Anggota DPR Usul PT KAI Sediakan Gerbong Kereta Khusus Perokok

2 weeks ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PKB Nasim Khan mengusulkan gerbong khusus area merokok di rangkaian kereta api. Hal ini diungkap saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bobby Rasyidin.

Dalam rapat tersebut Nasim Khan meminta kepada Dirut PT KAI Bobby Rasyidin untuk menyediakan satu gerbong khusus untuk perokok.

"Adalah sisakan satu gerbong untuk cafe, untuk ngopi, paling tidak di situ untuk smoking area, karena banyak kereta tidak ada smoking area Pak Bobby," kata dia dikutip Kamis (21/8/2025).

"Saya yakin itu bermanfaat dan menguntungkan buat kereta, iya kan?" tambah dia.

Nasim Khan pun membandingkan dengan angkutan darat lain yaitu bus yang menyediakan ruang khusus bagi perokok.

Saat Nasim Khan mengusulkan hal tersebut. Terdengar anggota DPR lain ikut nimbrung dengan mengatakan: "Sepakat, cocok!"

Seperti diketahui, kebijakan bebas asap rokok ini sudah diatur oleh Kementerian Perhubungan 11 tahun lalu. Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor SE 29 Tahun 2014 Menteri Perhubungan Republik Indonesia, yang mengatur larangan merokok di dalam sarana angkutan umum.

KAI Bakal Siapkan Kereta Api Khusus Petani dan Pedagang

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) menyiapkan kereta api khusus melayani petani dan pedagang. Uji coba tahap pertama kereta api petani ini telah dilakukan sejak 15 Agustus 2025 lalu.

VP Public Relation KAI, Anne Purba menyampaikan Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) Khusus Petani-Pedagang sedang dimodifikasi di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng. Kereta ini dirancang khusus untuk memudahkan petani membawa hasil panen dan pedagang membawa barang dagangannya. 

“Konsep desainnya mengedepankan kemudahan akses dan ruang angkut yang lebih luas. Tempat duduk dipasang sejajar di sisi kiri dan kanan kereta, sehingga ruang tengah lapang untuk menempatkan hasil pertanian atau barang dagangan, sekaligus memudahkan pergerakan di dalam kereta,” ungkap Anne dalam keterangannya, dikutip Rabu (20/8/2025). 

Selain perubahan tata letak tempat duduk, sejumlah detail teknis juga dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan khusus ini. Lebar pintu bordes diperbesar dari 800 mm menjadi 900 mm, sekat partisi dan bordes dihilangkan untuk memperlancar akses barang.  

Kemudian, jumlah kursi disesuaikan menjadi 73 dari sebelumnya 106 tempat duduk. Fasilitas toilet tetap tersedia satu unit per kereta, sementara rak bagasi dipertahankan untuk kenyamanan penumpang.  

"Hadirnya kereta ini adalah bukti nyata komitmen KAI dalam memperluas akses transportasi publik yang inklusif, sekaligus mendukung roda perekonomian masyarakat. Kami ingin kereta api menjadi sahabat perjalanan para petani dan pedagang," tutur Anne.

Proses Persiapan

Sebagai informasi, awal mula perecanaan teknis telah dimulai sejak Mei 2024 lalu. Kemudian, uji statis telah dilaksanakan pada 14-15 Agustus 2025 di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng, kemudian dilanjutkan dengan uji dinamis pada 15 Agustus 2025 dengan rute Surabaya Gubeng-Lamongan (pulang-pergi).

Pengujian tahap pertama ini dilakukan oleh jajaran KAI. Pada tahap pengujian selanjutnya akan melibatkan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan hingga mendapatkan sertifikasi agar aspek keselamatan terpenuhi secara menyeluruh, sebelum kereta api tersebut bisa melayani masyarakat.

“Dengan transportasi yang tepat, rantai pasok akan lebih kuat, peluang usaha lebih terbuka, dan aktivitas ekonomi daerah semakin bergerak,” kata Anne.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |