Bank Mandiri Sudah Salurkan Rp 41 Triliun Uang dari Purbaya, Sasar Sektor Ini

1 day ago 13

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyalurkan sekitar Rp 41 triliun dari total Rp 55 triliun dana saldo anggaran lebih (SAL) yang diberikan oleh Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, hingga akhir September 2025.

Direktur Commercial Banking Bank Mandiri Totok Priyambodo mengatakan, dana tersebut sudah digelontorkan dalam bentuk kredit hanya dalam waktu 15 hari setelah pihaknya menerima itu dari Menkeu Purbaya.

"Amanah pemerintah melalui Kementerian Keuangan berupa penempatan dana sebesar Rp 55 triliun pada pertengahan September 2025, telah kami salurkan secara efektif sebesar Rp 41 triliun atau setara dengan 74 persen dari total penempatan hingga akhir September 2025, atau hanya dalam waktu kurang lebih 15 hari," bebernya dalam paparan kinerja Kuartal III 2025 Bank Mandiri secara virtual, Senin (27/10/2025).

Totok menyampaikan, dana Rp 41 triliun itu telah disebar kepada lebih dari 15 sektor strategis nasional, semisal yang berperan penting dalam ketahanan pangan dan energi.

Selanjutnya, penyaluran kredit juga tersalurkan secara efektif kepada lebih dari 24 ribu pelaku usaha UMKM. Toton mengklaim penyaluran kredit tersebut dibagi merata di 37 provinsi di seluruh Indonesia.

"Kami utamakan bahwa penyaluran kredit sejalan dengan strategi besar Bank Mandiri yang mengedepankan pertumbuhan ekosistem bisnis secara sehat, sehingga kualitas aset dapat terjaga dengan baik," tutur dia.

Promosi 1

Purbaya Jamin Dana Rp 200 Triliun Tersalurkan

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan realisasi penyerapan dana pemerintah yang disalurkan kepada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) terus meningkat. Dana tersebut disalurkan untuk memperkuat likuiditas serta mendukung pembiayaan produktif.

Beberapa bank bahkan telah mengajukan permintaan tambahan karena dana penempatan sebelumnya sudah terserap habis ke sektor riil.

"Yang berasal dari sebagian kecuali BTN belum lapor ya berapa, tapi yang lain sepertinya sudah makin besar penyerapannya. Tadi saya ketemu orang Danantara, sepertinya Mandiri akan minta lagi tuh karena uangnya sudah habis, yang Rp 55 triliun itu. Ya itu bagus ya, kita lihat seperti apa ini ya, kondisi ini. Kita akan lihat terus, kalau habis saya gelontorin lagi nanti," bebernya beberapa waktu lalu.

Pembiayaan Kopdes Merah Putih

Selain untuk perbankan, dana pemerintah tersebut juga diarahkan untuk memperkuat pembiayaan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, yang menjadi bagian dari strategi pemberdayaan ekonomi desa. Dana Kopdes bisa diminta melalui Himbara.

Purbaya menyebut, bank penyalur hanya dikenakan kewajiban bunga 2 persen, sementara koperasi dapat langsung mengakses pendanaan setelah program siap dijalankan.

"Uangnya sudah saya dorong seluruh itu. Kan masih ada sisa tuh. Kalau mau pakai bisa pake ke sana. Pada dasarnya gini, begitu bank itu menyalurkan dalam untuk Kopdes, bayar saya hanya 2 persen kewajiban bayar saya tinggal 2 persen," kata Purbaya.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan dukungan pembiayaan dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) APBN 2025 sebesar Rp 16 triliun untuk memperluas kapasitas pendanaan di sektor produktif.

Tambahan dana ini di luar Rp 200 triliun yang telah ditempatkan di bank-bank Himbara. Purbaya menjelaskan, seluruh mekanisme penyaluran sudah tertata dengan baik dan tidak ada hambatan dari sisi anggaran.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |