Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) resmi menjadi penyalur fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk rumah subsidi kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait berharap, masuknya BCA dalam jajaran bank penyalur FLPP mampu meningkatkan akses masyarakat luas untuk bisa memiliki rumah layak huni. Dengan KPR FLPP yang uang muka (DP) hanya 1 persen dan cicilan yang tetap selama masa tenor.
"Bank swasta terbesar di Indonesia yakni BCA meneken perjanjian kerjasama dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) sebagai penyalur Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)," ujar dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/5/2025).
Pria yang akrab disapa Ara juga berharap, jajaran pimpinan di Kementerian PKP dan BP Tapera bisa memperluas pasar perumahan, dengan menggandeng lebih banyak bank-bank swasta dalam penyaluran FLPP.
Apalagi realisasi penyaluran FLPP kuartal I 2025 mencapai 53.874 unit. Jumlah realisasi FLPP tersebut naik 1.173,92 persen atau 11 kali lipat dari kuartal I 2024.
"BCA adalah bank dengan aset sebesar Rp 1.400 triliun, dan menjadi bank swasta terbesar di Indonesia. Dengan jaringan BCA di seluruh Indonesia, tentu akan memperluas penyaluran FLPP. Kalau ini BCA mulai dengan 1.000 unit, saya yakin dari 1.000 unit ini bisa naik berpuluh-puluh kali," ungkapnya.
Bank Swasta Lain Antre Masuk
Selain BCA, Ara mengatakan, saat ini juga sudah banyak bank-bank swasta yang sudah mulai masuk dan berminat dalam penyaluran FLPP, semisal Bank Nobu dan Bank Artha Graha.
"Ini artinya apa? Mohon maaf ya, ini bukan percaya sama saya, tapi kepercayaan kepada Presiden Prabowo Subianto. Artinya ada trust karena kepercayaan yang tinggi kepada presiden, khususnya pada program 3 Juta Rumah," ucapnya.
Terkait dengan komitmen dan jumlah target FLPP oleh BCA, Ara lantas meminta BP Tapera untuk mendetailkan angka spesifiknya.
Optimistis Lampaui 350 Ribu Rumah Subsidi
Ara juga optimistis jika program FLPP bisa melampaui target sebesar 350 ribu unit rumah subsidi. "Saat ini selain bank penyalur FLPP yang perlu disiapkan adalah developer dan konsumen dan lahannya. Bank BCA sebagai bank penyalur tentu sudah pelajari skemanya," imbuhnya.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengaku senang bisa dilibatkan oleh Menteri PKP dalam penyaluran FLPP. Menurut dia, program 3 Juta Rumah perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk perbankan.
"Program 3 Juta Rumah merupakan program Presiden Prabowo yang harus di dukung semua pihak. Ini merupakan upaya meningkatkan harkat hidup orang banyak khususnya MBR tapi yang memiliki kemampuan untuk membayar angsuran," ujar Jahja.