AI Bisa Bawa Industri Pelayaran Indonesia Setara dengan Pemain Global

21 hours ago 10

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina International Shipping (PIS) mendorong industri pelayaran Indonesia mampu bersaing dengan pemain global. Kuncinya menerapkan standarisasi pengelolaan kapal dan keselamatan.

Direktur Armada PIS, M. Irfan Zainul Fikri, mengatakan, industri pelayaran nasional menuju shipping excellence sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam kancah industri maritim global. Caranya, dengan membentuk budaya kerja, mengedepankan faktor manusia, serta mengintegrasikan teknologi.

Bagi PIS Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) adalah ukuran kualitas dan tolok ukur keberlanjutan bisnis, bukan hanya sekadar hasil audit teknis.

“HSSE menjadi second line of defense yang memastikan bahwa semua keputusan bisnis, baik operasional, komersial, maupun strategis, dijalankan secara selamat, aman, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan” kata Irfan, Jumat (12/9/2025).

Irfan mengungkapkan, perkembangan teknologi digital, artificial intelligence (AI), dan analisis prediktif dapat mengubah pendekatan HSSE dari reaktif ke proaktif, bahkan prediktif. Dengan demikian, HSSE menjadi nilai strategis yang memperkuat daya saing bisnis di tingkat global.

PIS sendiri telah menginisiasi berbagai langkah strategis untuk memperkuat standar HSSE nasional. Salah satunya adalah upaya peningkatan keandalan armada melalui standarisasi manajemen kapal.

Inisiatif ini memastikan keseragaman standar operasional, peningkatan efisiensi, dan pemenuhan regulasi internasional yang lebih ketat. Karena standar keselamatan yang tinggi, PIS berhasil mencatatkan pencapaian zero fatality kru kapal dan 40,5 juta jam kerja aman sepanjang 2024 lalu.

Mekanisme Vetting

PIS juga memprakarsai Pertamina Safety Approval (PSA), mekanisme vetting nasional yang kini diadopsi secara luas, bahkan oleh industri perkapalan lainnya. PSA menjadi acuan penting dalam memastikan kapal memenuhi standar keselamatan sebelum dioperasikan.

Inovasi lain termasuk usulan batas usia kapal produk maksimum 28 tahun pada 2025, yang kemudian akan diturunkan menjadi 25 tahun pada 2028. Semua langkah ini menunjukkan bahwa HSSE PIS bergerak ke arah transformasi regulasi sekaligus memfasilitasi keberlanjutan industri.

Termasuk dalam hal ini, PIS juga menerapkan standarisasi pengelolaan kapal dengan mengacu standar internasional untuk menjaga keselamatan, keandalan, integritas, dan keberlanjutan.

Standarisasi ini dilakukan dengan proses yang ketat, di mana terdapat beberapa standar global yang harus dipenuhi untuk pengelolaan kapal mulai dari Zero NoA, Zero Fraud, TMSA, dan aktif SIRE di mana kesemuanya merupakan standar yang lazim di industri perkapalan internasional.

Kapal Penumpang Legendaris Dikawal Kapal Pertamina, Ada Apa?

Sebelumnya, PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) mendukung revitaliasi kapal penumpang legendaris milik PT Pelni, KMP Umsini, dari Makassar menuju galangan PT PAL Indonesia di Surabaya.

Direktur Operasi PTK Yudi Wibisono mengatakan, dalam proses revitasliasi KMP Umisini, PTK melakukan pengawalan dengan armada andalan AHTS Transko Moloko untuk proses towing dan salvage atau penarikan dan pendorongan kapal, pada akhir Juli lalu.

Dengan kemampuan manuver tinggi dan tenaga tarik yang mumpuni, Transko Moloko memastikan KMP Umsini dapat berlayar aman menuju lokasi peremajaan di Surabaya.

Misi ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan logistik maritim nasional serta memperkuat sinergi antar BUMN.

“Operasi ini menandai keberhasilan lain bagi armada PTK, di mana kolaborasi erat dengan seluruh stakeholder mampu menghadirkan solusi logistik laut yang terintegrasi. Transko Moloko bukan sekadar kapal tunda, melainkan simbol ketangguhan kami dalam menjaga kelancaran pelayaran nasional,” kata Yudi, Senin (11/8/2025).

Dalam proses towing, seluruh tahapan mulai dari inspeksi lambung hingga koordinasi penuh dengan pelabuhan dan pihak keamanan laut dijalankan sesuai standar keselamatan tinggi yang diterapkan PTK.

“Setiap detail kami perhitungkan, karena di laut tidak ada toleransi untuk kesalahan. Gelombang dan cuaca menjadi tantangan harian, namun pengalaman panjang tim operasi laut kami menjadi kekuatan utama dalam menjalankan tugas ini,” tambah Yudi.

Bukti Kemampuan dan Infrastruktur

Keberhasilan operasi ini menjadi bukti nyata bahwa sektor maritim Indonesia memiliki kemampuan dan infrastruktur yang memadai untuk menangani proyek kompleks. Ini juga mencerminkan peran penting PTK sebagai tulang punggung logistik maritim Pertamina Group dan mitra strategis dalam menjaga konektivitas laut nasional.

“PTK berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan operasi laut yang andal, aman, dan berstandar internasional demi mendukung pembangunan ekosistem transportasi laut yang modern dan berkelanjutan,” pungkas Yudi.

Seperti diketahui, KMP Umsini selama puluhan tahun telah setia melayani pelayaran antarpulau di Indonesia, kini memasuki tahap revitalisasi untuk mendukung operasional masa depan. Dengan panjang kapal yang besar dan riwayat perjalanan historisnya, pengangkutan kapal ini bukanlah hal yang mudah. PTK hadir sebagai bagian dari solusi logistik maritim nasional dengan mengerahkan kapal AHTS Transko Moloko, yang memiliki kemampuan manuver dan daya tarik tinggi untuk operasi penyelamatan berskala besar.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |