Bahlil Lahadalia Tegaskan RI Tak Krisis Gas

14 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan tidak ada krisis pasokan gas bumi di Indonesia. Produksinya pun diprediksi naik mulai 2026, tahun depan.

Dia menjelaskan, lifting gas bumi RI diprediksi meningkat pada 2026-2027 nanti. Hal tersebut diungkap usai Bahlil meninjau produksi di Kalimantan.

"Saya kemarin baru pulang dari Kalimantan mengecek, 2026-2027 lifting kita akan mulai naik," ungkap Bahlil Lahadalia di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (2/5/2025).

Dia mengatakan kalau Indonesia belum melakukan impor gas sepanjang 2025 ini. Pernyataan tersebut menegaskan kalau RI tak mengalami krisis pasokan gas.

"Ya 2025 ini kita belum pernah ada impor gas kok," tegas dia.

Adapun, kenaikan produksi gas bumi akan bersumber dari wilayah kerja yang digarap oleh perusahaan asal Italia, Eni dan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA), Mubadala Energy.

"(Peningkatan produksi) dari Eni, kemudian Mubadala, dari beberapa sumur yang ada," tuturnya.

Potensi Kekurangan Pasokan Gas

Sebelumnya, Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Arief S Handoko melihat potensi kekurangan pasokan gas bumi pada 2025-2035 mendatang. Hal itu diprediksi terjadi di wilayah Sumatera Urara dan Jawa Barat.

Arief mengatakan, kekurangan pasokan itu imbas dari menurunnya produksi gas bumi RI dan terbatasnya penemuan cadangan baru. Dia memprediksi Sumatera Bagian Utara dan Bagian Tengah akan mengalami kekurangan pasokan gas mencapai 96 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) pada 2028.

"Kalau kita lihat dari 2025 sampai 2035 cenderung short gas di Sumatera bagian utara dan tengah ini turun sejak di 2028. Jadi kalau kita lihat sejak 2028 ke 2035 shortage (kekurangan pasokan) sampai ke 96 juta MMSCFD," kata Arief falam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Senin (28/4/2025).

Dia menerangkan, cadangan PGN juga diprediksi mengalami penurunan pada periode 2025-2035 nanti.

"Di sini yang akan sedikit lebih mengkhawatirkan di mana sejak 2025 short dari gas balance kita dari 2025 sampai ke 2035 itu shortage-nya semakin membesar sampai minus 513 (MMSCFD)," tuturnya.

Pasokan Turun

Data PGN mencatat tren penurunan pasokan gas di wilayah Jawa Barat hingga Sumatera pada periode 2025-2035.

Pada 2025, kekurangan gas bisa mencapai 177 MSCFD, pada 2026 bisa mencapai 239 MMSCFD, 2027 bisa mencapai 369 MMSCFD, dan 2029 bisa mencapai 259 MMSCFD.

Berikutnya, untuk 2030 kekurangannya bisa mencapai 349 MMSCFD, pada 2031 bisa mencapai 465 MMSCFD, pada 2032 bisa mencapai 516 MMSCFD, pada 2033 bisa mencapai 524 MMSCFD, 2034 bisa mencapai 534 MMSCFD, serta 2035 kekurangan pasokan gas bisa mencapai 513 MMSCFD.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |