Danantara Bisa Genjot Pertumbuhan Ekonomi

6 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta Kamdani, mengatakan dengan pengelolaan yang profesional dan aset yang besar, BPI Danantara berpeluang menjadi lembaga investasi negara yang mampu bersaing dengan institusi ternama di kawasan seperti Temasek Holdings (Singapura) dan Khazanah Nasional (Malaysia).

"Dengan ukuran asset yang besar tidak mustahil bahwa suatu hari Danantara bisa menyaingi tamasek dan khazanah," kata Shinta kepada Liputan6.com, Selasa (29/4/2025).

Ia pun menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Menurutnya, kehadiran lembaga ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam mengoptimalkan pengelolaan aset negara agar lebih produktif dan bernilai tambah tinggi bagi perekonomian nasional.

"Keberadaan badan ini diharapkan dapat memperkuat efektivitas pemanfaatan aset dan menghadirkan nilai tambah bagi perekonomian nasional," ujarnya.

Bisa Genjot Ekonomi

Lebih lanjut, kata Shinta, APINDO menilai bahwa BPI Danantara dapat menjadi katalis dalam menciptakan nilai tambah ekonomi nasional.

Jika dijalankan dengan prinsip tata kelola yang baik, transparan, dan berorientasi pada profesionalisme, badan ini diyakini dapat meningkatkan efektivitas pemanfaatan aset negara.

"Jika dijalankan dengan tata kelola yang baik dan profesionalisme tinggi, BPI Danantara berpotensi menjadi instrumen penting untuk mendorong investasi, membuka peluang kolaborasi antara sektor publik dan swasta, serta meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global, khususnya pada sektor-sektor strategis bernilai tambah tinggi," ujarnya.

Figur Profesional Tingkatkan Kepercayaan Investor

Shinta juga menyoroti, keberadaan figur-figur profesional dengan latar belakang kuat di bidang usaha, investasi, dan pengelolaan aset juga dinilai sebagai faktor penting dalam membangun kepercayaan investor terhadap BPI Danantara. APINDO melihat hal ini sebagai sinyal positif bagi iklim investasi nasional.

"Dengan adanya figur-figur proesional dengan aspek pengalaman, rekam jejak, dan kompetensi di bidang usaha, investasi, maupun pengelolaan aset maka tentunya memberikan trust yang tinggi bagi para investor," ujarnya.

Lebih lanjut, dari sudut pandang pelaku usaha, BPI Danantara membuka ruang bagi terciptanya ekosistem investasi yang lebih sehat dan kompetitif. APINDO melihat peluang besar untuk kolaborasi dalam mengoptimalkan aset-aset negara yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal.

"Kami melihat potensi kolaborasi yang besar, khususnya dalam optimalisasi aset negara yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal," jelasnya.

Perlunya Platform Komunikasi Berkelanjutan

Agar potensi tersebut benar-benar dapat diwujudkan, APINDO menekankan pentingnya membangun platform komunikasi yang terbuka dan berkelanjutan antara BPI Danantara dan dunia usaha. Hal ini dianggap krusial untuk menyelaraskan arah kebijakan investasi dengan kebutuhan sektor industri.

"Agar potensi tersebut dapat diwujudkan, dunia usaha mendorong adanya platform komunikasi yang terbuka dan berkelanjutan antara BPI Danantara dan sektor swasta," katanya.

Lebih dari sekadar pengelola aset, Shinta berharap BPI Danantara dapat menjadi agen perubahan dalam memperkuat industri nasional, mendorong inovasi teknologi, dan mempercepat transformasi ekonomi, khususnya melalui hilirisasi dan peningkatan nilai tambah.

"Ke depan, penting untuk memastikan adanya mekanisme evaluasi berkala terhadap dampak kegiatan investasi Danantara terhadap indikator utama pembangunan ekonomi, seperti pertumbuhan sektor riil, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan daya saing industri dalam negeri," pungkasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |