AHY Sebut Proyek Giant Sea Wall Penting demi Selamatkan 50 Juta Warga Pantura

5 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menilai pembangunan tanggul laut raksasa alias Giant Sea Wall sangat diperlukan. Lantaran nasib 50 juta masyarakat yang bermukim di pesisir pantai utara atau Pantura Jawa bergantung pada proyek itu. 

"Yang jelas, pada akhirnya kita ingin yang terbaik untuk Indonesia, penyelamatan 50 juta masyarakat yang ada di sekitar Pantura ini benar-benar harus mendapatkan perhatian kita," ujar AHY di kantornya, Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Di sisi lain, ia pun mewaspadai tantangan alam yang mengancam masyarakat di Pantura Jawa. Terutama akibat penurunan muka tanah setiap tahunnya. 

"Kondisi alam, tantangan geografis, sekaligus tantangan iklim ini sudah mendesak. Oleh karena itu, kami dengan Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa akan terus berkolaborasi di lapangan. Tak hanya dalam konsep, tapi juga dalam eksekusinya di lapangan," imbuhnya. 

Meskipun begitu, ia tidak menyangkal proyek Giant Sea Wall bakal menelan dana dalam jumlah fantastis. Oleh karenanya, AHY membuka opsi pendanaan semisal investasi dari negara lain. 

"Proyek Giant Sea Wall membutuhkan investasi yang juga tidak kecil, dan tentu kita juga mempertimbangkan banyak hal. Kita bisa ber-partner dengan salah satu negara atau bisa dengan sejumlah negara. Ini terus kita jajaki," ungkapnya. 

APBN Tak bisa Topang Penuh Giant Sea Wall

Kendati begitu, Menko AHY beberapa waktu lalu mengatakan, dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tak bisa menopang seluruhnya pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall. Maka diperlukan adanya investor tambahan.

"Yang paling penting adalah skema pembiayaannya harus kredibel, karena ini besar sekali, tidak mungkin kita mengandalkan APBN. Fiskal kita selalu ada batas dan ada prioritas yang harus dipenuhi," ungkap AHY di Travoy Hub, Jakarta pada akhir September 2025.

Adapun Presiden Prabowo Subianto sempat menyebut biaya pembangunan giant sea wall (GSW) di Pantai Utara (Pantura) Jawa ini diperkirakan mencapai USD 80 miliar atau sekitar Rp 1.341 triliun (estimasi kurs Rp 16.766 per USD).

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |