Bos Pupuk Indonesia Wanti-Wanti Karyawan: Jangan Cuma Cari Untung

2 weeks ago 17

Liputan6.com, Jakarta - Direktur SDM dan Umum PT Pupuk Indonesia (Persero), Tina T Kemala Intan mewanti-wanti karyawan perusahaan untuk tidak berorientasi untuk mencari keuntungan semata. Namun perlu juga untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.

Pesan itu disampaikan Tina usai mengirim 100 karyawan dalam grup Pupuk Indonesia untuk terjun ke masyarakat.

"Insan Pupuk Indonesia Grup jangan fokus mencari untung terus lupa untuk memberi manfaat. Ini sebuah kewajiban bukan hanya perusahaan, tapi juga bagi seluruh karyawan," ujar Tina dalam keterangan resmi, Rabu (20/8/2025).

Adapun, 100 karyawan itu terlibat dalam program bertajuk Ajang Kolaborasi Seluruh Insan (AKSI) di Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Tina berharap berharap kegiatan tahunan program AKSI ini dapat menginspirasi karyawan dalam grup Pupuk Indonesia untuk berbuat positif yang berdampak pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. 

"Mari kita jadikan AKSI sebagai budaya Perusahaan yang mengedepankan kolaborasi khususnya dengan stakeholder di wilayah operasional Pupuk Indonesia Grup untuk mendukung keberlanjutan bisnis perusahaan," ujar Tina.

Pangkas Regulasi

100 orang karyawan itu termasuk dari karyawan anak usaha Pupuk Indonesia. Seluruhnya disebar untuk tinggal bersama masyarakat di kawasan sekitar wilayah operasional perusahaan.

"Seluruh karyawan ini menginap di rumah warga, bukan di hotel. Mereka akan merasakan bagaimana kehidupan sehari-hari di Desa Sumbersewu dengan potensi-potensi yang ada," sambung SVP TJSL Pupuk Indonesia, Junianto Simare Mare.

Prabowo Pangkas Regulasi Pupuk Subsidi

Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengisahkan upaya pemerintah untuk mendorong produksi pangan nasional. Salah satunya dengan memangkas 145 aturan dalam penyaluran pupuk subsidi ke petani.

Pemangkasan regulasi itu telah dilakukan Prabowo sejak awal 2025 ini. Menurutnya, dengan adanya 145 aturan tadi, penyaluran pupuk subsidi menjadi rumit.

"Pemerintah memangkas 145 regulasi penyaluran pupuk yang rumit. 145 peraturan kita pangkas hasilnya produksi beras meningkat," kata Prabowo dalam Penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan pada Sidang Paripurna DPR RI, di Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Siapkan Rp 46,9 Triliun Buat Subsidi

Soal pupuk ini, RI 1 mengalokasikan anggaran Rp 46,9 triliun untuk pupuk subsidi pada 2026 mendatang. Dana itu akan digunakan untuk menyalurkan 9,62 juta ton pupuk subsidi.

Kenaikan produksi tadi turut berkontribusi pada stok cadangan beras pemerintah lebih dari 4 juta ton. Selain itu, harga beli di tingkat petani pun diklaim lebih stabil.

"Stok beras di gudang pemerintah berada di atas 4 juta ton, harga stabil petani semakin sejahtera kedepan akan kita lanjutnya cerita sukses ini," tuturnya.

Tanah Sitaan Jadi Lahan Padi

Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) memanfaatkan 330 hektare tanah hasil sitaan negara untuk dijadikan lahan pertanian. Pemanfaatan ini merupakan bagian dari Program Jaksa Mandiri Pangan.

Tanah yang berada di Kecamatan Bekasi, Jawa Barat, tersebut merupakan aset milik Benny Tjokrosaputro yang disita dalam perkara korupsi dana investasi PT Asabri. Dari total 414 bidang tanah, sekitar 7 hektare di antaranya dijadikan proyek percontohan.

Jaksa Agung Muda Intelijen, Reda Manthovan menuturkan, lahan tersebut dikelola langsung oleh para petani sekitar. “Dari keseluruhan lahan tersebut, yang dijadikan pilot project adalah 4 bidang lahan dengan luas lahan kurang lebih 7 hektar" katanya dalam acara Panen Raya Program Jaksa Mandiri Pangan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/8/2025).

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |