Anak Usaha PLN dan Pertamina Bangun Energi Panas Bumi sebesar 530 MW

9 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta PT PLN Indonesia Power (PLN IP) berkolaborasi dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) untuk mengembangkan energi panas bumi sebesar 530 MW. Aksi ini untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi sebagai bagian dari transisi energi nasional.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Bernadus Sudarmanta, menyatakan bahwa PLN IP berkomitmen menjadi penggerak utama serta menjadi pemimpin percepatan transformasi dalam pengembangan energi bersih.

“Kami percaya bahwa pengembangan panas bumi bukan hanya solusi jangka panjang untuk penyediaan energi yang andal dan berkelanjutan, tetapi juga wujud nyata kontribusi BUMN dalam mendukung agenda pembangunan rendah karbon. Melalui konsorsium ini, kami memastikan proses pengadaan dan pembangunan dilakukan secara efisien, transparan, dan berorientasi pada hasil," kata Bernadus, Sabtu (16/8/2025).

Bernadus mengungkapkan, PLN IP dan PGE sepakat menjajaki pengembangan energi panas bumi berbagai Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), dengan total kapasitas indikatif mencapai 530 MW. Proyek-proyek tersebut berada dalam status Brownfield, Yellowfield, dan Greenfield.

Proyek PLTP

Kolaborasi yang ditandai penandatanganan Head of Agreement (HoA) ini merupakan bagian dari komitmen kedua perusahaan dalam mendukung target pemerintah menuju Net Zero Emission 2060 dan Enhanced National Determined Contribution (ENDC) 2030, serta memperkuat bauran energi baru terbarukan di Indonesia.

Kedua perusahaan juga sepakat dalam pembentukan konsorsium untuk dua proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Ulubelu dan Lahendong.

PLN IP dan PGE membetuk konsorsium untuk mengerjakan proyek PLTP Ulubelu Binary Unit berkapasitas 30 MW di Provinsi Lampung dan PLTP Lahendong Binary Unit berkapasitas 15 MW di Sulawesi Utara.

Saat ini, kedua proyek tersebut dalam proses pengadaan IPP di PT PLN (Persero) dan akan membentuk Joint Venture Company (JVC) setelah menerima Surat Penunjukkan dari PLN.

Kedua proyek ini merupakan bagian dari pengadaan pembelian tenaga listrik oleh PT PLN (Persero) untuk wilayah Sumatera dan Sulawesi, dan menjadi bukti nyata sinergi BUMN dalam mendukung pengembangan energi baru terbarukan.

PLN IP Ditugaskan Kawal 2 Pembangkit Listrik di Papua

Sebelumnya, PLN Indonesia Power memperkuat keandalan pasokan listrik di wilayah Papua, dengan mengemban penugasan dalam pengoperasian dan pemeliharaan PLTMG Biak-1 dan PLTU Holtekamp.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Benardus Sudarmanta, menegaskan bahwa PLN IP akan terus hadir dalam upaya pemerataan energi nasional, seperti penugasan operasional dan pemeliharaan pembangkit listrik di Papua, yaitu PLTMG Biak-1 15 MW dan PLTU Holtekamp Performance-Based 50 MW.

“Tugas kami bukan hanya menjaga pasokan listrik, tapi juga menjalankan amanat konstitusi: memastikan seluruh masyarakat, termasuk di Papua, mendapatkan akses energi yang andal dan berkelanjutan. Kolaborasi ini adalah bentuk nyata PLN IP hadir untuk Indonesia,” kata Benardus, Minggu (10/8/2025).

Menurut Bernadus, sebagai mitra andal PT PLN (Persero) berkomitmen dalam menjamin keberlangsungan sistem kelistrikan di Papua yang masih menghadapi tantangan elektrifikasi dan kompleksitas sistem penyediaan listrik.

PLN Indonesia Power terus memperluas perannya di wilayah timur sebagai bagian dari upaya mencapai rasio elektrifikasi 100 persen. Kerja sama ini menjadi bukti nyata sinergi antara Subholding dan Holding dalam mendukung agenda strategis nasional.

"Kami hadir di Papua bukan hanya untuk mengoperasikan pembangkit, tapi untuk memastikan bahwa listrik menjadi penggerak peradaban dan kesejahteraan. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami terhadap negeri,” tutur Benardus.

PLTMG

Direktur Operasional Gas PLN IP, Purnomo mengungkapkan, PLTMG dipilih sebagai solusi energi di wilayah kepulauan seperti Papua karena efisiensinya tinggi, bentuknya ringkas, dan rendah emisi.

“PLTMG sangat ideal untuk wilayah seperti Papua yang memiliki sebaran geografis luas dan sistem kelistrikan kecil. Ini mendukung transisi energi, sekaligus memberikan layanan yang cepat dan fleksibel bagi masyarakat,” jelas Purnomo.

Direktur Operasional Batubara PLN IP, M. Hanafi Nur Rifai melanjutkan, PLTU Holtekamp yang beroperasi sejak 2016 kini memasuki fase transformasi kinerja berbasis kinerja (performance-based contract) dan tengah menjalani inovasi teknis berupa modifikasi chain grate stoker untuk efisiensi dan peningkatan keandalan.

"Inovasi yang sudah berhasil kami terapkan di unit Sanggau kini kami replikasi di Holtekamp. Kami berkomitmen mendukung sistem kelistrikan Papua agar semakin andal,” terang Hanafi.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |