Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih (KMP) dipanggil oleh Presiden Prabowo Subianto ke Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (20/8/2025) malam lalu. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan bocoran soal topik yang dibahas.
Bahlil mengatakan sejumlah menteri dipanggil untuk membahas banyak hal. Diantaranya mengenai pertumbuhan ekonomi dan kontribusi terbesarnya.
"Kita bahas banyak hal, ya. Terkait dengan bagaimana pertumbuhan ekonomi, bagaimana di sektor pertambangan juga memberikan kontribusi," ucap Bahlil, ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Dia menjelaskan, sektor tambang berkontribusi sekitar 15 persen pendatapan negara. Termasuk dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), hingga Pajak Penghasilan (PPh).
"Jadi salah satu yang menjadi andalan pendapatan negara itu di sektor ESDM. Yang berikut kita bicara tentang hilirisasi," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, sejumlah menteri selain Bahlil turut dipanggil Presiden Prabowo Subianto. Misalnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin hingga Wakil Menteri Pertanian Sudaryono.
Rapat Marathon
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat secara maraton bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/8/2025). Rapat tersebut membahas sejumlah hal.
"Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat secara maraton bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih, di kediaman pribadinya di Hambalang, Bogor, pada Rabu, 20 Agustus 2025, sedari siang hingga malam," kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dikutip dari siaran persnya, Rabu (20/8/2025).
Menurut dia, rapat pertama dihadiri para direktur utama BUMN bidang pertanian dan perkebunan. Dalam rapat tersebut, Prabowo membahas pemanfaatan lahan perkebunan, pertanian, serta lahan tak berizin yang dapat segera digunakan untuk kepentingan negara.
"Rapat pertama, yang turut dihadiri oleh para direktur utama (dirut) BUMN bidang pertanian dan perkebunan, membahas mengenai pengelolaan perkebunan, pertanian, dan lahan tak berizin yang dapat segera dimanfaatkan negara," jelasnya.
Bahas Tambang dengan Bos BUMN
Selanjutnya, Prabowo juga memimpin rapat kedua bersama jajaran direktur utama BUMN sektor pertambangan. Teddy menyampaikan fokus pembahasan pada rapat ini diarahkan pada izin dan pengelolaan berbagai komoditas tambang strategis.
"Rapat kedua, yang dihadiri para dirut BUMN bidang pertambangan, membahas mengenai izin dan pengelolaan tambang nikel, emas, timah, dan jenis tambang lainnya," tutur Teddy.
Rangkaian rapat ditutup dengan pertemuan terbatas bersama para menteri yang membahas situasi ekonomi dan arah investasi nasional. "Terakhir, rapat bersama para menteri terbatas yang membahas mengenai perkembangan ekonomi dan investasi nasional," ujar Teddy.
Didampingi Sejumlah Menteri
Dalam rapat maraton ini, Prabowo didampingi sejumlah menteri, antara lain Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM Rosan Roeslani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia.
Kemudian, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.