Liputan6.com, Jakarta - Kota Tangerang terus menunjukkan daya tariknya sebagai destinasi utama bagi para pencari hunian. Berdasarkan Flash Report Rumah123, Tangerang tercatat sebagai lokasi paling populer sepanjang kuartal I 2025.
Dalam laporan edisi Februari 2025, Tangerang mencatatkan angka permintaan tertinggi dengan kontribusi sebesar 13,8% dari total pencarian listing rumah di Indonesia. Tren ini berlanjut di Februari dengan 13,3%, dan semakin menguat di Maret, Dimana Tangerang mencatatkan 15,1% dari total permintaan nasional.
Melihat tren yang terus meningkat ini, Lippo Karawaci memperkuat komitmennya untuk menyediakan hunian berkualitas melalui ekspansi produk residensial dan komersial terbaru di Kawasan Park Serpong, Tangerang.
Lippo Karawaci mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024, dengan capaian pra-penjualan sebesar Rp 6,01 triliun, tumbuh 17% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kontribusi terbesar berasal dari segmen hunian tapak terjangkau yang menyumbang 64% dari total pra-penjualan, didorong oleh proyek-proyek unggulan seperti Cendana Homes, XYZ Livin, dan Waterfront Uptown," jelas Group CEO Lippo Indonesia John Riady dalam keterangan tertulis, Kamis (17/4/2025).
Sebagai bagian dari komitmen kepada konsumen, Lippo Karawaci telah memulai serah terima fase pertama Park Serpong pada November 2024, lebih cepat dari jadwal yang ditentukan – hanya dalam waktu kurang dari 18 bulan.
Tahun ini, Lippo Karawaci menargetkan pra-penjualan sebesar Rp 6,25 triliun, naik 16% dari target tahun sebelumnya. Menurut John Riady, target ini akan didorong oleh peluncuran proyek residensial dan komersial baru di berbagai wilayah strategis, termasuk Lippo Karawaci (Tangerang), Lippo Cikarang (Bekasi), serta Lokasi lain dalam landbank Perusahaan.
Manajemen Lippo Karawaci juga optimis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan dan terus menjawab kebutuhan masyarakat akan hunian terjangkau dan berkualitas.
Harga Rumah Second di 9 Kota Naik, Tertinggi di Yogyakarta
Sebelumnya, harga rumah second atau rumah sekunder mengalami kenaikan sebesar 0,9% secara tahunan. Hal ini terlihat dalam Rumah123 Flash Report Edisi Maret 2025. Dalam laporan ini, sebanyak sembilan dari 13 kota mengalami kenaikan harga secara tahunan. Kenaikan harga tahunan terbesar terjadi di Yogyakarta yang mencapai 8,9%.
Head of Research Rumah123, Marisa Jaya menjelaskan, “Kota Yogyakarta terus menunjukkan daya tariknya sebagai kawasan potensial untuk investasi properti di tahun 2025. Sejak Juli 2024, Yogyakarta menunjukkan tren pertumbuhan harga tahunan yang signifikan.
"Secara umum pertumbuhan harga rumah seken di Yogyakarta berkisar antara 3,8% (Juli 2024) hingga 10,8% (tertinggi bulan November 2024).” jelas dia dalam keterangan tertulis, Kamis (27/3/2025).
Berdasarkan data pencarian di Rumah123 sepanjang Januari 2024 – Februari 2025, preferensi pencarian properti di Yogyakarta didominasi oleh rumah tapak sebesar 70,4%, diikuti oleh tanah sebesar 15,5%, dan ruko sebesar 5,5%.
Sementara itu, apartemen masih memiliki kontribusi kecil terhadap total permintaan (3%) karena pasokan yang terbatas dan rendahnya kebutuhan terhadap hunian high-rise di kota ini. Selain itu properti lainnya adalah gudang (2,6%), ruang usaha (1,7%), kantor (1,2%) dan pabrik (0,1%).
Area Populer
Adapun dari segi lokasi, tren pencarian menunjukkan bahwa area populer umumnya terkonsentrasi di wilayah Timur dan Barat Yogyakarta. Lima area dengan permintaan tertinggi di Kota Yogyakarta adalah Umbulharjo (25,8%), Gondokusuman (11,7%), Wirobrajan (9,9%), Jetis (9,3%), dan Mantrijeron (8,8%).
Dari segmen preferensi harga, Umbulharjo dan Mantrijeron lebih banyak menarik segmen pasar menengah hingga menengah atas, sementara Wirobrajan cenderung diminati oleh pasar menengah ke bawah. Gondokusuman memiliki daya tarik bagi pasar menengah atas hingga atas, yang menunjukkan potensi ekonomi yang lebih tinggi di kawasan tersebut.
Jetis, di sisi lain, menampilkan karakteristik yang unik dengan permintaan tinggi baik di segmen menengah-bawah (<Rp 400 juta sebesar 40,23%) maupun di segmen >Rp 5 miliar (15,58%), mencerminkan pasar yang sangat beragam.
Penguatan Infrastruktur
Selain faktor lokasi dan preferensi konsumen, pertumbuhan properti di Yogyakarta juga berpotensi semakin terdorong oleh pengembangan infrastruktur strategis. Keberadaan rute tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, yang nantinya akan terintegrasi dengan tol Yogyakarta-Bawen, akan meningkatkan konektivitas Yogyakarta dengan wilayah Semarang dan Solo.
Infrastruktur ini diharapkan dapat memperlancar mobilitas dan mendorong aktivitas pariwisata yang lebih terintegrasi di seluruh kawasan Jawa Tengah, sehingga turut memperkuat daya tarik investasi di sektor properti di Yogyakarta.
“Dengan adanya peningkatan infrastruktur dan tren permintaan properti yang kuat di beberapa area utama, Yogyakarta semakin menunjukkan potensinya sebagai destinasi investasi properti yang menarik. Kombinasi antara permintaan tinggi di segmen rumah tapak, perkembangan wilayah strategis, dan aksesibilitas yang semakin mudah menjadikan kota ini sebagai pilihan yang patut dipertimbangkan bagi pencari properti yang ingin mencari tempat tinggal atau properti untuk investasi,” ujar Marisa.