Liputan6.com, Jakarta - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat toko kelontong binaannya mencatat omzet mencapai Rp 236 triliun dalam satu tahun. Angka itu merupakan akumulasi dari 250.000 toko kelontong binaan HMSP.
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Ivan Cahyadi menjelaskan total omzet itu dicatatkan oleh toko kelontong dalam jaringan Sampoerna Retail Community (SRC).
"Riset media media mencatat total omzet toko SRC mencapai Rp 236 triliun per tahun," kata Ivan dalam Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 di Smesco Indonesia, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Dia menegaskan, omzet itu berhasil dicatatkan berkan sejumlah strategi gang dijalankan emiten berkode HMSP tersebut. Ivan mengaku, toko kelontong tradisional diberikan pelatihan, digitalisasi, dan integrasi teknologi untuk meningkatkan omzet dan daya saing.
"Lewat inisiatif pojok lokal, anggota SRC juga memasarkan produk UMKM di sekitar SRC, sehingga memperluas jangkauan dan meningkatkan produk lokal," ucapnya.
Upaya lainnya dilakukan melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), yang berhasil melatih lebih dari 97.000 peserta dan membina 1.600 UMKM. "Dengan lebih 200 diantaranya, berhasil menembus pasar ekspor dan lebih dari 8 persen telah ter-digitalisasi," tandasnya.
SPHP Dijual di Toko Kelontong SRC
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ingin beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dijual di toko ritel binaan PT HM Sampoerna Tbk. Harapannya, langkah tersebut bisa mempermudah masyarakat mendapatkan beras murah.
Diketahui, ada sebanyak 250 ribu toko kelontong binaan Sampoerna yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC). Airlangga juga telah membahas dengan Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani.
"Tadi Pak Dirut Bulog mengatakan bahwa SRC dengan outlet yang 250 ribu diharapkan bisa menyalurkan SPHP sehingga masyarakat di sekitar SRC bisa menikmati beras dengan harga terjangkau," kata Airlangga dalam Pesta Rakyat untuk Indonesia, di Smesco Indonesia, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Pedagang SRC Sanggup
Asal tahu saja, beras SPHP merupakan produk Perum Bulog. Harga jualnya telah diatur oleh pemerintah sebesar Rp 12.500 per kilogram. Pada kemasan 5 kilogram (kg) dibanderol Rp 62.500.
Airlangga juga menanyakan kepada para mitra SRC yang hadir di gedung yang sama. Serentak para pedagang mengaku sanggup dan siap menjual beras SPHP.
"Ini pengusaha SRC sanggup gak? Siap gak?," kata Airlangga.
"Sanggup!," sahut para mitra SRC.
Sampoerna Gandeng BUMN
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Sampoerna, Ivan Cahyadi, menyampaikan Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 merupakan bagian dari partisipasi aktif Sampoerna. Termasuk dalam bagian kerja sama perusahaan dengan lima BUMN.
“Kesepakatan kerja sama strategis antara SRC dan lima BUMN unggulan ini merupakan salah satu inisiatif yang mengakselerasi akses ketersediaan barang dan jasa di 250.000 toko kelontong binaan SRC," ucap dia.
"Sampoerna mendukung penuh agenda pemerintah dengan meningkatkan daya saing nasional dan mendorong hilirisasi industri sebagai fondasi pembangunan berdaulat yang berpihak pada bangsa dan rakyat Indonesia,” terang Ivan.