AHY Soal Utang Whoosh: Cari Solusi dan Tak Ingin Jadi Polemik

6 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tidak ingin menyepelekan masalah utang pada megaproyek Kereta Cepat Whoosh milik PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Meskipun, AHY juga tidak ingin utang itu menghambat rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya.

"KCIC kita tahu memang masih menghadapi tantangan serius yang harus kita carikan solusinya, yaitu terkait dengan utang," ujar AHY saat memaparkan pencapaian pembangunan infrastruktur 1 tahun pemerintahan Prabowo-Gibran di kantornya, Jakarta, Selasa (21/10/2025).

AHY pun telah bertemu dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), untuk mencari solusi terkait penyelesaian utang proyek Whoosh. 

"Beberapa kali kami juga mengundang pihak Danantara. Termasuk Kementerian Perhubungan, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Dirut KAI, dan semua yang saat ini mewakili KCIC atau Whoosh, untuk mencari atau mengembangkan opsinya," imbuhnya. 

Menurut dia, masih ada berbagai opsi dalam menyelesaikan utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut. Yang terpenting, AHY tidak ingin proses penyelesaiannya justru menimbulkan masalah baru. 

"Saya tidak ingin menjadi polemik antara pemerintah, seperti berhadapan-hadapan dengan swasta, dengan Danantara atau BUMN, karena sama-sama kita ingin mencari solusi yang terbaik. Ini arahan dari Pak Presiden," tuturnya. 

Promosi 1

Tak Ingin Hambat Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Sebelumnya, Menko Agus Harimurti Yudhoyono telah berkoordinasi dengan BPI Danantara, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, dan PT KAI untuk membahas penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh.

AHY menekankan, penyelesaian utang tersebut menjadi prioritas karena pemerintah tak mau masalah tersebut menghambat rencana pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

"Restrukturisasi KCIC Jakarta-Bandung, Woosh, yang tentunya harus mendapatkan perhatian. Mengapa? Karena memang utang yang harus segera diselesaikan ini juga tidak boleh kemudian menghambat rencana besar kita untuk mengembangkan konektivitas berikutnya. Tadi Jakarta sampai dengan Surabaya," kata AHY di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, beberapa waktu lalu. 

Dia mengaku terus mengembangkan sejumlah opsi penyelesaian utang kereta cepat Whoosh, usai Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa enggan menggelontorkan APBN untuk membiayainya. Namun, AHY mengaku masih mengkalkulasi opsi terbaik.

"Di sini masih terus dikembangkan sejumlah opsi. Saya tidak atau belum bisa menyampaikan secara final karena memang masih dikembangkan opsi-opsinya dan masih dihitung semuanya segala sesuatunya," ujar dia.

2 Opsi Penyelesaian Utang

AHY menyampaikan ada dua opsi skema penyelesaian utang Whoosh. Pertama, restrukturisasi atau pendanaan dilakukan Danantara. Kedua, kontribusi APBN dari Kementerian Keuangan.

Namun, AHY masih menunggu arahan Presiden Prabowo Subianto terkait skema penyelesaian utang. Ketua Umum Partai Demokrat itu berharap masalah utang Whoosh dapat selesai sehingga proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dapat mulai dilakukan.

"Jadi artinya kami masih terus menunggu arahan Pak Presiden juga sambil terus mengembangkan berbagai opsi yang paling baik dan berkelanjutan," tutur dia.

"Artinya bisa kemudian kita move on untuk membicarakan pengembangan kereta cepat berikutnya untuk Jakarta ke Surabaya," AHY menambahkan.

Beroperasi 2 Tahun, Kereta Cepat Whoosh Angkut 12 Juta Penumpang

Sebelumnya, Kereta Cepat Whoosh telah digunakan lebih dari 12 juta penumpang dalam dua tahun operasional resminya. Seluruh perjalanan Whoosh juga masuk dalam kategori tepat waktu dan tanpa kecelakaan.

General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa mengatakan Whoosh resmi beroperasi komersial pada 17 Oktober 2023 lalu. Hingga saat ini, jumlah penumpang tumbuh konsisten setiap bulannya dengan capaian tertinggi pada Juni 2025 dengan 26.770 penumpang dalam satu hari.

"Dari sisi operasional, Whoosh telah menuntaskan hampir 40 ribu perjalanan dengan tingkat ketepatan waktu mencapai 99,9 persen dan zero accident sepanjang dua tahun perjalanan. Capaian ini menegaskan komitmen KCIC terhadap keselamatan, keandalan sistem, dan keunggulan pelayanan yang menjadi prioritas Utama," ujar Eva dalam keterangannya, Jumat (17/10/2025).

Minat Wisatawan Meningkat

Minat dari wisatawan mancanegara juga terus meningkat. Hingga September 2025, Whoosh telah melayani 566.829 penumpang asing. "Dua tahun perjalanan Whoosh menjadi simbol transformasi dan ketahanan sektor transportasi modern Indonesia," ujar Eva.

Dalam aspek layanan pelanggan, program loyalitas Frequent Whoosher Card (FWC) mencatat pertumbuhan signifikan. Hingga Oktober 2025, total 20.996 kartu telah diterbitkan. Jumlah ini melonjak hampir lima kali lipat dibanding pembelian di tahun sebelumnya, sejalan dengan meningkatnya kepercayaan dan loyalitas pelanggan terhadap layanan Whoosh.

"Melalui penerapan teknologi tinggi, tata kelola yang akuntabel, serta orientasi pada keberlanjutan lingkungan dan sosial, Kereta Cepat Whoosh terus memperkuat langkah menuju visinya sebagai operator transportasi berkelas dunia yang berkelanjutan," kata Eva.

188 Gerai di Stasiun

Eva menambahkan, selain mengembangkan bisnis transportasi, Whoosh juga memperluas ekosistem ekonomi di sekitar kawasan stasiun. Saat ini, tersedia 188 gerai untuk mendukung kenyamanan penumpang saat berada di seluruh stasiun Whoosh.

Jumlah tersebut terdiri dari 76 tenant UMKM dan 112 tenant non-UMKM yang menawarkan berbagai produk dan layanan mulai dari makanan, minuman, suvenir, hingga perlengkapan perjalanan

KCIC juga menghadirkan Whoosh Official Merchandise di Stasiun Padalarang dan Halim. Tenant resmi ini menyediakan berbagai produk seperti kaus, totebag, tumbler, hingga gantungan kunci dengan desain khas Whoosh. Merchandise ini cocok dijadikan oleh-oleh atau kenang-kenangan perjalanan, dan bisa dibeli langsung oleh penumpang di area stasiun sebelum atau sesudah perjalanan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |