Bahlil Lahadalia Cari Mitra Huayou Garap Proyek Baterai Mobil Listrik

6 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akan mencari mitra tambahan untuk melanjutkan proyek pabrik sel baterai mobil listrik. Menyusul penunjukkan Huayou sebagai pengganti LG Energy Solution.

Dia mengatakan, konsorsium LG Energy Solution sebelumnya telah berhasil membangun pabrik sel baterai di Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini adalah hasil kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power dan telah beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 10 Gigawatt hour (GWh).

Bahlil mengatakan, targetnya adalah pabrik berkapasitas 30 GWh. Artinya masih ada 20 GWh untuk melengkapi target tersebut. Setelah dipilihnya Huayou, Bahlil mengaku akan mencari mitra lainnya.

"Ada pasti, mitranya adalah yang akan membangun 20 giga berikutnya. Nanti kita umumkan ya," kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, ditulis Selasa (29/4/2025).

Dia memberikan kisi-kisi kalau perusahaan yang akan diumumkannya itu memiliki konpetensi mumpuni. Bahkan masuk dalam daftat 7 perusahaan besar dunia.

"Ini salah satu perusahaan yang masuk 7 besar di dunia, eggak mungkin dong kita memasukkan partner yang belum comply dan belum teruji. Semuanya sudah teruji," ucapnya.

Terkait asal negara perusahaan yang akan ditunjuk, Bahlil tak mau mengambil batasan tertentu. Menurutnya, perusahaan dari negara manapun, bauk China maupun Eropa, punya peluang yang sama untuk ikut investasi di Tanah Air.

"Kita sekarang tidak menghitung mau China, mau Arab, mau Eropa, mau Korea, yang mau, yang mau ke Indonesia, aku enggak membedakan. Sekarang kita jangan yang ini, pakai yang ini, tapi kalau kita ingin si A yang datang, tapi kalau dia enggak datang, masa kita mau nunggu dia?," tuturnya.

Alasan Bahlil Tunjuk Huayou

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan alasan perusahaan asal China, Huayou menggantikan posisi LG Energy Solution dalam proyek baterai mobil listrik. Salah satunya soal kesiapan teknologi di sektor hulu.

Dia menerangkan mulanya LG Energy Solution telah ada dalam satu bagian 'Indonesia Grand Package'. Proyek itu berjalan hingga menghasilkan pabrik sel baterai pertama di Karawang, Jawa Barat.

Pabrik ini adalah hasil kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power dan telah beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 10 Gigawatt hour (GWh). Bahlil bilang, komitmennya adalah membangun kapasitas produksi 30 GWh, artinya masih ada sisa 20 GWh lagi yang perlu dibangun, dan peran itu digantikan Huayou.

"LG itu juga dulunya itu grand package itu sama-sama dengan Huayo dan BUMN. Kemudian dalam prosesnya, LG sudah membangun 10 giga (GWh) pertama, yang harus dilakukan adalah 30 giga (GWh)," kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Selasa (29/4/2025).

"Tetapi untuk dari mining, kemudian smelter, HPAL, prekursor, katoda, memang yang punya teknologi itu adalah Huayo (sedangkan) LG itu teknologinya itu di ujung, makanya dibangun grand package," sambungnya.

Pemerintah Ingin Kebut Proyek

Bahlil menerangkan, pemerintah memutuskan untuk menghentikan kerja sama LG ES dan menggantikannya dengan Huayou.

"Kemudian bila kita melihat ada kondisi di mana yang mereka mungkin di internal, maka itu bukan LG yang pergi, tapi memang pemerintah memutuskan untuk menggantikan LG dengan Huayo untuk men-cover itu, dan itu kami yang menandatangani surat itu," bebernya.

Dia menegaskan kembali, pemerintah sudah memberi waktu ke LG. Namun, perusahaan asal Korea Selatan itu dipandang terlalu lama dalam memproses proyek. Sesuai dengan keinginan pemerintah, hasilnya ditunjuk Huayou sebagai penggantinya.

"Dia terlalu lama, komitmen waktu kita yang kita sudah kasih itu sudah terlalu lama. Karena sudah terlalu lama, maka kita melakukan keputusan dalam rangka percepatan. Nah yang mau cepat, yang ada, Huayou. Bukan kita enggak mau mereka (LG), mereka yang terlalu lama," tutur Bahlil.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |