Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan mewajibkan hotel-hotel BUMN untuk menggunakan produk UMKM. Nantinya, produk itu akan dikurasi terlebih dahulu.
Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menjelaskan, rencana itu akan bisa berjalan setelah proses konsolidasi hotel pelat merah.
"Jadi nanti hotel-hotel yang setelah kita lakukan proses konsolidasi kita berharap semua amenities-nya itu disuplai dari lokal kita, UMKM," kata Dony, di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Produk UMKM itu akan melalui proses pemilihan dahulu untuk menentukan kualitas yang layak masuk ke hotel BUMN. Dony juga menegaskan, UMKM akan dididik agar bisa meningkatkan kualitas produknya.
"Tentu UMKM-nya akan kita kurasi, kita didik, kita educate supaya produk yang mereka hasilkan juga produk dengan kualitas yang baik," tuturnya.
Dia turut merespons tantangan UMKM soal kapasitas produksinya. Untuk itu, BUMN akan memberikan bantuan pembiayaan. "Makanya ada intervensi pembiayaan juga. Maka arahan dari Presiden itu harus full cycle," tegas dia.
Peluncuran SAPA UMKM 2 Bulan Lagi
Diberitakan sebelumnya, Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkapkan rencana peluncuran SAPA UMKM. Ini akan jadi wadah data UMKM hingga membuka akses terhadap pembiayaan.
"Insyaallah dalam waktu dekat, mungkin tidak lebih tidak kurang dan kemungkinan paling lambat sekitar dua bulan ke depan Kementerian UMKM akan melakukan launching sistem terintegrasi yang kita sebut namanya SAPA UMKM," kata Maman dalam Pesta Rakyat untuk Indonesia, di Smesco Indonesia, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Integrasikan 57 Juta UMKM
Dia menjelaskan, SAPA UMKM merupakan superapps yang akan mengintegrasikan 57 juta UMKM di Indonesia. Nantinya, aplikasi ini akan memverifikasi legalitas dari UMKM yang terdaftar di dalamnya.
Kemudian, akan diarahkan untuk segala pengurusan dokumen legalitas, termasuk nomor induk berusaha (NIB) hingga sertifikasi halal. Selain itu, SAPA UMKM juga digadang mampu membuka akses terhadap pembiayaan seperti kredit usaha rakyat (KUR).
"Jadi nanti sistem inilah yang akan mengintegrasikan semua proses-proses yang dibutuhkan oleh pengusaha-pengusaha UMKM untuk tumbuh kembang dan memiliki daya saing," tutur dia.
Terintegrasi
Maman menuturkan, SAPA UMKM akan terintegrasi dengan sistem Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Kemudian, terintegrasi juga dengan sistem Himpunan Bank Negara (Himbara).
"Mengenai akses pembiayaan dan juga sistem ini nanti yang akan mengoneksikan, yang akan mengintegrasikan dengan bank-bank Himbara, bank-bank penyalur, fintech maupun angel investor dan semuanya," katanya.
"Karena berdasarkan arahan dan instruksi Presiden kepada Kementerian UMKM untuk membangun satu integrasi data tunggal di seluruh Indonesia dan mohon doanya semoga ini bisa segera terealisasi," tambah Maman.