Adu Kekuatan Ekonomi Iran Vs Israel, Ternyata Bak Bumi dan Langit

5 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Perbandingan kekuatan ekonomi antara Iran dan Israel menjadi sorotan. Israel menunjukkan ketahanan ekonomi yang lebih kuat dibandingkan Iran, yang tengah bergulat dengan krisis ekonomi, inflasi tinggi, dan sanksi internasional. Kondisi ini tentu memengaruhi stabilitas dan potensi kedua negara di berbagai sektor.

Lantas, bagaimana perbandingan detailnya? Mari kita telaah lebih dalam kekuatan ekonomi masing-masing negara berdasarkan data terkini. Informasi ini diharapkan memberikan gambaran yang jelas mengenai perbedaan signifikan antara kedua negara.

Data-data ini dihimpun dari berbagai sumber berita terpercaya dan diolah untuk memberikan perbandingan yang komprehensif. Analisis ini akan mencakup berbagai indikator ekonomi utama, mulai dari pertumbuhan ekonomi hingga cadangan devisa.

Ekonomi Israel dan Iran

Jika dilihat dari sisi ekonomi, Israel mengalami kontraksi ekonomi yang signifikan, sementara Iran menunjukkan pertumbuhan positif.

Pada kuartal IV 2023, Israel mencatatkan kontraksi ekonomi sebesar 19,4 persen akibat perang dengan Hamas. Sebaliknya, Iran berhasil meraih pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen meskipun tertekan oleh sanksi internasional. Data ini menunjukkan perbedaan yang mencolok dalam kondisi ekonomi kedua negara.

Dalam konteks inflasi, Israel berhasil menekan inflasi ke level 2,6 persen pada Januari 2024, sedangkan Iran masih berjuang dengan inflasi tinggi mencapai 35,8 persen. Perbandingan ini memberikan gambaran jelas tentang stabilitas ekonomi masing-masing negara.

Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi dan Nilai Tukar

Pertumbuhan Ekonomi

Israel mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi yang drastis, hanya mencapai 2 persen sepanjang tahun 2023. Proyeksi untuk tahun 2025 menunjukkan harapan dengan angka pertumbuhan sekitar 5 persen. Di sisi lain, Iran, meskipun menghadapi berbagai tantangan, berhasil mencatatkan pertumbuhan yang lebih baik pada kuartal IV-2023.

Data menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Iran dapat dipengaruhi oleh pendapatan dari sektor minyak, meskipun sanksi internasional terus memberikan tekanan. Hal ini menunjukkan ketahanan ekonomi Iran di tengah tantangan yang ada.

Inflasi dan Nilai Tukar

Inflasi di Israel terjaga dengan baik, berkat langkah-langkah dari bank sentral yang memprediksi pemulihan ekonomi. Sementara itu, Iran masih berjuang dengan inflasi yang tinggi, yang pernah mencapai 54,6 persen pada Mei 2023. Ini berdampak besar pada daya beli masyarakat Iran.

Nilai tukar rial Iran terhadap dolar AS juga mengalami fluktuasi yang signifikan. Pada Oktober 2024, satu dolar AS diperkirakan setara dengan sekitar 580.000 rial di pasar gelap, menunjukkan depresi nilai tukar yang tajam.

Perbandingan Lain

PDB dan Pendapatan Per Kapita

PDB Israel pada tahun 2023 mencapai sekitar USD 525 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan PDB Iran yang hanya sekitar USD 413,5 miliar. Pendapatan per kapita Israel juga jauh lebih besar, mencapai USD 51.945 per tahun, sementara Iran hanya USD 5.508.

Perbedaan ini mencerminkan tingkat kesejahteraan yang berbeda antara kedua negara. Meskipun Iran memiliki sumber daya alam yang melimpah, dampak sanksi dan inflasi tinggi menghambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Belanja Pemerintah

Belanja pemerintah Israel meningkat tajam akibat perang dengan Hamas, dengan defisit anggaran mencapai 4,2 persen dari PDB pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan prioritas pemerintah dalam menghadapi situasi darurat.

Informasi mengenai belanja pemerintah Iran tidak tersedia secara detail, namun dapat diasumsikan bahwa sanksi internasional mempengaruhi kebijakan belanja mereka.

Anggaran Militer dan Tingkat Pengangguran

Anggaran militer Israel meningkat menjadi USD 45 miliar pada tahun 2025. Namun, peningkatan ini tampaknya tidak terlalu membebani ekonomi Israel. Hal ini didukung oleh keamanan dari Amerika Serikat (AS) dan akses ke pasar keuangan global.

Sebaliknya, anggaran militer Iran diperkirakan meningkat tiga kali lipat menjadi US$12,7 miliar pada tahun 2025. Ini menjadi beban berat bagi perekonomian yang sedang tertekan. Alokasi dana yang besar untuk militer dapat mengurangi investasi di sektor lain yang lebih produktif.

Dari sisi pengangguran, Israel memiliki tingkat pengangguran yang rendah, sekitar 2,6%. Sementara itu, Iran tidak memiliki data pengangguran yang tersedia dalam informasi yang diberikan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |