Bos Kadin Bongkar Biang Kerok Badai PHK Melanda Indonesia

4 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menanggapi rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) massal oleh perusahaan raksasa elektronik asal Jepang, Panasonic.

Anindya mengatakan badai PHK yang terjadi di awal semester I 2025 disebabkan oleh dua faktor. Antara lain pelemahan kondisi ekonomi hingga diskripsi teknologi.

"Karena pengurangan itu bisa juga karena ekonomi, tapi bisa juga karena disrupsi teknologi, karena kebijakan," ujar Anindya kepada awak media di Gedung Tempo Scan Tower, Jakarta, Selasa (13/5).

Namun, Anindya meyakini badai PHK yang terjadi di Indonesia akan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Menurutnya, penciptaan lapangan kerja ini bagian dari tanggungjawab Kadin Indonesia.

"Jadi di mana pun juga, PHK itu tentu akan ada dampaknya. Tugas kita adalah mengompensasikan dengan menciptakan lapangan kerja baru," tegasnya.

Anindya sendiri optimis badai PHK yang melanda sektor Ketenagakerjaan global maupun Indonesia tak akan menunggu target pertumbuhan ekonomi Presiden Prabowo Subianto sebesar 8 persen. Dia menyebut dalam waktu dekat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali berada di atas 5 persen.

"Tapi Kadin percaya bahwa pertumbuhan bisa bertahap kembali lagi di atas 5 persen, menuju ke 8 persen. Tapi yang penting adalah pemerataan dan pemberdayaan masyarakat juga terjadi," ucapnya.

Pertumbuhan Ekonomi

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi tersebut, Kadin Indonesia terus mencari peluang kerjasama untuk meningkatkan ekspor bersama pengusaha AS di tengah ancaman kebijakan tarif oleh Presiden Donald Trump.

Di sisi lain, Kadin Indonesia bersama pemerintah juga akan terus melindungi pelaku usaha dalam negeri di tengah serbuan barang impor.

"Jadi inilah, kita mesti mencari celah-celah, bahkan dengan diplomasi tarif dagang ini, saya kok melihat kalau misalnya kita bermainnya pandai, bisa menciptakan lapangan kerja juga. Karena artinya akan banyak sekali ekspor yang bisa lebih banyak lagi," tandasnya.

Panasonic Mau PHK 10.000 Karyawan Mulai Tahun Ini

Sebelumnya, perusahaan raksasa elektronik asal Jepang, Panasonic, yang mengumumkan akan memangkas sekitar 10.000 tenaga kerja secara global, sebagai bagian dari upaya restrukturisasi perusahaan di tengah ketidakpastian ekonomi.

Langkah ini diambil oleh Panasonic melalui anak perusahaannya, Panasonic Energy, yang dikenal luas sebagai pemasok baterai utama untuk Tesla. Perusahaan menargetkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 5.000 pekerja di Jepang dan 5.000 lainnya di luar negeri, setara dengan sekitar 4% dari total 230.000 karyawan yang dimilikinya.

PHK akan menyasar berbagai posisi, terutama di departemen penjualan langsung serta divisi lain yang dinilai perlu perampingan. Proses ini akan berlangsung bertahap hingga Maret 2026, atau akhir tahun fiskal perusahaan.

Namun, restrukturisasi ini tidak murah. Panasonic memperkirakan akan mengeluarkan biaya sekitar USD 900 juta atau setara Rp14,86 triliun, untuk memenuhi ketentuan hukum ketenagakerjaan di berbagai negara tempat mereka beroperasi.  

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |