinney mengatakan bahwa wiski tidak ada di radar Trump saat berkunjung ke Skotlandia Juli lalu.

“Saya menyelesaikan itu musim panas ini, dan sekarang isu wiski mendapat perhatian yang seharusnya,” kata Swinney.

Ia menegaskan, “Kesepakatan lebih baik untuk wiski tadinya tidak ada dalam agenda – sekarang sangat jelas ada. Namun keputusan akhirnya ada di tangan pemerintah Inggris. Mereka yang harus melanjutkan negosiasi detail agar kesepakatan bisa tercapai.”

Meski optimis, Swinney mengingatkan Trump adalah sosok yang “percaya pada tarif” sehingga pembicaraan tidak akan mudah. Namun ia tetap menilai ada peluang besar kesepakatan bisa diraih.

Kesepakatan Saling Menguntungkan

Menurut Swinney, pengurangan tarif akan membentuk hubungan simbiosis mutualisme atau “saling menguntungkan”. Selain mendukung penyulingan wiski Skotlandia, langkah itu juga menguntungkan produsen bourbon Amerika, yang menjual ratusan juta pound sterling tong bekas ke produsen wiski di Skotlandia setiap tahun.

Data Asosiasi Wiski Skotlandia (SWA) mencatat, AS merupakan pasar ekspor terbesar dengan nilai sekitar Poundsterling 1 miliar pada 2024, atau seperlima total ekspor wiski. Namun tarif 10 persen yang diberlakukan Trump sejak awal tahun telah menimbulkan kerugian besar.

Industri juga khawatir tarif tambahan pada single malt akan kembali diberlakukan. Selama masa jabatan pertama Trump, pajak 25 persen sempat dikenakan, namun ditangguhkan pada era Joe Biden. Masa berlaku kesepakatan penangguhan itu akan habis musim panas tahun depan.

SWA mendesak pemerintah Inggris dan AS segera menyepakati solusi permanen agar beban tarif tidak kembali menghantui industri.

Dalam kunjungan ke Washington DC, Swinney bertemu dengan perwakilan industri wiski di Skotlandia dan AS , dengan didampingi Duta Besar Inggris untuk AS, Lord Peter Mandelson, yang sempat disorot media karena masa lalu pertemanannya dengan Jeffrey Epstein. Swinney juga menginap di kediaman mantan partai buruh tersebut.

Mandelson menyatakan pada wawancara  dengan media BBC, ia mengaku “sangat menyesal pernah dikenalkan dengan Epstein.”

Swinney mengatakan pemerintah Inggris telah "membantu" selama kunjungannya dan tidak ada "masalah" dengan dukungan yang diberikan oleh kedutaan.

Ia menambahkan bahwa Perdana Menteri-lah yang berhak memilih duta besarnya.

Kekhawatiran Tarif

Trump sebelumnya telah mengumumkan tarif 10 persen untuk sebagian besar barang asal Inggris, sebagai bagian dari kebijakan melindungi industri Amerika dan menekan pesaing internasional.

Meski tarif itu lebih rendah dibanding pajak 15 persen untuk impor dari Uni Eropa, Asosiasi Wiski Skotlandia (SWA) menegaskan dampaknya tidak kecil, yang membuat industri kehilangan sekitar Poundsterling 4 juta per minggu.

Menurut SWA, AS merupakan pasar ekspor Skotlandia terbesar, menyerap sekitar seperlima total pengiriman global dengan nilai mencapai Poundsterling 1 miliar pada 2024.

Ironisnya, kebijakan tarif ini juga merugikan produsen bourbon Amerika. Pasalnya, perdagangan tong bekas bourbon ke Skotlandia mencapai Poundsterling 220 juta per tahun, yang kemudian digunakan untuk menyimpan wiski yang sudah matang.

Ketika Trump berkunjung ke Skotlandia pada musim panas, ia mengaku tidak mengetahui bahwa wiski menjadi persoalan dagang.

Swinney mengatakan dia mengangkat isu itu saat berbincang dengan presiden di lapangan golf miliknya di Aberdeenshire pada bulan Juli.

Solusi Permanen 

Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, yang ikut melakukan pembicaraan serupa saat bertemu Trump. Keduanya kini berharap bisa mengamankan konsesi lebih jauh terkait tarif.

Hasil nyata dari diplomasi wiski ini diperkirakan akan terlihat ketika Trump melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris pekan depan.

Kekhawatiran lain yang membayangi adalah potensi kembalinya tarif tambahan pada wiski single malt. Selama masa jabatan pertama Trump, bea masuk 25 persen sempat diberlakukan sebelum akhirnya ditangguhkan di era masa jabatan Joe Biden.

Namun kesepakatan penangguhan itu akan berakhir musim panas mendatang, membuka peluang tarif ganda—10 persen tarif dasar ditambah 25 persen bea khusus.

SWA menyerukan agar pemerintah Inggris dan AS segera mencari solusi permanen untuk menghindari ancaman tersebut.

Tantangan Global yang Masih Kuat

Meski Presiden Donald Trump bukan peminum alkohol, scotch whisky justru mendapat posisi istimewa dalam kebijakan perdagangannya.

Trump sudah beberapa kali dilobi terkait isu ini, mulai saat berlibur di Skotlandia hingga oleh John Swinney langsung di Ruang Oval Gedung Putih. Tidak menutup kemungkinan, lobi serupa akan kembali dilakukan ketika ia melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris pekan depan.

Padahal, ribuan sektor manufaktur di berbagai belahan dunia berharap bisa mendapatkan akses sebesar itu untuk membicarakan tarif dengan presiden AS. Banyak di antaranya kehilangan pekerjaan, pendapatan, dan laba akibat pajak impor yang diberlakukan terhadap produk mereka di pasar Amerika.

Jika dibandingkan, beban tarif bagi wiski Scotch sebenarnya relatif kecil. Industri ini menanggung kerugian sekitar Poundsterling 4 juta per minggu di pasar ekspor terbesar mereka. Inggris pun hanya terkena tarif dasar 10 persen—tarif minimum yang ditetapkan pemerintahan Trump.

Para penyuling wiski juga masih mampu menyerap beban pajak itu tanpa kehilangan pangsa pasar secara signifikan.

Sebagai produk mewah, wiski tetap diminati kalangan konsumen Amerika yang mampu membayar lebih mahal. Ditambah lagi, produsen bisa mengalihkan strategi pemasaran ke lebih dari seratus pasar lain di seluruh dunia.

Sementara itu, industri lain seperti otomotif harus memangkas produksi dan merumahkan para pekerja karena kesulitan menjual produk ke AS. Penyuling wiski tidak menghadapi masalah serupa, karena produk mereka yang dibuat hari ini baru akan siap dipasarkan setelah masa jabatan Trump berakhir.

Meski relatif aman dari dampak tarif, penyulingan wiski menghadapi tekanan lain yang lebih mengganggu. Permintaan global anjlok tajam usai lonjakan konsumsi pasca-pandemi, selera konsumen berubah, dan harga untuk kategori super-premium kehilangan daya jualnya.

Namun, dengan akses langsung ke Gedung Putih dan perhatian khusus dari presiden AS, ada peluang besar bagi pelobi Skotlandia. Mereka berusaha meyakinkan Trump bahwa wiski Scotch adalah contoh produk impor yang tidak bisa digantikan produsen lokal, justru bergantung pada impor tong dari Amerika, dan pada akhirnya lebih merugikan konsumen AS ketimbang konsumen asing.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |