Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto bakal menjadikan Perum Bulog sebagai penopang ketahanan pangan. Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono sepakat dengan rencana tersebut.
Sudaryono bilang, Perum Bulog sudah menjalankan mandat untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Caranya melalui penyerapan dan mencadangkan dan jagung hasil panen lokal.
"Sudah terbukti (jadi penopang ketahanan pangan), saya kira tinggal dilanjutkan, bukan hanya beras, ada beras, ada jagung," ungkap Sudaryono saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Dia mengatakan, penguatan akan diperluas pada komodita gula konsumsi lokal. Ini jadi hal yang juga dibahas olehnya.
"Belum lagi yang gula konsumsi yang diproduksi oleh petani tebu kita juga, itu bagian dari program yang kita bahas," ucapnya.
Pada penyampaian Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2026, Presiden Prabowo menegaskan peran Bulog sebagai pengaman ketahanan pangan nasional. Bahkan, ada anggaran yang disiapkan dari kas negara.
Bulog Jadi Penyangga Ketahanan Pangan
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan, dalam RUU APBN 2026 mengalokasikan setidaknya Rp 22,7 triliun untuk Perum Bulog.
"Bulog kita perkuat sebagai penyangga stok pangan, pelindung petani dan penjaga daya beli masyarakat," tegas dia.
Adapun, secara keseluruhan, Rp 164,4 triliun dana APBN 2026 akan digunakan untuk penguatan ketahanan pangan nasional.
Pangkas Aturan Distribusi Pupuk Subsidi
Presiden Prabowo Subianto mengisahkan upaya pemerintah untuk mendorong produksi pangan nasional. Salah satunya dengan memangkas 145 aturan dalam penyaluran pupuk subsidi ke petani.
Pemangkasan regulasi itu telah dilakukan Prabowo sejak awal 2025 ini. Menurutnya, dengan adanya 145 aturan tadi, penyaluran pupuk subsidi menjadi rumit.
"Pemerintah memangkas 145 regulasi penyaluran pupuk yang rumit. 145 peraturan kita pangkas hasilnya produksi beras meningkat," kata Prabowo dalam Penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan pada Sidang Paripurna DPR RI, di Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Siapkan Dana Rp 46,9 Triliun Buat 2026
Soal pupuk ini, RI 1 mengalokasikan anggaran Rp 46,9 triliun untuk pupuk subsidi di 2026 mendatang. Dana itu akan digunakan untuk menyalurkan 9,62 juta ton pupuk subsidi.
Kenaikan produksi tadi turut berkontribusi pada stok cadangan beras pemerintah lebih dari 4 juta ton. Selain itu, harga beli di tingkat petani pun diklaim lebih stabil.
"Stok beras di gudang pemerintah berada di atas 4 juta ton, harga stabil petani semakin sejahtera kedepan akan kita lanjutnya cerita sukses ini," tuturnya.