2 Insiden Batik Air dalam Sehari, Ada Apa?

7 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Terjadi dua insiden mendebarkan pada pesawat Batik Air pada Sabtu 28 Juni 2025. kedua kejadian mendebarkan yang terjadi pada maskapai milik Lion Air Group tersebut disebabkan karena cuaca buruk.

Kejadian pertama adalah pesawat Batik Air rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) menuju Bandara Silampari di Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) terpaksa putar balik ke bandara asal.

kejadian kedua adalah pesawat Batik Air yang terlihat tidak seimbang saat mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kejadian ini sempat terekan video warga dan viral.

Pesawat Batik Air yang putar balik dengan putar balik dengan menggunakan pesawat Airbus A320-214 dengan nomor registrasi PK-LUG sedangkan Batik Air yang mendarat miring memiliki nomor registrasi PK-LDJ.

Batik Air PK-LUG  mengangkut 141 penumpang tersebut dijadwalkan tiba pukul 15.20 WIB. Namun karena kondisi tidak kunjung membaik meski sempat dilakukan prosedur go around dan holding, pilot akhirnya memutuskan untuk kembali ke Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 15.40 WIB.

Sedangkan Batik Air PK-LDJ mencarat miring ketika situasi hujan di Bandara Soetta cukup lebat pada Sabtu kemarin. Saat pesawat mendekati landasan pacu, tiba-tiba terjadi peningkatan kecepatan angin dari arah samping (crosswind). Meski begitu, pendaratan berhasil dilakukan dengan aman.

Berikut rincian peristiwanya:

Insiden Pesawat Batik Air Putar Balik di Bandara Soetta

Pesawat Batik Air rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) menuju Bandara Silampari di Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) terpaksa putar balik ke bandara asal akibat cuaca buruk yang dapat mengganggu keselamatan saat hendak mendarat di tujuan. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 28 Juni 2025 kemarin.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Lukman F Laisa mengatakan, pesawat Batik Air tersebut mengalami kendala saat hendak melakukan pendaratan di Bandara Silampari, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, sehingga kembali mendarat di Bandara Seotta di Tangerang, Banten.

Pesawat yang mengangkut 141 penumpang tersebut dijadwalkan tiba pukul 15.20 WIB. Namun karena kondisi tidak kunjung membaik meski sempat dilakukan prosedur go around dan holding, pilot akhirnya memutuskan untuk kembali ke Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 15.40 WIB.

Keputusan tersebut diambil demi keselamatan penerbangan dan telah sesuai dengan standar prosedur penerbangan internasional.

Berdasarkan data meteorologi dari pengamatan cuaca Bandara Silampari, pada pukul 15.30 WIB, dilaporkan kondisi Jarak pandang hanya 1000 meter dan hujan badai dengan intensitas lebat serta terdapat awan Cumulonimbus (CB) di atas area bandara.

"Kondisi tersebut menyebabkan cuaca berada di bawah ambang minimum untuk proses pendaratan. Pilot sempat melakukan prosedur go around dan holding sambil menunggu kemungkinan perbaikan cuaca," jelasnya.

Namun, lanjut Lukman, karena situasi tidak menunjukkan perubahan signifikan, atas pertimbangan keselamatan penerbangan, pilot memutuskan untuk putar balik ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 15.40 WIB.

Kronologi Pesawat Batik Air Mendarat Miring di Bandara Soetta

Viral video sebuah pesawat maskapai Batik Air mendarat dalam keadaan miring di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kecepatan angin menjadi penyebab pesawat Batik Air terlihat tidak stabil saat mendarat.

Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan kejadian itu menimpa pesawat Batik Air dengan registrasi PK-LDJ. Hal tersebut terjadi pada Sabtu, 28 Juni 2025.

Danang menyampaikan, prosedur pendaratan pesawat sudah dilakukan secara sesuai. Namun, terdapat peningkatan kecepatan angin samping (crosswind) saat pesawat mendekati landasan pacu.

"Berdasarkan hasil pengecekan dan koordinasi dengan tim operasional, diketahui bahwa terjadi peningkatan kecepatan angin dari arah samping (crosswind) saat fase pendekatan ke landasan pacu," kata Danang dalam keterangannya, Minggu (29/6/2025).

Sebagaimana diketahui, dalam video viral di media sosial, pesawar Batik Air sempat miring ke arah kanan. Bahkan terlihat salah satu mesin pesawat hampir menyentuh landasan pacu. Meningkatnya hembusan angin samping yang menyebabkan hal tersebut.

"Arah angin tidak berubah, namun kecepatannya bertambah. Perlu kami sampaikan bahwa secara limitasi (batas maksimal) kecepatan angin, tidak ada yang dilanggar, sehingga pesawat tetap dalam kondisi aman untuk mendarat," ungkap Danang.

Danang menjelaskan, usai kejadian tersebut pesawat langsung diperiksa secara menyeluruh. Meski mesin pesawar hampir mengalami benturan, namun tak ditemukan adanya kerusakan.

Setelah proses pengecekan selesai, armada Batik Air dinyatakan masih layak untuk melanjutkan operasional penerbangan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |