Biomasa Jaya Abadi Cetak Devisa Hasil Ekspor USD 58,8 Juta per Juni 2025

6 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) mencatat total Devisa Hasil Ekspor (DHE) BJA sebesar USD 58,8 juta hingga Juni 2025. Hal menjadi bagian dari kontribusi perusahaan kepada negara.

Pembayaran Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) yang dibayarkan grupnya BJA yakni oleh PT BTL sebesar Rp 22,26 miliar dan pembayaran Dana Reboisasi (DR) sebesar Rp 20,65 miliar dan USD 2,88 juta. Pembayaran PSDH-DR ini hanya melalui PT BTL karena kayu berasal dari HGU PT BTL.

Atas kontribusi PSDH-DR ini, Badan Pengelolaan Hutan Lestari (BPHL) Wilayah XII Palu memberikan apresiasi kepada PT BTL yakni karena tercatat sebagai pembayar PNBP terbesar dari Pemanfaatan Hasil Hutan pada tahun 2023.

“Kami berterimakasih atas dedikasi seluruh karyawan, juga atas dukungan seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, tokoh masyarakat, sehingga Perusahaan mampu mencapai posisi saat ini. BJA Group akan terus berkontribusi untuk masyarakat, lingkungan dan tentunya kepada negara,” ucap Direktur PT Biomasa Jaya Abadi Zunaidi dikutip Sabtu (16/8/2025).

Sumbang 55% Devisa Hasil Ekspor Gorontalo

Sebelumnya, data Bea Cukai Gorontalo mencatat bahwa hingga 14 Agustus 2024, PT BJA telah menyumbang lebih dari 55% total Devisa Hasil Ekspor (DHE) Provinsi Gorontalo. Atas dasar inilah, Kantor Wilayah Bea Cukai Sulawesi Utara memberi penghargaan kepada PT BJA sebagai penghasil DHE terbesar di Provinsi Gorontalo.

Pada Februari 2023, Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato memberikan penghargaan kepada PT BJA atas Prestasi sebagai Perusahaan Penyumbang Realisasi Investasi Terbesar ke-1 di Kabupaten Pohuwato Tahun 2022.

Untuk jumlah tenaga kerja, BJA bersama IGL dan BTL saat ini sebanyak hampir 1.500 orang, dengan 83% merupakan tenaga kerja lokal termasuk dari Kabupaten Pohuwato. Ini menjadikan BJA Group sebagai perusahaan dengan penyerapan tenaga kerja lokal terbesar di Kabupaten Pohuwato.

Semarakkan HUT RI ke-80

Dengan spirit untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia, BJA Group yang terdiri PT Biomasa Jaya Abadi (BJA), PT Banyan Tumbuh Lestari (BTL) dan PT inti Global Laksana (IGL) menggelar serangkaian kegiatan perlombaan dan hiburan yang melibatkan lebih dari 500 orang dari karyawan dan keluarganya.

Perayaan kemerdekaan BJA Group tahun ini sejalan dengan tema HUT RI ke – 80, “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” dan BJA Group mengusung tema “Gorontalo Sejahtera, Indonesia Maju”, yang menekankan semangat berinovasi yang berkelanjutan dan membawa kemajuan Perusahaan dan Daerah.

Kegiatan ini seiring telah usainya kegiatan Konvensi Inovasi Biomasa ke-6 sebagai bagian dari program unggulan Perusahaan yang dilaksanakan setiap semester dalam satu kurikulum. Konvensi ini bertujuan untuk menciptakan dan membangun skill karakter kerja karyawan di dalam tubuh management Perusahaan sehingga diharapkan tumbuh habit inovatif yang berkelanjutan.

Direktur PT Biomasa Jaya Abadi Zunaidi mengatakan rangkaian acara kegiatan lomba pertandingan dan hiburan untuk karyawan ini bertujuan selain untuk memeriahkan peringatan HUT RI ke-80, juga sebagai wujud apresiasi dari perusahaan kepada seluruh karyawan yang telah berkontribusi dalam mensukseskan operasional dan target BJA Group.

10 Ribu Ton Wood Pellet Gorontalo Tembus Pasar Jepang dan Korea Selatan

Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie melepas ekspor 10.000 ton wood pellet atau pelet kayu di Pelabuhan Lalape, Kecamatan Popayato Timur, Kabupaten Pohuwato, Selasa (13/5/2025). Ekspor wood pellet ini menjadi penopang perekonomian Kabupaten Pohuwato yang menyumbang pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo.

Wood pellet produksi PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) itu akan dikirim ke Jepang dan Korea Selatan. PT Biomasa Jaya Abadi merupakan perusahaan yang telah menggelontorkan investasi di Gorontalo dengan nilai investasi sebesar Rp1,52 triliun. Perusahaan yang beroperasi empat tahun terakhir itu sudah melakukan ekspor 34 kali sebesar 376.271 ton dengan nilai ekonomis $52 juta atau Rp780 miliar.

“Wood pellet dari sini mencakup kurang lebih 51%-52% dari produk nasional yang diekspor ke Jepang dan Korea dengan nilai ekspor yang sudah dicapai kurang lebih US$ 52 juta atau kurang lebih Rp780 miliar. Ini sebuah hasil yang berpengaruh sangat signifikan terhadap perekonomian Gorontalo. Oleh sebab itu, kami datang di sini untuk meninjau,” kata Gusnar yang didampingi Wakil Gubernur Idah Syahidah, Selasa (13/5).

Ekspor wood pellet ini disambut baik Gubernur Gusnar. Menurutnya, Kabupaten Pohuwato punya peran strategis mendongkrak ekonomi daerah. Tidak heran jika Gorontalo pada Triwulan I-2025 mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi keempat secara nasional di angka 6,07%. Hal ini karena Pohuwato memiliki berbagai investasi, salah satunya investasi yang dilakukan BJA.

“Hari ini kita mulai dari ujung barat Provinsi Gorontalo, dari Popayato. Salah satu yang dimiliki oleh Popayato ini adalah investasi. Oleh sebab itu, kami mengharapkan ekosistem dari investasi ini harus berjenjang yaitu kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan juga perusahaan itu sendiri,” lanjut mantan pengajar di Lemhanas RI itu.

Mantan Wagub era Fadel Muhammad itu juga menekankan dua aspek penting pada kunjungan tersebut yaitu pelestarian alam dan perhatian terhadap perbaikan nasib masyarakat sekitar. Gusnar berharap agar perusahaan dapat memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Jumlah pohon yang ditebang harus sejalan dengan pohon yang ditanam kembali.

Rekrutmen sumber daya lokal juga menjadi penekanan Gubernur Gusnar. Dari aspek tenaga kerja, Gusnar mengaku puas dengan serapan warga lokal. Dari 1.200 tenaga kerja BJA Group, 69% merupakan tenaga kerja lokal. Hal ini dinilai penting untuk memastikan dampak ekonomi bisa dirasakan langsung oleh warga sekitar.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |