Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat, sebanyak 1.133.560 kendaraan meninggalkan dan memasuki wilayah Jabotabek pada H-2 sampai dengan H+1 Libur Hari Kemerdekaan RI.
Angka tersebut merupakan total angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikupa, GT Ciawi, GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama. Total volume lalin yang meninggalkan dan memasuki wilayah Jabotabek ini meningkat 0,01 persen jika dibandingkan lalin normal (1.133.455 kendaraan).
Direktur Utama Jasa Marga Rivan A Purwantono memastikan pihaknya telah memberikan pelayanan optimal untuk 1,1 juta kendaraan yang lalu lalang selama 15-18 Agustus 2025.
"Beragam upaya dilakukan untuk memberikan perjalanan yang aman, nyaman dan lancar kepada pengguna jalan tol. Seperti penambahan jumlah petugas dan mobile reader untuk meningkatkan kapasitas transaksi di gerbang tol utama, serta mengoptimalkan layanan preservasi atau pemeliharaan jalan," tuturnya, Selasa (19/8/2025).
Untuk lalu lintas meninggalkan Jabotabek pada Libur Hari Kemerdekaan RI, Jasa Marga mencatat sebanyak 570.480 kendaraan.
Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini meningkat 1,4 persenjika dibandingkan lalin normal (562.780 kendaraan).
240 Ribu Kendaraan Pergi ke Cikampek dan Bandung
Adapun lalin yang meninggalkan Jabotabek menuju arah timur (Trans Jawa dan Bandung) melalui GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama sebanyak 240.906 kendaraan, meningkat sebesar 1,4 persen dari lalin normal.
Sementara jumlah kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju arah barat (Merak) melalui GT Cikupa sebanyak 182.277 kendaraan, meningkat sebesar 0,1 persen dari lalin normal.
Di sisi lain, total lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Selatan (Puncak) melalui GT Ciawi sebanyak 147.297 kendaraan meningkat sebesar 3,0 persen dari lalin normal.
563 Ribu Kendaraan Pulang ke Jabotabek
Pada periode Libur Hari Kemerdekaan RI ini, Jasa Marga juga mencatat sebanyak 563.080 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek. Total volume lalin yang kembali ke wilayah Jabotabek ini lebih rendah 1,3 persen jika dibandingkan lalin normal (570.675 kendaraan).
Dengan rincian, total lalin yang kembali ke Jabotabek dari arah timur (Trans Jawa dan Bandung) melalui GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama sebanyak 240.436 kendaraan, lebih rendah 1,8 persen dari lalin normal.
Sementara total lalin kembali ke Jabotabek dari arah barat (Merak) melalui GT Cikupa sebanyak 179.711 kendaraan, meningkat sebesar 0,1 persen dari lalin normal.
Sedangkan total lalin kembali ke Jabotabek dari arah selatan (Puncak) sebanyak 142.933 kendaraan, lebih rendah 2,2 persen dari lalin normal.
Jasa Marga Ambil Kendali Penuh Operator Tol Solo-Yogyakarta
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mengambil alih 100 persen kendali pada PT Jasa Marga Jogja Solo (JMJ), selaku operator Jalan Tol Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo.
Melansir keterbukaan informasi, JSMR telah melakukan adendum terhadap ketentuan pengendalian dalam Perjanjian Pemegang Saham JMJ.
Dari sebelumnya bersifat joint control antara Jasa Marga sebagai pemegang saham dengan porsi 52,82 persen, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan porsi saham 48,17 persen, menjadi pengendalian tunggal pada Jasa Marga.
Adapun adendum itu turut mempertimbangkan ruas konsesi JMJ, yakni Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, yang terhubung secara langsung dengan jaringan jalan tol milik Jasa Marga di wilayah Trans Jawa.
Strategi Jasa Marga
"Maka JMJ merupakan bagian strategis dari rantai konektivitas dan efisiensi operasional pada ruas jaringan Jasa Marga Group," kata Corporate Secretary & Chief Administration Officer JSMR, Ari Wibowo, Kamis (24/7/2025).
Selain itu, sejalan dengan strategi Jasa Marga untuk penguatan portofolio aset utama, sentralisasi pengelolaan ruas-ruas tol dan standarisasi pelayanan jalan tol (termasuk namun tidak terbatas pada pengoperasian, pemeliharaan, dan layanan rest area), maka dipandang perlu untuk mengubah status pengendalian atas JMJ menjadi pengendalian penuh oleh Jasa Marga.
Dampak atas kejadian ini, Jasa Marga memiliki hak pengendalian atas JMJ, termasuk dalam aktivitas operasi dan keuangan. Konsolidasi laporan keuangan JMJ pun nantinya akan masuk ke dalam laporan keuangan JSMR.