Liputan6.com, Jakarta Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) membidik kenaikan setoran dividen dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Targetnya, BUMN bisa menyumbang Rp 165,8 triliun dalam 5 tahun kedepan.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani membidik target sekitar USD 7-10 miliar atau setara Rp 165,8 triliun (kurs Rp 16.580). Menurutnya, target itu bisa dicapai dengan optimalisasi kinerja perusahaan pelat merah.
"Jika saya melihat pada rencana kita untuk 5 tahun ke depan, mungkin dividen kita sekitar USD 7-10 miliar," ucap Rosan dalam Forbes Global CEO Conference, di St Regis, Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Seperti diketahui, setoran dividen BUMN atas kinerja 2024 lalu mencapai Rp 85,5 triliun. Sedangkan, pada 2025 ini, dividen ditarget mencapai Rp 90 triliun.
Dengan begitu, akan terjadi lompatan hampir dua kali lipat dalam lima tahun kedepan. Rosan memandang, target itu jadi angka yang tidak terlalu ambisius.
"Jadi saya ambil angkanya being pessimistic saja gitu. Karena kan saya enggak mau juga ngomong angka besar, ternyata enggak deliver the best of me gitu. Jadi saya ambil angka yang konservatif," tuturnya.
Tak Cuma BUMN Besar
Rosan berharap sumbangan dividen tidak sebatas didapat dari BUMN besar seperti PT Pertamina (Persero) hingga anggota Himpunan Bank Negara (Himbara). Namun, perusahaan lainnya juga bisa turut memberikan kontribusi.
Meskipun, kontribusi ini bukan sebatas sumbangan atas keuntungan, tapi juga penciptaan lapangan kerja dan produktivitas.
"Tapi kita juga ingin perusahaan-perusahaan lainnya itu kontribusinya signifikan not only in term of profitability, tapi in term of penciptaan lapangan pekerjaan, in term of efficiency, productivity. Jadi memang PR-nya banyak yang harus kita lakukan," tutur dia.
BUMN Perum Bakal Sumbang Dividen
Diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2019-2025 Erick Thohir mengatakan Perusahaan Umum (Perum) dibidik bisa memberikan dividen ke negara. Targetnya, BUMN Perum akan memberikan kontribusinya mulai 2026.
Hal tersebut diungkapkan Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI. Estimasinya, ada sekitar Rp 200-300 miliar dividen yang bisa disetor dari 10 Perum yang dikelola Kementerian BUMN.
"Nanti Perum saya yakin ke depan ada dividen juga. Kita proyeksi mungkin dari perum bisa 200-300, kita akan kasihkan ke negara juga," kata Erick dalam Rapat Kerja tersebut, Selasa (8/7/2025).
Mulai 2026
Dia mengatakan, setoran dividen BUMN Perum itu belum akan dilakukan pada tahun ini. Harapannya tambahan pemasukan negara itu bisa berjalan mulai 2026.
"Kayaknya 2025 ini belum ya. Karena kan nanti mungkin di tahun depan, yaa, begitu. Tadi di dalam kita... (sekitar Rp 200-300 miliar) ya, kurang-kurangnya," ucap dia.
Kendati begitu, Erick belum bisa memastikan angka tersebut, pasalnya masih dalam tahap konsolidasi. "Kita coba dulu. Kan masih ada waktu 7 bulan. Saya enggak mau ngomong secara detail, karena kita masih konsolidasi," ujar Erick.