Alasan Danantara Bawa Orang Asing Urus BUMN: Murni Profesional, Tak Pikir Kebijakan Politis

10 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) memasukkan dua orang asing atau expatriat dalam dewan direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Alasan profesional menjadi salah satu pertimbangan utamanya.

Managing Director Stakeholder Management and Communications Danantara, Rohan Hafas menjelaskan, para expatriat yang ikut mengurus BUMN dinilai tak punya kepentingan politis. Bisa dibilang, aspek bisnis jadi satu-satunya perhatian.

"They are professionals, dia tidak mengurus negara, tidak ngambil kebijakan politis untuk negara ini, jadi tidak ganggu (aspek bisnis) lah ya," kata Rohan dalam temu media di Wisma Danantara, Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Harapannya, orang asing dengan latar belakang profesional itu bisa membawa dampak positif pada aspek pengelolaan.

"Intinya ya dia justru membawa kita contoh sebuah contoh, sebuah roadmap yang dia pernah jalanin itu ditiru digugu (di BUMN)," jelasnya.

Rohan menjelaskan lagi, secara aturan, pengangkatan expatriat dalam dewan direksi perusahaan pelat merah merupakan hal yang legal. "Jadi asing itu ada, ada klausula yang secara legal diperbolehkan, ada, bisa mengangkat (WNA jadi direksi BUMN)," sambung dia.

Dua Expatriat Masuk Garuda Indonesia

Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) merombak jajaran dewan direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Termasuk menunjuk dua mantan eksekutif maskapai asing sebagai direktur.

Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani mengamini ada perombakan cukup besar di jajaran direksi. Dia turut mengungkap alasan menunjuk dua orang asing dalam jajaran direksi baru.

"Jadi kalau dilihat di dalam tim itu memang ada pergantian Dirut, tapi ada juga dua orang ekspat yang masuk di dalam manajemen yang dimana itu juga dengan background dari Singapore Airlines, dari Qantas, dan yang lain-lainnya untuk posisi CFO dan juga sebagai Chief of Transformation Officer," kata Rosan usai Forbes CEO Conference, di St Regis, Jakarta, dikutip Kamis (26/10/2025).

Upaya Sehatkan Maskapai BUMN

Keduanya adalah Balagopal Kunduvara mantan eksekutif Singapore Airlines sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko dan Neil Raymond Mills mantan bos Scandinavian Airlines sebagai Direktur Transformasi.

Rosan menegaskan alasan penunjukkan itu senagai upaya untuk menyehatkan kondisi keuangan dan operasional Garuda Indonesia.

"Jadi mesti dilihat secara keseluruhan. kita menunjukkan bahwa kita tidak setengah-setengah dalam mereka menyehatkan Garuda ini," tegas Rosan.

"Jadi justru itu poinnya jadi memang bukan hanya satu tapi justru ada ekspat yang kita masukkan sebagai penguatan dari segi manajemen," ia menambahkan.

Keputusan RUPSLB Garuda Indonesia

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menambah dua anggota direksi baru yang berkewarganegaraan asing, yaitu Balagopal Kunduvara dan Neil Raymond Mills.

Kunduvara menempati posisi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, sedangkan Mills menempati posisi Direktur Transformasi. Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung pada Rabu (15/10/2025).

Melansir akun LinkedIn pribadinya, Balagopal, sebelumnya merupakan eksekutif senior di Singapore Airlines, dipercaya membawa pengalaman lebih dari 25 tahun di industri penerbangan untuk memperkuat tata kelola dan memperbaiki neraca keuangan Garuda Indonesia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |