BRI Dorong Terwujudnya Desa Wisata sebagai Destinasi Unggulan Daerah Lewat Program Desa BRILiaN

4 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Sebagai wujud komitmen nyata dalam memberdayakan desa dan mengembangkan potensi pariwisata berbasis kearifan lokal, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menggelar Kick-Off Program Desa BRILiaN bertema “Desa Wisata”. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mendorong kebangkitan ekonomi masyarakat desa melalui sektor pariwisata.

Kick-off program yang diselenggarakan secara daring dengan dihadiri oleh Senior Executive Vice President BRI Muhammad Candra Utama, Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Ika Kusuma Permana Sari, serta CEO Atourin Benarivo Triadi Putra pada Senin (26/5/2025).

SEVP BRI Muhammad Candra Utama mengatakan bahwa sebagai bank yang memiliki fokus kepada segmen usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), peran BRI tidak terbatas sebagai Lembaga intermediary keuangan dan terus berkomitmen dalam meningkatkan ekonomi dan social value kepada masyarakat melalui program pemberdayaan Desa BRILiaN.

“Program Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul dan semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis SDG’s, dan kali ini BRI menyelenggarakan Program Pemberdayaan untuk mengembangkan seluruh potensi Desa Wisata dengan berbasis pada kearifan lokalnya,” ujar Candra.

Tercatat, ribuan perwakilan desa turut berpartisipasi aktif dalam rangkaian kegiatan yang diadakan. Sementara itu, sejak pertama kali diluncurkan pada awal 2020 hingga 30 April 2025, Program Desa BRILiaN sendiri telah menjangkau 4.327 desa di seluruh Indonesia. Desa-desa tersebut menunjukkan inisiatif dan komitmen yang tinggi untuk terus maju melalui berbagai program pemberdayaan yang telah direncanakan.

Candra pun menjelaskan bahwa Desa Wisata di Indonesia sendiri masih menghadapi berbagai persoalan, seperti belum optimalnya upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, keterbatasan dalam mengemas produk wisata secara inovatif dan kreatif, serta kurangnya pemahaman dalam merancang paket wisata yang menarik. Selain itu, desa wisata juga dinilai belum maksimal dalam membangun jejaring dan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga atau komunitas budaya untuk memasarkan dan menjual produk wisata.

Alhasil, sebagai respon atas tantangan tersebut, melalui kegiatan Kick-Off Program Desa BRILiaN, BRI menghadirkan rangkaian pelatihan menyeluruh yang mencakup pengembangan soft dan hard competencies, serta pendampingan dalam pembuatan dan onboarding paket wisata ke platform digital, salah satunya melalui Atourin sebagai salah satu mitra Kerjasama BRI.

Melalui pelatihan ini, diharapkan desa dapat memahami potensi pariwisatanya masing-masing sehingga meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat, membangun dan menumbuhkan sikap dukungan serta peran serta masyarakat desa, mampu mengelola Desa wWsata secara berkelanjutan, mampu membuat paket wisata sesuai dengan potensi desanya, dan melakukan kolaborasi atau partnership dengan pihak ketiga termasuk onboarding ke platform agar produknya dapat diakses oleh masyarakat secara lebih luas.

BRI pun optimistis bahwa program yang ada akan melahirkan desa-desa wisata yang tidak hanya menarik secara destinasi, tetapi juga mampu menumbuhkan wirausaha lokal, memperkuat kelembagaan desa, dan menciptakan ekosistem ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan.

“Dengan keterlibatan seluruh elemen dalam ekosistem desa, pengembangan desa wisata dapat menjadi instrumen nyata dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat desa,” pungkas Candra.

Pada saat yang sama, dukungan atas kolaborasi ini juga diberikan Kementerian Pariwisata. Melalui Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Masyarakat Ika Kusuma Permana Sari mengatakan program yang dijalankan BRI ini selaras dengan program pengembangan desa wisata yang dilakukan pemerintah. “Langkah ini menjadi jembatan penting dalam memperluas jejaring pengembangan desa wisata,” ucapnya saat peluncuran program,” ucapnya.

Dia pun menjanjikan kesiapan Kementerian Pariwisata untuk bersinergi dalam program peningkatan kapasitas masyarakat, melalui berbagai fasilitas modul dan penguatan eksosistem desa wisata.

“Desa wisata dari program ini akan menjadi role model tidak hanya bagi Desa BRILiaN saja, tapi bagi desa lain di seluruh Indonesia yang ingin maju dan berkembang. Saya pesan kepada Pemerintah Daerah untuk turut mendampingi dan mengawal, untuk memastikan keberlanjutan dan dampak nyata dari program ini,” tutup Ika.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |