Bos Danantara Bongkar BUMN Besar Suka Percantik Laporan Keuangan

4 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - CEO Danantara Rosan Roeslani melarang perusahaan-perusahaan BUMN untuk memanipulasi laporan keuangan. Lantaran, ia menemukan adanya sejumlah BUMN besar yang kerap mempercantik laporan keuangan. 

"Tahun depan saya akan melakukan koreksi beberapa buku perusahaan BUMN, termasuk yang besar-besar, karena laporannya tidak sesuai dan tidak benar," kata Rosan dalam acara HIPMI-Danantara Business Forum 2025 di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Senin (20/10/2025).

"Karena saya bilang, di bawah Danantara, di bawah pimpinan saya, tidak ada lagi di BUMN yang melakukan hal-hal mempercantik buku atau kelihatan profitnya gede, tapi bagi dividen mesti pinjam duit dulu," tegasnya. 

Menurut dia, permintaan itu selaras dengan kebijakan penghapusan bonus pembagian laba, atau tantiem bagi komisaris BUMN. Rosan menduga adanya aksi licik dari beberapa komisaris BUMN, untuk mempercantik laporan keuangan perusahaan agar turut mengantongi tantiem. 

"Karena kalau kita lihat normalnya di negara-negara lain, itu tidak ada komisaris atau istilahnya non-executive director itu dapat bonus, itu tidak ada. Karena kenapa? Karena mereka mendapatkan fixed salary yang baik," dia menambahkan.

"Fungsinya pengawasan. Yang ada yang kami lihat dulu-dulu, komisaris ikut mendorong supaya profitnya tinggi, tapi dengan cara apa? Dengan istilahnya mempercantik buku. Istilahnya laporan keuangannya dibedakin supaya lebih cantik, malah kadang-kadang berani melakukan fraud," ungkapnya.

Evaluasi Penuh Utang Whoosh

Masih dalam skema pengawasan BUMN, Rosan Roeslani selaku bos Danantara bakal melakukan evaluasi proyek Kereta Cepat Whoosh secara menyeluruh, tidak hanya berfokus dari sisi utang saja. Danantara saat ini tengah melakukan pengkajian opsi untuk penyelesaian proyek milik konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tersebut. 

Hasil Evaluasi Utang Whoosh

Setelahnya, hasil evaluasi tersebut bakal disampaikan ke berbagai pemangku kepentingan terkait, mulai dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan hingga Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. 

"Karena ada Kementerian Perhubungan, ada Menko, ada Menkeu, DEN, Pak Luhut. Jadi kita akan presentasikan agar penyelesaiannya komprehensif, bukan hanya penyelesaian yang sifatnya bisa potensi problem lagi," ujar Rosan di Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Tak Ganggu Operasional KAI

Rosan melanjutkan, proses penyelesaian ini tidak hanya berkutat di segi finansial. Danantara juga telah menjalin komunikasi dengan Pemerintah China hingga National Development and Reformasi Commission (NDRC). 

"Karena ini buat mereka jadi hal yang sangat penting, karena ini adalah program Presiden Xi Jinping pada saat itu. Jadi tolong bersabar," ucap dia. 

Ia juga tidak mau proses penyelesaian utang Kereta Cepat Whoosh ini sampai mengganggu pelayanan PT KAI (Persero) selaku induk usaha. 

"Ini saja opsinya sedang kita kaji semua. Bukan hanya semata-mata dari finansial aja, ini kelanjutannya seperti apa supaya ke depan berjalan baik, dan dampaknya ke KAI juga positif. Karena kalau ini dampak ke KAI akan berdampak ke pelayanan kereta api yang lainnya," tuturnya.

Kereta Cepat Whoosh Angkut 12 Juta Penumpang

Sebelumnya, Kereta Cepat Whoosh telah digunakan lebih dari 12 juta penumpang dalam dua tahun operasional resminya. Seluruh perjalanan Whoosh juga masuk dalam kategori tepat waktu dan tanpa kecelakaan.

General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa mengatakan Whoosh resmi beroperasi komersial pada 17 Oktober 2023 lalu. Hingga saat ini, jumlah penumpang tumbuh konsisten setiap bulannya dengan capaian tertinggi pada Juni 2025 dengan 26.770 penumpang dalam satu hari.

"Dari sisi operasional, Whoosh telah menuntaskan hampir 40 ribu perjalanan dengan tingkat ketepatan waktu mencapai 99,9 persen dan zero accident sepanjang dua tahun perjalanan. Capaian ini menegaskan komitmen KCIC terhadap keselamatan, keandalan sistem, dan keunggulan pelayanan yang menjadi prioritas Utama," ujar Eva dalam keterangannya, Jumat (17/10/2025).

Layanan Kereta Cepat Whoosh

Minat dari wisatawan mancanegara juga terus meningkat. Hingga September 2025, Whoosh telah melayani 566.829 penumpang asing. "Dua tahun perjalanan Whoosh menjadi simbol transformasi dan ketahanan sektor transportasi modern Indonesia," ujar Eva.

Dalam aspek layanan pelanggan, program loyalitas Frequent Whoosher Card (FWC) mencatat pertumbuhan signifikan. Hingga Oktober 2025, total 20.996 kartu telah diterbitkan. Jumlah ini melonjak hampir lima kali lipat dibanding pembelian di tahun sebelumnya, sejalan dengan meningkatnya kepercayaan dan loyalitas pelanggan terhadap layanan Whoosh.

"Melalui penerapan teknologi tinggi, tata kelola yang akuntabel, serta orientasi pada keberlanjutan lingkungan dan sosial, Kereta Cepat Whoosh terus memperkuat langkah menuju visinya sebagai operator transportasi berkelas dunia yang berkelanjutan," kata Eva.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |