Bank Amar Incar Pertumbuhan Kredit Dua Digit pada 2025

6 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) optimistis dapat membukukan pertumbuhan kredit dua digit pada 2025. Senior Vice President of Finance Amar Bank David Wirawan menekankan pentingnya peran lembaga keuangan dalam mendorong intermediasi, terutama saat kondisi ekonomi menantang.

Penyaluran kredit Bank amar difokuskan ke segmen mikro, yang selama ini belum terlayani atau underserved. Untuk menjaga kualitas aset, Bank Amar menerapkan manajemen risiko dan pricing yang sesuai dengan karakter segmen.

"Target pertumbuhan kredit Bank Amar di 2025 adalah double digit di belasan persen," kata David kepada wartawan usai paparan publik, Selasa (17/6/2025).

Selain itu, strategi perseroan para tahun ini difokuskan pada inovasi teknologi untuk memberikan solusi keuangan yang cepat dan aman bagi nasabah. Serta, didukung oleh modal bank yang kuat yang ditunjukkan dari CAR yang tinggi untuk dapat terus melakukan ekspansi.

David menambahkan Amar Bank terus memperluas penyaluran kredit yang bertanggung jawab, khususnya bagi segmen UMKM dan ritel, guna meningkatkan akses keuangan yang lebih merata bagi masyarakat.

“Di sisi likuiditas, kami mengoptimalkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) serta terus mendorong peningkatan rasio CASA. Efisiensi operasional pun menjadi prioritas, yang kami wujudkan melalui pemanfaatan teknologi,” jelas David

Amar Bank juga akan tetap fokus dalam mendukung dan memberdayakan UMKM dengan menyasar sektor-sektor yang potensial, termasuk industri kreatif di Indonesia. Baru-baru ini, Amar Bank menjadi mitra utama untuk penyelenggaraan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) Market 2025.

Potensi Penurunan Suku Bunga Masih Tunggu Sinyal The Fed

Terkait suku bunga, manajemen menyebut belum ada keputusan internal yang pasti terkait arah penurunan. Bank Amar masih menunggu sinyal kuat dari kondisi eksternal, khususnya dari kebijakan bank sentral AS (The Fed) dan perkembangan ekonomi domestik.

"Kita masih tergantung, masih menunggu dulu, terutama dari The Fed dan juga ekonomi Indonesia," ujar David.

Meskipun belum ada proyeksi resmi mengenai penurunan suku bunga acuan, manajemen menyatakan telah menyusun skenario antisipatif. Baik skenario jika suku bunga tetap maupun jika turun, sudah disiapkan langkah-langkah respons strategis.

"Indikasi penurunan tetap ada, tapi kita lihat dulu entah dari faktor-faktor eksternal lainnya juga. Apabila tetap stay atau menurun. Kita sudah menyiapkan action plan-nya," imbuh David.

Kinerja Kuartal I 2025

Pada kuartal I 2025, pendapatan bunga bersih Amar Bank tumbuh 19,06%, menopang total pendapatan operasional yang mencapai Rp 463,7 miliar atau naik 22,88% dibanding periode sama 2024.

Rasio profitabilitas pun menunjukkan tren positif dengan ROA sebesar 6,94% dan ROE sebesar 8,13%, mencerminkan efisiensi dan pengelolaan modal yang semakin baik. Portofolio kredit Amar Bank tumbuh sehat sebesar 15,83% YoY dengan rasio kredit bermasalah (NPL) tetap rendah di level 1,48%.

Efisiensi operasional turut meningkat, tercermin dari penurunan rasio BOPO menjadi 81,79%. Didukung oleh struktur permodalan yang kokoh, Amar Bank mencatat rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 121,6%, LCR sebesar 3.860%, dan NSFR sebesar 163%, jauh melampaui batas minimum regulasi dan menegaskan posisi keuangan yang sangat solid untuk ekspansi berkelanjutan.

David menekankan, prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit serta manajemen biaya yang efisien menjadi pendorong utama pertumbuhan ini. Menurut dia, kinerja keuangan Amar Bank di kuartal pertama 2025 mencerminkan eksekusi strategi yang disiplin dengan berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan. Laba bersih meningkat signifikan, efisiensi operasional terus membaik, dan rasio keuangan kami tetap sangat sehat.

"Dengan kombinasi fundamental yang kuat dan inovasi digital yang terus dikembangkan, kami optimistis dapat mempertahankan tren pertumbuhan positif hingga akhir tahun,” ungkap David.

David menambahkan Amar Bank terus memperluas penyaluran kredit yang bertanggung jawab, khususnya bagi segmen UMKM dan ritel, guna meningkatkan akses keuangan yang lebih merata bagi masyarakat.

“Di sisi likuiditas, kami mengoptimalkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) serta terus mendorong peningkatan rasio CASA. Efisiensi operasional pun menjadi prioritas, yang kami wujudkan melalui pemanfaatan teknologi,” jelas David.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |