Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah melegalkan 45.000 sumur rakyat melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025. Mengacu aturan tersebut, sumur rakyat berhak dikelola oleh koperasi, badan usaha milik daerah (BUMD), dan usaha kecil dan menengah (UKM) di sekitar lokasi.
Bahlil lantas mengajak masyarakat daerah untuk berpartisipasi dalam mengelola sumur rakyat. Dengan iming-iming pendapatan lebih besar dibanding aparatur sipil negara (ASN) atau gaji PNS di pemerintah pusat.
Berdasarkan hasil diskusinya dengan rekam di lapangan, Bahlil menyebut satu sumur bisa menghasilkan minyak antara 3-5 barel per hari.
"Taruhlah 3 barel. Satu barel itu 159 liter ya, berarti kalau dia 3 barel jadi 477 liter," jelasnya dalam acara penandatanganan MoU dengan Badan Pusat Statistik (BPS) di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Hasil produksi tersebut nantinya akan dibeli oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sekelas Pertamina, dengan nilai 80 persen dari harga minyak mentah Indonesia (ICP).
"Kalau ICP-nya taruhlah USD 65 (per barel), kali 80 persen, berarti USD 52. Itu dikali Rp 16.500 (asumsi kurs rupiah terhadap dolar AS), sekitar Rp 2,4 juta (pendapatan sumur rakyat per hari)," bebernya seraya menganalogikan.
Gaji Bisa Tembus Rp 14,4 Juta per Bulan
Dikatakan Bahlil, satu sumur rakyat minimal punya 5 pekerja. Dengan asumsi tersebut, satu pekerja sumur rakyat bisa meraup pendapatan sekitar Rp 480 ribu per hari, atau mencapai Rp 14,4 juta per bulan jika dia bekerja full selama 30 hari.
"Itu adalah uang yang berputar di desa itu per satu sumur, per satu orang dapat segitu. Pertanyaan berikut, gaji sarjana berapa yang tamatan S1 per hari? Pegawai negeri gaji pokoknya paling tinggi berapa? Rp 6-7 juta (per bulan)," ucapnya.
"Dan ini bukan oleh APBN. Ini ada hasil rakyat, kembalikan rakyat, pekerjanya rakyat, dan daerah yang dapat. Itu baru dari satu sisi migas," tegas Bahlil.
Pertamina Siap Beli Minyak dari Sumur Rakyat
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) melalui subholding upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE) telah menyatakan kesiapan untuk membeli minyak dari sumur rakyat.
Direktur Perencanaan Strategis, Portofolio, dan Komersial PHE, Edi Karyanto mengatakan, pihaknya menunggu proses identifikasi dari tim gabungan untuk pembelian minyak dari sumur rakyat. Ia pun mengaku senang jika nanti bisa mendapatkannya.
"Itu sebenarnya kalau sumur rakyat kemarin ada diskusi tim gabungan. Tim gabungan nanti kalau sudah mengidentifikasi sumurnya, kami siap, karena kami malah senang kalau bisa menerima itu," ujarnya saat ditemui di Hutan Kota by Plataran, Jakarta pada akhir Juli 2025 lalu.
Nantinya, Pertamina bakal membeli minyak dari sumur rakyat seharga 70-80 persen dari harga minyak mentah Indonesia, atau Indonesian Crude Price (ICP). Menurut dia, ini jadi solusi saling menguntungkan bagi Pertamina maupun pengelola sumur rakyat.
"Ya win-win solution, karena kita juga bisa me-review fiscal term dan sebagainya," ungkap dia.